https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Implikasi Pedagogis dari Q.S. Al-Ahzab Ayat 45-47 terhadap Pokok dan Fungsi Pendidik

Authors

  • Milleandi Indra Regina Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpai.v3i1.1923

Keywords:

Tugas Pokok, Pendidik, Al Ahzab 45-47

Abstract

Abstract. Teachers are educators, namely anyone who strives for the development of all the potential of students, both psychomotor and cognitive potentials. The teacher is also a bridge between progress and the abyss of civilization destruction, it depends on the teacher's task, the teacher who knows his duties, and can carry it out well, can be a bridge to the progress of civilization, but if the teacher does not know or even ignore his duties as a teacher, then it can become the brink of collapse of civilization, which will lead to the loss of commendable behavior and achievements for students, society and even civilization.The purpose of this research is to find out: 1). The opinion of the commentators about the QS. Al-Ahzab verses 45-47, 2). Pedagogical implications of QS. Al-Ahzab verses 45-47, 3). analysis of Islamic Education about QS. Al-Ahzab verses 45-47 on the teacher's duties. This research departs from the thoughts of the researcher, that education is something that is always seen wherever it is, because if the education is good, the future of the nation will also be good, and if the education is bad, the future of the nation will also be bad, but education will never be separated. with the teacher, because it is the teacher who provides teaching and also experience to students or students, but good and successful students will not be created if the teacher is not good and does not know their duties well. This study uses a qualitative research approach with library research data collection techniques (library research) with primary data sources including: Tafsir Ibn Kathir, Tafsir Jalalain, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al Qurthubi and Tafsir Al-Mishbah. While the secondary sources are supporting books related to research problems, including books on Islamic Education and others. The data obtained were then analyzed through a unit process, categorization, data interpretation, and drawing conclusions. The results of this study are: 1). The opinion of the commentators about the QS. Al-Ahzab verses 45-47 are not much different from each other. This is proven when the commentators interpret the word "purify them", all of them interpret that the meaning of the word "purify them" is to cleanse people from polytheism (associating partners with Allah), and morality madzmumah or despicable qualities, 2). Pedagogical implications of QS. Al-Ahzab verses 45-47 gave birth to three learning methods that can be used by teachers, namely; reading method, tazkiyah method, and ta'lim method, 3). Analysis of Islamic Education Science about QS. Al-Ahzab verses 45-47 produce four main tasks for teachers, namely; teach the verses of Allah, tazkiyah (purify the soul), teach the Qur'an & As-Sunnah, and Ta'lim.
Abstrak. Guru adalah pendidik, yaitu siapa saja yang mengupayakan perkembangan seluruh potensi anak didik, baik potensi psikomotorik, kognitif. Guru juga merupakan jembatan antara kemajuan dan juga jurang kehancuran peradaban, hal tersebut bergantung kepada tugas guru, guru yang mengetahui tugasnya, dan dapat melaksanakannya dengan baik, dapat menjadi jembatan kemajuan peradaban, akan tetapi jika guru tidak mengetahui bahkan acuh terhadap tugasnya sebagai guru, maka hal tersebut dapat menjadi jurang kehancuran peradaban, yang akan menyebabkan hilangnya tingkah laku terpuji dan prestasi bagi murid, masyarakat dan bahkan perabadan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui: 1). Pendapat para mufassir tentang QS. Al-Ahzab ayat 45-47, 2). Implikasi pedagogis tentang QS. Al-Ahzab ayat 45-47, 3). analisis Ilmu Pendidikan Islam tentang QS. Al-Ahzab ayat 45-47 terhadap tugas guru. Penelitian ini berangkat dari pemikiran peneliti, bahwa pendidikan merupakan hal yang selalu dipandang dimanapun berada, karena jika baik pendidikannya, maka akan baik pula masa depan bangsanya, dan jika buruk pendidikannya, maka akan buruk juga masa depan bangsanya, tetapi pendidikan juga tak akan pernah lepas dengan guru, karena gurulah yang memberikan pengajaran dan juga pengalaman pada murid atau peserta didik, akan tetapi murid yang baik dan sukses tak akan tercipta jika gurunya tak baik dan tak mengetahui tugasnya dengan baik. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan teknik pengumpulan data library research (penelitian kepustakaan) dengan sumber data primer diantaranya: Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Jalalain, Tafsir Al-Azhar, Tafsir Al Qurthubi dan Tafsir Al-Mishbah. Sedangkan sumber sekundernya adalah bukubuku penunjang yang berkaitan dengan masalah penelitian diantaranya buku Ilmu Pendidikan Islam dan yang lainnya. Data yang diperoleh kemudian dianalisis melalui proses satuan, kategorisasi, penafsiran data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: 1). Pendapat para mufassir tentang QS. Al-Ahzab ayat 45-47 tidak jauh berbeda satu sama lain. Hal itu terbukti ketika para mufassir menafsirkan kata “menyucikan mereka”, seluruhnya menafsirkan bahwa arti kata “menyucikan mereka” adalah membersihkan manusia dari kemusyrikan (menyekutukan Allah), dan akhlaq madzmumah atau sifat-sifat tercela, 2). Implikasi pedagogis tentang QS. Al-Ahzab ayat 45-47 melahirkan tiga metode pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru, yaitu; metode membaca, metode tazkiyah, dan metode ta’lim, 3). Analisis Ilmu Pendidikan Islam tentang QS. Al-Ahzab ayat 45-47 menghasilkan empat tugas utama bagi guru, yaitu; mengajarkan ayat-ayat Allah, tazkiyah (mensucikan jiwa), mengajarkan Al-Quran & As-Sunnah, dan Ta’lim.

