Kajian Capaian Indikator Makro Pembangunan Kota Subulussalam Tahun 2015-2020

Authors

  • Muhammad Iqbal Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam
  • Marzuki Marzuki Universitas Syiah Kuala
  • Muhammad Halim Pohan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam
  • Syuhadi Syuhadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Subulussalam
  • Ramadhan Ramadhan

DOI:

https://doi.org/10.29313/statistika.v21i2.329

Keywords:

indikator kinerja, Mann-Whitney, indikator makro, target, realisasi, dokumen perencanaan.

Abstract

Kinerja pemerintahan daerah memiliki target yang diukur dengan sebuah alat ukur. Target kinerja dituangkan dalam sebuah dokumen perencanaan. Indikator utama dalam pengukuran capaian kinerja tahunan ada dua, yaitu Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Indikator Kinerja Kunci. Aspek inti dari penelitian ini adalah aspek kepentingan bersama. Aspek ini diukur dengan indikator makro, meliputi kebutuhan dasar masyarakat Subulussalam dalam hal pembangunan manusia, ketertiban dan ketenteraman, pemerataan pendapatan dan kesempatan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk melihat ada atau tidaknya perbedaan antara target dan realisasi kinerja dengan menggunakan pengujian statistika yaitu uji Mann-Whitney. Data yang digunakan merupakan data indikator makro pembangunan daerah, yaitu Laju Pertumbuhan Ekonomi (%), Angka Kemiskinan (%), Rata-rata Lama Sekolah atau RLS (tahun), Indeks GINI, Tingkat Pengangguran Terbuka atau TPT (%), Angka Harapan Hidup atau AHH (tahun), dan Angka Melek Huruf. Data terdiri atas 2 variabel, yaitu target kinerja yang ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Subulussalam dan implementasi indikator kinerja dari tahun 2015-2020. Hasil yang diperoleh adalah terdapat 3 indikator yang realisasi kinerja hampir mendekati target kinerja pada selang kepercayaan 99%, yaitu angka kemiskinan, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Angka Melek Huruf. Terdapat 4 indikator pada selang kepercayaan 95% dan 90%, dimana realisasi kinerja hampir mendekati target kinerja, yaitu Angka Kemiskinan, Indeks GINI, Tingkat Pengangguran Terbuka, dan Angka Melek Huruf. Sedangkan untuk indikator lainnya terdapat perbedaan yang signifikan antara target kinerja dan realisasi kinerja.

References

[1] Sidik, S. 2016. Implementasi Perencanaan Pembangunan Daerah (Studi tentang Musrenbang di Kabupaten Sumenep). Jurnal Penelitian Administrasi Publik, Vol. 2, No. 01, Hal. 224-237. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik: Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
[2] Menteri Dalam Negeri. 2017. Permendagri 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Jakarta.
[3] Bastian, I. 2006. Sistem Perencanaan dan Penganggaran Pemerintahan Daerah di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.
[4] Hamid, A. 2014. Analisis Variabel Pembangunan Ekonomi dan Sosial Daerah Provinsi Sumatera Selatan Periode 1980-2013 (Sebuah Kajian dengan Pendekatan Ecm dan Vecm). Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen, Vol. 4, No. 1, Hal. 1-20. UIN Jakarta: Jakarta.
[5] Pradana, R. S. 2020. Perbandingan Kinerja Pembangunan Sosial dan Ekonomi Kabupaten Aceh Barat dengan Kabupaten Pemekarannya Tahun 2011-2019. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 11, No. 1, Hal. 11-25. Bappeda Aceh: Aceh.
[6] Hollader, M., dkk. 2014. Nonparametric Statistical Methods. 3rd Edition. John Wiley and Sons, Inc.
[7] Gibbons, J. D., dan Chakraborti, S. 2003. Nonparametric Statistical Inference. 4th Edition, Revised and Expanded. Marcel Dekker, Inc.
[8] Daniel, W. W. 1990. Applied Nonparametric Statistics. 2nd Edition. PWS-KENT Publishing Company.

Downloads

Published

2022-02-02

Issue

Section

Articles