ESTIMASI KEBUTUHAN ANGKUTAN UMUM KOTA BANDA ACEH
DOI:
https://doi.org/10.29313/jpwk.v10i2.245Keywords:
Kebutuhan (demand) transportasi, Angkutan Umum, AttractionAbstract
Permasalahan yang dihadapi angkutan umum labi-labi pada tahun 2007 adalah pelayanan jaringan rute yang ada tidak dapat menjangkau seluruh pelosok Kota Banda Aceh, karena untuk saat ini cakupan daerah pelayanan angkutan umum labi-labi hanya 37% sehingga masih 63% daerah yang tidak terlayani. Berdasarkan analisis potensi travel demand maka di dapat jumlah pergerakan penumpang angkutan umum di Kota Banda Aceh pada tahun 2007 sebesar 18.513 orang/hari. Dengan zona pembangkit terbesar adalah Kuta Alam dengan 1.386 pergerakan orang/hari. Dan zona penarik terbesar adalah Kampung Baru dengan pergerakan 1.314 orang/hari. Sedangkan ada juga yang melakukan pergerakan ke luar dari Kota Banda Aceh misalnya ke daerah Kab.Aceh Besar. Bila dilihat dari pergerakan keluar kota yang menjadi pembangkit paling besar adalah Kec.Suka Makmur yaitu dengan pergerakan sebesar 991 orang/hari. Sehingga total pergerakan yang dihasilkan oleh masyarakat Kota Banda Aceh diluar kota adalah 2.463 orang/hari. Sedangkan untuk pergerakan antar kelurahan tahun 2017 sebesar 22.583 orang/hari maka dengan melihat dari data HI
References
Badan Pusat Statistik (BPS), 2006. Kota Banda Aceh Dalam Angka Tahun 2006, Pemerintah Kota Banda Aceh.
Fidel Miro, 2004, Perencanaan Transportasi, Erlangga, Jakarta.
G. Sevilla, 1993, Pengantar Metode Penelitian. Universitas Indonesia, Jakarta.
Khisty, Jotin, 2006, Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi, Edisi Ketiga Jilid 2, Erlangga, Jakarta.
Lembaga Pengabdian Kepada Masyarakat, 1997, Perencanaan Sistem Angkutan Umum, Modul Pelatihan, Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Morlok, E.K, 1984, Pengantar Teknik Dan Perencanaan Transportasi, Erlangga. Jakarta.
Tamim, Ofyar Z. 2000, Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, ITB, Bandung.
Soesantiyo, 1990. Teknik Lalu Lintas I (Traffic Engineering), Institut Teknologi 10 November, Surabaya
Warpani, Suwarjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan, Institut Teknologi Bandung. Bandung.