Studi Kasus: Penerapan Tema Menjadi Warga Digital Tular Nalar dalam Pembelajaran di Sekolah Melalui Flipped Classroom

Authors

  • Heni Mulyati Masyarakat Anti Fitnah Indonesia
  • Catur Yoga Meiningdias Masyarakat Anti Fitnah Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpr.vi.1360

Keywords:

pembelajaran, peserta didik, warga digital

Abstract

Abstract. The number of hoaxes circulating in the community is one of the problems in the current era of information flooding. One of the efforts to prevent the circulation of hoaxes is critical thinking. Mafindo through the tularnalar.id website seeks to educate the public to be able to think critically through eight specific themes. One of the themes raised on the Tular Nalar website is Internet and Active Citizenship. This article is a case study of the application of the theme of Internet and Active Citizenship in learning in schools. The subject that is applied is class X informatics. The author changes the old pattern of learning to a new pattern that is more dynamic and utilizes online technology. The author integrates the materials and videos on the Tular Nalar website with learning at school through the flipped classroom model. Students independently read, observe, reflect, and give their opinions in the digital space. The result is that students understand how to communicate ethically on social media and are able to answer questions in the comments column. In addition, students ask questions and express opinions in the Google Meet discussion room. The interactions formed can improve students’ critical thinking skills.

Abstrak. Banyaknya hoaks yang beredar di masyarakat menjadi salah satu masalah di era banjir informasi saat ini. Salah satu upaya menangkal peredaran hoaks adalah berpikir kritis. Mafindo melalui situs tularnalar.id berupaya mengedukasi masyarakat agar mampu berpikir kritis melalui delapan tema spesifik. Salah satu tema yang diangkat dalam situs Tular Nalar adalah Menjadi Warga Digital. Artikel ini merupakan studi kasus penerapan tema Menjadi Warga Digital dalam pembelajaran di sekolah. Mata pelajaran yang menjadi penerapan adalah informatika kelas X. Penulis melakukan perubahan pola lama pembelajaran ke pola baru yang lebih dinamis dan memanfaatkan teknologi secara daring. Penulis mengintegrasikan materi dan video yang ada di situs Tular Nalar dengan pembelajaran di sekolah melalui model flipped classroom (kelas terbalik). Terdapat sejumlah pertanyaan untuk dijawab peserta didik. Peserta didik secara mandiri membaca, mengamati, merefleksi, dan memberikan opininya dalam ruang digital. Hasilnya adalah peserta didik paham bagaimana perilaku etis komunikasi di media sosial dan mampu menjawab pertanyaan di kolom komentar. Selain itu, peserta didik mengajukan pertanyaan dan menyampaikan opini di ruang diskusi Google Meet. Interaksi yang terbentuk tersebut dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis peserta didik.

References

Annur, C., M. (2021). Penetrasi Internet 4G Indonesia Peringkat Keempat Tertinggi di Asia Tenggara. Databoks Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/07/31/penetrasi-internet-4g-indonesia-peringkat-keempat-tertinggi-di-asia-tenggara

Astuti, S. I., Mulyati, H., & Lumakto, G. (2020). In search of Indonesian-based digital literacy curriculum through TULAR NALAR. LPPM Universitas Islam Bandung.

Hardi, A. T. (2020). Mensesneg: berpikir kritis agar tak terjebak hoax saat wabah. Media Indonesia. https://mediaindonesia.com/humaniora/311978/mensesneg-berpikir-kritis-agar-tak-terjebak-hoax-saat-wabah

Imania, K. A., & Bariah, S. H. (2020). Pengembangan Flipped Classroom Dalam Pembelajaran Berbasis Mobile Learning Pada Mata Kuliah Strategi Pembelajaran. Jurnal Petik, 6(2), 45–50. https://doi.org/10.31980/jpetik.v6i2.859

Jonathan Bergmann, A. S. (2012). Flipp Your Classroom. In Media Pembelajaran.

Kemendikbud. (2017). Materi pendukung literasi digital: gerakan literasi nasional. Kemendikbud.

Kominfo, D. P. A. I. (2021). Laporan isu hoaks. Kominfo.

Kominfo, K. &. (2020). Status literasi digital Indonesia 2020 hasil survei di 34 provinsi.

Mafindo, L. (2021). Mapping hoaks covid-19 tahun 2020-2021. Mafindo.

Nasional, D. P. (2008). Pendekatan, jenis, dan metode penelitian pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional.

Rahayu, K. Y. (2021, July 21). Hoaks covid-19 yang mematikan. Kompas. https://www.kompas.id/baca/polhuk/2021/07/21/hoaks-covid-19-yang-mematikan/

Sitepu, I. V. (2019). Studi kasus dalam penelitian pendidikan. In research difficult? (p. 53). UKI Press.

Social, W. are. (2020). Indonesian digital report 2020. https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia

Sugiyono. (2016). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, R&D. IKAPI.

Sukoyo, Y. (2021, April 20). Ancaman kejahatan siber di Indonesia terus meningkat. Berita Satu. https://www.beritasatu.com/nasional/763011/ancaman-kejahatan-siber-di-indonesia-terus-meningkat

Wahyudi, M. Z. (2021, June 28). Musibah dan berkah banjir informasi. Kompas. https://www.kompas.id/baca/ilmu-pengetahuan-teknologi/2021/06/28/musibah-dan-berkah-banjir-informasi/?status=sukses_login&status_login=login&isVerified=false

Yin, R. (2018). Case study research description (6th ed.). SAGE.

Downloads

Published

2022-12-21