https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Kajian Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Gunungapi Sinabung

Authors

  • Dhahnel Firdaus Malik
  • Hilwati Hindersah
  • Chusharini Chamid

DOI:

https://doi.org/10.29313/jpwk.v17i1.594

Keywords:

bencana, gunungapi, pemanfaatan ruang

Abstract

Gunungapi Sinabung mengalami kembali erupsi pada Tahun 2010, sejak erupsi pertama pada Tahun 1600. Erupsi tersebut menyemburkan debu vulkanik setinggi 3 sampai 5 kilometer dan  gempa  bumi vulkanis hingga 100 kilometer di sekitar Gunungapi Sinabung. Letusan tahun 2010 – 2017 telah mengubah sebagian tutupan lahan di kawasan ini. Beberapa lahan pertanian dan permukiman tertutup material letusan gunungapi  mencapai sekitar 757 Ha. Mempertimbangkan kondisi tersebut, pemerintah menetapkan radius 3 hingga 5 Km sebagai kawasan lindung yang sebelumnya merupakan kawasan budidaya. Saat ini, penggunaan lahan didominasi oleh kegiatan perkebunan dan hortikultura. Penelitian ini bertujuan merumuskan arahan pemanfaatan ruang yang mampu mendorong upaya pengurangan risiko bencana pada Kawasan Gunungapi Sinabung dan sekitarnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, penelitian ini menggunakan analisis analogi, yang kemudian diolah dan dianalisis secara kualitatif deskriptif. Hasil analisis menunjukan bahwa kebijakan pada kawasan rawan bencana letusan gunungapi pemanfaatan ruang yang merupakan kawasan lindung, pemanfaatannya masih dapat dilakukan kegiatan budidaya secara terbatas serta menerapkan peraturan zonasi untuk dapat membatasi pembangunan di daerah berisiko dan meminimalkan potensi hilangnya korban jiwa dan properti.

References

Ginting, J., & Jadera, A. (2018). Analisa Indeks Vegetasi Menggunakan Citra Satelit Lansat 7 dan Lansat 8 Menggunakan Metode K-Means di Kawasan Gunung Sinabung. Indonesian Journal of Computing and Modeling, 1(1), 42-48.

Gosal, Lisa C., dkk. 2018. Analisis Spasial Tingkat Kerentanan Bencana Gunung Api Lokon Di Kota Tomohon. Spasial. 8(2)

Hutabarat, R. C. 2014. Dampak Erupsi Gunung Sinabung Di Kabupaten Karo Terhadap Fluktuasi Harga Sayur Mayur, Jurnal Saintech Vol. 06-No.04.

Liambana, M., dkk. 2018. Studi Pengembangan Kawasan Hutan Lindung Gunung Mahawu Menjadi Tahura. Cocos. 1(2)

Muta’ali, Lutfi. 2012. Daya Dukung Lingkungan Untuk Perencanaan Wilayah. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Muta’ali, Lutfi. 2015. Teknik Analisis Regional. Badan Penerbit Fakultas Geografi (BPFG), Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Nico, Syukur. 2005. Pengalaman Dan Mootivasi Beragama. Yogyakarta, Kanisius.

Pelupessy, M., dkk. 2021. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keberadaan Permukiman Di Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi Soputan. Spasial. 8(2)

Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 21 Tahun 2007, tentang Pedoman Penataan Ruang Kawasan Rawan Letusan Gunung Berapi dan Kawasan Rawan Gempa Bumi. Jakarta.

PermenPU No. 20 Tahun 2007, tentang Pedoman Teknik Analisis Aspek Fisik dan Lingkungan, Ekonomi Serta Sosial Budaya Dalam Penyusunan Rencana Tata Ruang.

Pierson, Pierce County. 2010. A synthesis of challenges and opportunities for reducing volcanic risk through land use planning in New Zealand.

Rachmah, Z., dkk. 2018. Kesesuaian Lahan Permukiman Di Kawasan Kaki Gunung Dua Sudara. Spasial. 5(1)

Sagala, S., Rosyidie, A., Pratama, A., Wimbardana, R. and Wijayanti, A. 2012, Mempromosikan Wisata Gunung Berapi di Area Zona Bahaya untuk Membangun Kembali Ekonomi Lokal.

Sagala, S, 2009 Implementable land use plan in Volcano Prone Area in Indonesia: Challenges and Opportunities.

Undang-Undang No 26 Tahun 2007, tentang Penataan Ruang.

Undang-Undang No 24 Tahun 2007, tentang Penanggulangan Bencana.

Windiani. 2018. Pengelolaan Bencana Berbasis Kapasitas Lokal Di Kawasan Gunung Kelud Pasca Erupsi Tahun 2014 (Studi Etnografi Di Kawasan Rawan Bencana Gunung Kelud Kabupaten Kediri). IPTEK Journal of Proceedings Series. 5(2018)

Yasin, Yusup, 2014. Hidup Bersama Risiko Bencana: Konstruksi Ruang dalam Perspektif Ruang Relasional, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, vol. 25, no. 1, hlm. 58-76.

Yusuf, I., & Widjonarko, W. (2018). Kesiapan Prasarana Mitigasi Bencana Pada Kawasan Rawan Bencana Erupsi Gunung Berapi Kabupaten Magelang. Teknik PWK (Perencanaan Wilayah Kota), 7(3), 179-189. https://doi.org/10.14710/tpwk.2018.21445

Zulkarnain, F. 2017. Penggunaan Abu Vulkanik Gunung Sinabung Sumatera Utara untuk Infrastruktur Perumahan Penduduk di Kawasan Bencana. Seminar Nasional Strategi Pengembangan Infrastruktur (SPI). 2017

Downloads

Published

2022-03-31

How to Cite

Firdaus Malik, D. ., Hindersah, H. ., & Chamid, C. . (2022). Kajian Pemanfaatan Ruang Pada Kawasan Gunungapi Sinabung. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 17(1), 26–40. https://doi.org/10.29313/jpwk.v17i1.594

Issue

Section

Articles