STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PARIWISATA GUNUNG GALUNGGUNG
Studi Kasus Kecamatan Sukaratu Kabupaten Tasikmalaya
DOI:
https://doi.org/10.29313/jpwk.v14i1.273Keywords:
Pengembangan, Wisata, Alam, Aman, Nyaman, SukaratuAbstract
Gunung Galunggung merupakan wisata di Kecamatan Sukaratu, yang memiliki pertumbuhan dan kegiatan pembangunan untuk rekreasi dan pembangunan untuk pelayanan. Gunung Galunggung memiliki dualisme fungsi yaitu (1) sebagai kawasan pariwisata, serta (2) sebagai kawasan lindung bagi wilaang yang berada dibawahnya. Berdasarkan hal tersebut, Gunung Galunggung sebagai bagian dari kawasan yang menawarkan objek wisata alami yang sekaligus memiliki fungsi lindung terhadap kawasan dibawahnya tentu membutuhkan penanganan khusus dalam pengembangannya. Salah satu alternatif untuk mengembangkan kegiatan wisata di Gunung Galunggung adalah dengan menerapkan konsep yang berbasiskan mitigasi bencana, mengingat kawasan wisata yang memiliki potensi bencana gunung api dan sangat menerapkan keseimbangan lingkungan kesejahteraan masyarakat lokal. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk merusmuskan strategi pengembangan pariwisata Gunung Galunggung yang ada di Kecamatan Sukaratu. Untuk mencapai tujuan studi, maka dilakukanlah suatu analisis yang meliputi analisis SWOT yang mengeluarkan strategi dan analisis mitigasi bencana dengan menggunakan metode standar sehingga diketahui kabutuhan saran dan prasarana yang menunjang pariwisata. Hasil studi menunjukkan bahwa pada dasarnya Gunung Galunggung cocok untuk dijadikan kawasan ekowisata, karena ekowisata salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam dan mengingat karakteristik fisik dan fungsi kawasannya yang memerlukan proteksi dan berdampak luas terhadap wilayah sekitarnya. Studi ini menyarankan agar dilakukannya perencanaan terpadu antara-antara terhadap ODTW Gunung Galunggung agar pertumbuhan dan perkembangan kegiatan pariwisata disana berjalan dengan baik secara utuh di seluruh kawasan wisata Gunung Galunggung, pembuatan perencanaan kegiatan ekonomi, dan kegiatan sosial yang dapat memajukan masyarakat lokal, peningkatan kegiatan pendidikan sadar lingkungan dan simulasi kebencanaan, penambahan sarana dan jumlah tenaga kerja pengaman lingkungan maupun pos penjagaan di setiap ODTW, peningkatan berbagai kualitas pelayanan yang dinilai kurang baik oleh wisatawan.
References
Gunn Clare A. 1979. Tourism Planning, Crane Russak. New York
Yoeti, Oka A. Drs. MBA. 1992. Pengantar Ilmu Pariwisata, Penerbit Angkasa. Bandung
Yoeti, Oka A. Drs. MBA. Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata, PT Pradnya Paramita. Jakarta.
Yoeti, Oka.A.1996. Pemasaran Pariwisata. Angkasa. Bandung.