Pengalaman Komunikasi Lintas Budaya Mahasiswa Undergraduate Indonesia di Belanda
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpr.v1i1.176Keywords:
Komunikasi Lintas Budaya, Speech Codes, Belajar di Luar Negeri, Pendidikan Sarjana, Mahasiswa InternasionalAbstract
Belanda merupakan salah satu negara yang terkenal dengan kualitas pendidikan yang terbaik, tidak heran mengapa banyak masyarakat dari berbagai penjuru dunia berlomba-lomba untuk melanjutkan studinya di Belanda. Hal ini didukung dengan adanya teknologi yang maju dan sumber daya manusia yang baik. Selain itu, terdapat berbagai manfaat seperti pengalaman dan relasi yang luas juga menjadi hal lain yang dipertimbangkan. Namun, adanya hambatan komunikasi dan fenomena gegar budaya sering kali terjadi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi fenomenologi dan paradigma interaksionis. Tujuan dari penelitian ini yaitu 1) untuk mengetahui bagaimana pengalaman komunikasi lintas budaya mahasiswa undergraduate Indonesia di Belanda. dan 2) untuk memahami bagaimana makna pada komunikasi lintas budaya yang dialami mahasiswa undergraduate Indonesia di Belanda. Dalam penelitian ini, teori yang digunakan yaitu Komunikasi Lintas Budaya yang mendasar pada Speech Code Theory dan Face Negotiation Theory. Hasil dari penelitian ini menggambarkan bahwa pengalaman yang terdapat diklasifikasi kedalam tiga bagian yaitu pengalaman komunikasi lintas budaya, pengalaman diri sendiri, dan pengalaman dengan lingkungan. Lalu, adanya makna yang terbentuk dari mahasiswa undergraduate Indonesia dalam menjalankan proses studi di Belanda sebagai cara untuk meraih cita-cita yang diinginkan.