https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS CABAI MERAH DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIAMIS

Authors

  • Muhammad Tito Apriyanto
  • Ivan Chofyan

DOI:

https://doi.org/10.29313/jpwk.v16i1.285

Keywords:

Agropolitan, agribisnis, cabai merah, sarana dan prasarana

Abstract

Tanaman Cabai Merah merupakan komoditas unggulan di Kawasan Agropolitan, Kabupaten Ciamis. Produksinya banyak dengan memiliki kualitas yang baik. Walaupun harganya fluktiatif, tapi banyak diminati oleh konsumen luar daerah maupun pasar induk. Permasalahan yang terjadi di kawasan Agropolitan Kabupaten Ciamis yaitu adanya produksi cabai merah yang terus turun setiap tahunnya, keterbatasan sarana prasarana penunjang kegiatan pertanian yang belum berjalan secara optimal untuk mendistribusikan hasil produksi dan sarana, serta pemasaran belum berjalan secara optimal. Akibatnya, mobilisasi sarana produksi dan hasil produksi cenderung membutuhkan biaya yang besar dan para petani lebih memilih untuk menjual kepada tengkulak karena lebih menguntungkan. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi 5 (lima) subsistem agribisnis cabai merah dan merumuskan strategi pengembangan agribisnis cabai merah. Untuk pengembangan cabai merah digunakan analisis deskriptip kualitatif. Sementara itu, analisis SWOT untuk menyusun strategi pengembangan agribisnis cabai merah. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa kondisi agribisnis cabai merah
terdapat pada kuadran III. Artinya strategi mengarah pada pemanfaatan peluang yang ada dengan meminimalisir kelemahan. Oleh karena itu, strategi yang digunakan adalah melakukan berbagai inovasi cara bertanam dengan berbagai bibit dengan kualitas baik yang dapat meningkatkan hasil produksi cabai merah dan serta dapat meminimalisir hama penyakit yang dapat terjadi, meningkatkan prasarana jalan, khususnya jalan usaha tani dan sarana transportasi untuk para petani dalam mobilisasi dan distribusi hasil pertanian, serta memberikan penyuluhan untuk usaha olahan dari cabai merah demi terciptanya nilai tambah dan harga kompetitif.

References

Rangkuti, Freddy. (2006). Analisis SWOT. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Soekartawi. (2005). Agribisnis: Teori dan Aplikasinya (Agribusiness: Theory and Practice), 8th Edition, Raja Grafindo Persada, Jakarta (ISBN: 979-421-277-6).
Skripsi/Tesis/Disertasi
Kahana, Budi Pamilih, 2008. Strategi Pengembangan Agribisnis Cabai Merah di Kawasan Agropolitan Kabupaten Magelang, Tesis. Program Studi Agribisnis, Universitas Diponegoro
Nurfadhilah dan Chofyan, Ivan, 2014. Strategi Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor. Skripsi. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

Published

2021-10-09

How to Cite

Apriyanto, M. T., & Chofyan, I. (2021). STRATEGI PENGEMBANGAN AGRIBISNIS CABAI MERAH DI KAWASAN AGROPOLITAN KABUPATEN CIAMIS. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 16(1), 9–16. https://doi.org/10.29313/jpwk.v16i1.285

Issue

Section

Articles