References

Ahmed, M. (1975). The Economics of Nonformal Education (Resources, Cost and Beneft) . New York: Praeger Publishers.
Ahmed, M., & P. H. Coombs, P. H. (1977). Education for Rural Development: Case Studies for Planners. New York: Prager Publishers.
al-sa'ady, A. b. (t.thn.). Tafsir al-karim al-rahman fi tafsir al-kalam al-mannan. Qatar: Jam'iyyah ihya'il al-turats .
al-Wàëidiy, ‘. b. (1991). Asbàb Nuzùl al-Qur’àn. . Beirut: Dàr al- Kutub al-‘Ilmiyyah.
Ashabuni, M. A. (1999). Assofwatuttafasir. Mesir: Alkhanzun sunnah.
Bakry, S. (2005). Konsep Ilmu Pendidikan . Bandung: Pustaka Bani Quraisy.
Depag, A. (2005). Alqu'an dan terjemah depag. jakarta.
Faisal, S. (1981). Pendidikan Luar Sekolah: Di Dalam Sstem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya: Usaha Nasional.
Faure, E. (1981). Belajar untuk Hidup: Dunia Pendidikan Hari Kini dan Hari Esok (Terjemahan). Jakarta: Brathara Karya Aksara.
Hadisusanto, D., Sidharto, S., & Siswaya., D. (1995). Pengantar Ilmu Pendidikan . Yogyakarta: Fakultas Ilmu .
Jalal, F. (2004). Isu Strategis Pendidikan: Pend idikan untuk Semua dan Kesepakatan Dakkar. Yogyakarta: Pendidikan IKIP Yogyakarta.
Jalaludin. (2003). Teologi Pendidikan. Jakarta: Raja Ginafindo Persada.
Joesoef, S., & Santoso, S. (1981). Pendidikan Luar Sekolah. Surabaya: Usaha Nasional.
Joesoef, S., & Santoso, S. (1987). Konsep Dasar Pendidikan luar sekolah. Surabaya: Bumi Aksara.
Kamil, M. (2009). Pendidikan Non Formal. Bandung: Alfabeta.
Katsir, I. (2004). Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta : Pustaka Imam As- Syafi'i.
Komar, O. (2006). Filsafat Pendidikan Nonformal. Bandung: Pustaka Setia.
Muhaimin. (2004). Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Islam di Sekolah. Bandung: Remaja Roda Karya .
Mujib, A., & Jusuf, M. (2010). Ilmu pendidikan Islam. Jakarta: : Kencana prenada media.
Nurbaeti, H. (2011). Pengaruh Asas Pendidikan Sepanjang Hayat terhadap Kemandirian Masyarakat. Diambil kembali dari Coretanku: http://hikmah-nurbaeti.blogspot.com/2011/06/pengaruh-asas-pendidikan-sepanjang.html
Pendidikan Seumur Hidup. (2014). Diambil kembali dari Pendidikan untuk Nusantara: http://panritanusantara.blogspot.com/2014/ 12/pendidikan-seumur-hidup.html.blog.unnes.ac.id. (2015). “Pendidikan Luar Sekolah”. Electrical Engineering 2015. http://blog.unnes.ac.id/mokho/pendidikan-luar-sekolah/
Qordhowi, Y. (1986). Tarbiyatul Islamiyah. Mesir: alkhanzun Sunnah.
Sanafiah, F. (1981). Pendidikan Luar Sekolah dalam Sistem Pendidikan dan Pembangunan Nasional. Surabaya: Usaha Nasional.
Sarwoko, B. (1989). Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Semarang: IKIP Semarang.
Sihombing, U. (1999). Pendidikan Luar Sekolah Manajemen Strategi. Jakarta: PD Mahkota.
Sista, T. R., Saifullah, F., & Aryahiyyah, F. (2018). The Implementation of Lifelong Education in Non-formal Education. Educan: Jurnal Pendidikan Islam, 2(1), 17-39.
Sudjana, D. ((1993)). Metode dan Teknik Pembelajaran Partisipatif dalam Pendidikan Luar Sekolah. Bandung: Nusantara Press.
tafsir, A. (2005). Ilmu Pendidikan dalam Persepektif Islam. Bandung: Rosda Karya.
Yahya, M. (2008). Pengantar Pendidikan . Bandung: Prospect.

Downloads

Published

2023-07-21