https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Modal Sosial Pemuda Bagi Keberlanjutan Wisata Budaya di Kota Cirebon

Authors

DOI:

https://doi.org/10.29313/jpwk.v17i2.1564

Keywords:

Modal Sosial, Pemuda, Keberlanjutan Pembangunan, Wisata Budaya

Abstract

Modal sosial berkontribusi terhadap peningkatan keberlanjutan pembangunan di sektor pariwisata. Modal sosial memacu kolaborasi antar pemangku kepentingan tanpa mengenal usia, profesi, maupun gender.  Berkaitan dengan itu, pemuda sebagai generasi yang cenderung lebih adaptif terhadap arus perkembangan pengetahuan dan teknologi potensial berperan dalam keberlanjutan pembangunan. Kota Cirebon dikenal melalui sejarah dan budayanya yang masih terpelihara hingga kini dan ditunjukan dengan keberadaan keraton – keraton yang berkembang menjadi destinasi wisata. Di sisi lain, perkembangan budaya di Kota Cirebon sendiri mulai luntur akibat masuknya budaya asing yang mempengaruhi generasi muda. Studi ini bertujuan mengukur tingkat modal sosial pemuda bagi keberlanjutan wisata budaya di Kota Cirebon. Pendekatan studi menggunakan statistik deskriptif dengan metode analisis skoring berdasarkan hasil kuesioner. Kuesioner skala linkert digunakan terhadap 100 responden yang dipilih secara random dengan kriteria yakni penduduk Kota Cirebon berusia 18 – 35 tahun.  Hasil studi ini menyimpulkan bahwa tingkat modal sosial pemuda bagi keberlanjutan wisata budaya di Kota Cirebon dikatakan cukup/sedang (75,16%). Hasil ini berdasarkan penilaian terhadap faktor tingkat pengetahuan budaya sangat tinggi (82,6%), tingkat jejaring sosial sangat rendah (70,8%), tingkat kepercayaan tinggi (78,2%), tingkat hubungan timbal balik (76,2%), dan tingkat interaksi sosial (68%). Dengan demikian, pemuda Kota Cirebon memiliki sumber daya atau kekuatan untuk berperan memelihara keberlanjutan budaya di Kota Cirebon, tetapi belum ada tindakan kolektif maupun kontribusi yang berdampak. Untuk itu, perlu ditingkat komunikasi dan kolaborasi pemuda dengan pihak keraton (pengelola wisata budaya), serta pemerintah daerah sehingga pariwisata budaya di Kota Cirebon lebih berkelanjutan dan dapat bersaing.

References

Aji, R. R. (2020). Tourism social entrepreneurship in community-based tourism: A case study of Pentingsari tourism village. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 447(1). https://doi.org/10.20473/jmtt.v1i2.2363

Apriawan, L. D., Nurjannah, S., & Inderasari, O. P. (2020). Peran Modal Sosial Sebagai Strategi Dalam Pengembangan Indutri Kerajinan Tenun Di Desa Sukarara Kabupaten Lombok Tengah. Journal of Urban Sociology, 3(1), 49. https://doi.org/10.30742/jus.v3i1.1255

Budi, S. (2013). Metodologi Penelitian Kuantitatif (pertama). 1–30.

Budiaji, W. (2013). Skala Pengukuran dan Jumlah Respon Skala Likert (The Measurement Scale and The Number of Responses in Likert Scale). Ilmu Pertanian Dan Perikanan, 2(2), 127–133.

Fathy, R. (2019). Modal Sosial: Konsep, Inklusivitas dan Pemberdayaan Masyarakat. Jurnal Pemikiran Sosiologi, 6(1), 1. https://doi.org/10.22146/jps.v6i1.47463

Fukuyama, F. (2001). Social capital, civil society and development. Third World Quarterly, 22(1), 7–20. https://doi.org/10.1080/713701144

Ismail, D. (2019). Ismail Suardi Wekke, dkk.

Karim, M., Pontoh, N. K., & Putra, B. D. (2019). POTENSI KOTA CIREBON YANG MENDUKUNG PEMBENTUKAN CITY BRANDING Muhammad. Perencanaan Wilayah Dan Kota, 77862, 154–162.

Kusumastuti, A. (2016). Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur. MASYARAKAT: Jurnal Sosiologi, 20(1). https://doi.org/10.7454/MJS.V20I1.4740

Mayangsari, E., Danial, E., & Nurmalina, K. (2014). Panjang Jimat Ceremonial Tradition of Keraton Kasepuhan As a Locally Cultural Asset of Cirebon City in Preservation of National Culture. Civicus, 14(1), 78–89.

Rahmi, S. A. (2016). Pembangunan Pariwisata Dalam Perspektif Kearifan Lokal. Reformasi, 6(1), 76–84.

Rochman, G. P., & Hudalah. (2020). How does leadership factors spur the success of sister city cooperation? Journal of Physics: Conference Series, 1469(1), 012032.

Rosmalia, D. (2015). Identifikasi Elemen Fisik Kebudayaan Kraton Sebagai Pembentuk Ruang Lanskap Budaya Kota Cirebon. Media Matrasain, 12(3), 44–53.

Syafar, M. (2017). MODAL SOSIAL KOMUNITAS DALAM PEMBANGUNAN SOSIAL. Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam, 3(1), 1–22.

Syahriar, G. H., & Darwanto. (2015). Modal Sosial dalam Pengembangan Ekonomi Pariwisata (Kasus Daerah Obyek Wisata Colo Kabupaten Kudus). Jurnal Ekonomi Regional, 10(2), 126–138.

Widagdo, R. (2020). Dampak Keberadaan Pariwisata Religi terhadap Perkembangan Ekonomi Masyarakat Cirebon Ridwan. Al- Amwal, Volume 9, No. 1 Tahun 2017, 3(1), 97–110.

Downloads

Published

2023-02-10

How to Cite

Puspitasari Rochman, G., & Ziauddin Mas’ud, M. (2023). Modal Sosial Pemuda Bagi Keberlanjutan Wisata Budaya di Kota Cirebon. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 17(2), 75–83. https://doi.org/10.29313/jpwk.v17i2.1564

Issue

Section

Articles