Hubungan antara Tayangan Presiden di vaksin dengan Minat Vaksin Masyarakat
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpr.v1i2.498Keywords:
Tayangan, Youtube, DurasiAbstract
Abstract. The phenomenon of the increasingly widespread use of YouTube is certainly used by various parties for various purposes. In a pandemic situation like now, whether institutions, organizations, governments or media companies use YouTube as a medium to provide information and educate the public about things related to Covid-19. Kompas TV is one of the television stations that uses YouTube in disseminating information related to Covid-19. In the video entitled 'Be the First! President Joko Widodo is injected with the Sinovac Corona Vaccine. As of March 19, 2021, the video has been viewed 404,794 times. This shows that the public is enthusiastic about information regarding the injection of the Covid-19 vaccine. It can be seen from the significant difference between the number of video views and other video views regarding Covid-19 in the near future. In Bandung City, the percentage of confirmed cases continued to increase by 15.9% or higher than the national 7.74% and West Java Province 14.8%. The continued increase in positive cases of Covid-19 is something that must be addressed immediately because the Covid-19 pandemic, which has been running since December 2019, has not improved. In addition to implementing health protocols, vaccines are one way to prevent and break the chain of the spread of Covid-19 so that it does not spread further. Therefore, the researcher was interested in conducting a study entitled ''The Relationship Between Impressions of the President being vaccinated and Interest in Vaccination in the City of Bandung''. The purpose of this study was to determine the relationship between the president's youtube impressions being vaccinated with the public's interest in vaccines in the city of Bandung. The method used is correlational quantitative. Data collection techniques were carried out by distributing questionnaires to 96 people from Dago Village, Bandung City. The analysis technique used is descriptive analysis. The results of this study are that there is a strong relationship between the president's youtube impressions being vaccinated with the public's interest in vaccines.
Abstrak. Fenomena penggunaan YouTube yang semakin merebak tentunya dimanfaatkan oleh berbagai pihak untuk berbagai tujuan. Di situasi pandemi seperti sekarang, baik lembaga, organisasi, pemerintah atau perusahaan media menggunakan youtube sebagai salah satu media untuk memberikan informasi dan mengedukasi masyarakat mengenai hal-hal yang berkaitan dengan Covid-19. Kompas TV menjadi salah satu stasiun televisi yang menggunakan YouTube dalam menyebarkan informasi yang berkaitan dengan Covid-19. Pada video yang berjudul ‘Jadi yang Pertama! Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Corona Sinovac’. Hingga 19 Maret 2021, video tersebut telah ditonton sebanyak 404.794 kali. Hal tersebut menunjukkan bahwa masyarakat antusias akan informasi mengenai penyuntikan vaksin Covid-19. Terlihat dari perbedaan yang signifikan antara jumlah views video tersebut dengan views video mengenai Covid-19 lainnya dalam kurun waktu yang berdekatan. Di Kota Bandung, persentase kasus konfirmasi terus mengalami kenaikan sebesar 15,9% atau lebih tinggi dibandingkan nasional 7,74% dan Provinsi Jabar 14,8%. Terus melonjaknya kasus positif Covid-19 ini menjadi hal yang harus segera ditangani karena pandemi Covid-19 yang sudah berjalan sejak Desember 2019 lalu ini tidak kunjung membaik. Selain dengan menerapkan protokol kesehatan, vaksin menjadi salah satu cara untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas. Maka dari itu, peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul ‘’Hubungan Antara Tayangan Presiden Divaksin Dengan Minat Vaksin Masyarakat Di Kota Bandung’’. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana hubungan tayangan youtube presiden divaksin dengan minat vaksin masyarakat di Kota Bandung. Metode yang digunakan adalah kuantitatif korelasional. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 96 orang masyarakat Kelurahan Dago, Kota Bandung. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif. Hasil penelitian ini adalah terdapat hubungan positif antara tayangan youtube ‘‘Jadi yang Pertama! Presiden Joko Widodo Disuntik Vaksin Corona Sinovac’’ dengan minat vaksin masyarakat yang termasuk kategori kuat. Hal ini berarti bahwa tayangan youtube presiden divaksin tersebut dapat memunculkan minat dalam diri masyarakat Kelurahan Dago.