https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

PENGARUH PEMANFAATAN LAHAN TERHADAP EKOSISTEM PESISIR DI KAWASAN TELUK AMBON

Authors

  • Yulia Asyiawati

DOI:

https://doi.org/10.29313/jpwk.v10i2.244

Keywords:

coastal ecosystem, coastal areas

Abstract

This study aims (1) to analyzing the shift in utilization patterns compared with the carrying capacity and land suitability; (2) to analyze the status of coastal ecosystems. The method of analysis used in this study is the analysis of Geographic Information System (GIS).
The results showed that there was a shift utilization, namely: to change the function of protected areas into mixed areas and dryland farming for 83.12%, coastal border that changes the function into the airport area, mixed area, settlements, dry land farming for 96.02%, dry land agriculture which transformed the function into neighborhoods, the area is a mixture of 8.70%. This resulted in the status of coral reef ecosystems, including criteria for medium-well with percentage coral cover ranged from 36.63 to 75.62%, the status of mangrove ecosystems including the category tree density was 780 to 1420 trees / ha, and the status of seagrass ecosystems, including categories less rich with the percentage cover ranged from 33.13% to 44.39%.

References

Apalem PA. 2008. Struktur Komunitas Bivalvia di Daerah Intertidal Desa Hunut Teluk Ambon Dalam (Daerah Aktifitas Bameti). Ambon : Skripsi, Universitas Pattimura.

Asdak C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta : Gadjah Mada Univ Pr.

Barrow CJ. 1999. Environmental Management : Principles and Practice. New York : Routledge.

Bengen DG. 2000. Pengenalan dan Pengelolaan Ekosistem Mangrove. Bogor : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisr dan Laut, Institut Pertanian Bogor.

Bengen DG. 2004. Ekosistem dan Sumberdaya Alam Pesisir dan Laut serta Prinsip Pengelolaannya. Bogor : Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Laut, Institut Pertanian Bogor.

Brandon K. 1996. Ecotourism and Conservation : A Riview of Key Issues, Global Environment Division

Bula BS. 2008. Karakteristik Fisik – Kimia Massa Air Permukaan Perairan Teluk Ambon Bagian Dalam Pada Bulan Mei. Ambon : Skripsi, Universitas Pattimura.

Chua Thia-Eng. 2006. The Dynamic of Integrated Coastal Management : Preactical Applications in the Sustainable Coastal Development in East Asia. Global Environment Facility/UNDP/PEMSEA. Quezone City. 468 p.

Clark JR. 1996. Coastal Zone Management : Handbook. United State of America : Lewis Publishers.

Dahuri R, Rais J, Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Jakarta : Pradnya Paramita.

Dahuri R. 2003. Keanekaragaman Hayati Laut : Aset Pembangunan Berkelanjutan Indonesia. Jakarta ; PT. Gramedia Pustaka Utama.

Darmawijaya MI. 1990. Klasifikasi Tanah Dasar Teori bagi Peneliti Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada Univ Pr.

Darsoprajitno S. 2002. Genangan dan Kekeringan, Ekologi dan Pembangunan, Sumberdaya Air dalam Konteks Pengelolaan Daerah Tangkapan Air. Bandung : Pusat Penelitian Sumber Daya Alam dan Lingkungan-Lembaga Penelitian Universitas Padjadjaran. No. 6 / Agustus, Hal. 18 – 29

Djajadiningrat ST. 2001. Pemikiran, Tantangan dan Permasalahan Lingkungan. Bandung : Studi Tekno Ekonomi, Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri ITB.

Hardjowigeno S, Nasution LI. 1990. Penataan Ruang dalam Rangka Upaya Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Tanah dalam Menunjang Pembangunan Berkelanjutan. Ujung Pandang : Seminar Penataan Ruang tanggal 8 – 10 Oktober 1990, Universitas Ujung Pandang.

Kay R, Alder J. 1999. Coastal Planning and Management. New York : Routledge

Koesoebiono. 1995. Ekologi Wilayah Pesisir, Makalah Disampaikan Pada Pelatihan ICZPM Angkatan I.

Kusumastanto T, Adrianto L, Damar A. 2006. Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Laut. Jakarta : Universitas Terbuka.

Mitchell B, Setiawan B, Rahmi DH. 2000. Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan. Yogyakarta : Gajah Mada Univ Pr.

Moore N. 1995. Cara Meneliti. Bandung : Penerbit ITB.

Nazir M. 1983. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Picarima G. 2006. Komposisi, Kepadatan, Kelimpahan dan Frekuensi Kehadiran Moluska pada Perairan Pantai Desa Passo Teluk Ambon Bagian Dalam. Ambon : Skripsi, Universitas Pattimura.

Pontoh NK, Sudrajat DJ. 2005. Hubungan Penggunaan Lahan Dengan Limpasan Air permukaan. Studi Kasus Kota Bogor, Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 16, No. 3 Hal. 44 - 56.

Rahayu E. 2000. Kajian Pemanfaatan Ruang Secara Optimal Ditinjau Dari Dampak Erosi dan Produktivitas Lahan Di Kawasan Pesisir Selatan Kabupaten Bantul – Yogyakarta, Tesis, Program Studi Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Lautan IPB, Bogor.

Rais J, Sulistiyo B, Diamar S. 2004. Menata Ruang Laut Terpadu. Jakarta : PT. Pradnya Paramita.

Ramdan H, Yusran, Darusman D. 2003. Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Otonomi Daerah. Bandung : Alqaprint Jatinangor.

Sabari H. 1991. Konsepsi Planologi : Pendekatan Sistem dan Survai Terpadu. Yogyakarta : PT. Hardana.

Sahetapy SR. 2004. Analisa Kandungan Logam (Pb dan Cd), DO dan BOD pada Perairan Teluk Ambon. Ambon : Skripsi, Univesitas Pattimura.

Sarosa W. 2002. A Framework For The Analysis Of Urban Sustainability : Linking Theory and Practice, The Urban and Regional Development Institute (URDI), Series No.2, Jakarta.

Somarwane YS. 2004. Analisa Keberadaan Limbah Padat dan Beberapa Parameter Fisik Kimia pada Perairan Pantai Teluk Ambon Luar. Ambon : Skripsi, Universitas Pattimura.

Sukwendy M. 2008. Potensi dan Keaneragaman Sumberdaya Moluska (Klas Gastropoda dan Bivalvia) di Daerah Intertidal Perairan Teluk Ambon. Ambon : Skripsi, Universitas Pattimura.

Sugandhy A. 1998. Pengelolaan Lingkungan Pulau-Pulau Kecil. Jakarta : Seminar dan Lokakarya Pengelolaan Pulau-pulau Kecil, 7 – 10 Desember 1998.

Sugandhy A. 1999. Penataan Ruang dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta : Gramedia.

Yulianda F. 2004. Pedoman Analisis Penentuan Status Kawasan Konservasi Laut. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.

Published

2021-10-07

How to Cite

Asyiawati, Y. (2021). PENGARUH PEMANFAATAN LAHAN TERHADAP EKOSISTEM PESISIR DI KAWASAN TELUK AMBON. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 10(2). https://doi.org/10.29313/jpwk.v10i2.244

Issue

Section

Articles