https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Implikasi Pendidikan dari QS An-Nisa Ayat 36 terhadap Upaya Penanaman Etika Bertetangga di Keluarga

Authors

  • Azkia Rahman Kafie Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Aep Saepudin Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung
  • Eko Surbiantoro Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpai.v3i1.1797

Keywords:

Implikasi Pendidikan, Surat An-Nisa ayat 36, Etika Bertetangga

Abstract

Abstract. Human is a social being which means he needs another human being. Human cannot control his own life in daily life. As a result, humans need help of other humans. Islam has established rules and moral values for every believer, including those related to social life that ensure happiness for every Muslim. However, based on what is happening today, Muslims themselves are far from the principles that have been set by Islam. Neighbors are part of one form of life socialization. As a social being, everyone has a desire to have a neighbor. The reason is, without neighbors, the neighborhood will not be comfortable. However, having neighbors who do not know manners is also one of the causes of uncomfortable housing. The purpose of this study is to find out the opinions of Mufassir about QS. An-Nisa verse 36, to find out the Essence of QS. An-Nisa verse 36 according to Mufassir, to find out the opinions of Education experts on neighboring Ethics, to find out the Educational Implications of QS. An-Nisa verse 36 concerning Neighboring Ethics towards the Efforts to Invest Neighboring Ethics in the Family. This study uses a qualitative approach. The research is carried out by observing on certain sources, examining books, articles or others related to the title. The type of the research used is library research, which is carried out to solve a problem that basically rests on a critical and in-depth review of relevant literature materials. In obtaining data, facts and information that will complete and explain the problems in writing the thesis, the researcher uses descriptive methods. The essence of Surat An-Nisa verse 36 is: 1) a benchmark of one's faith seen from the actions of one's neighbors, 2) positioning neighbors as part of the family, and 3) good interactions in the family to build harmonious relationships among neighbors. Meanwhile for the Educational Implications of the Surah An-Nisa verse 36 concerning Neighborly Ethics on Education in the Family is that 1) people are obliged to instill a religious soul in family members, 2) families participate in community activities in the community, 3) parents and family members foster love and affection for neighbors, and 4) good neighbors are a source of happiness.

Abstrak. Manusia adalah makhluk sosial yang artinya membutuhkan manusia lainnya. Manusia tidak dapat mengontrol kehidupannya sendiri dalam sehari-hari. Akibatnya, manusia membutuhkan bantuan manusia lain. Islam telah menetapkan aturan serta nilai moral bagi setiap pemeluknya, termasuk yang berkaitan dalam kehidupan sosial yang menjamin kebahagiaan bagi setiap muslim. Namun, berdasarkan apa yang terjadi saat ini, umat Islam sendiri jauh dari prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan oleh Islam. Bertetangga merupakan bagian dari salah satu bentuk sosialisasi kehidupan. Sebagai makhluk sosial, setiap orang memiliki keinginan untuk mempunyai tetangga. Alasannya, tanpa adanya tetangga, lingkungan tempat tinggal tidak akan nyaman. Akan tetapi, memiliki tetangga yang tidak tahu sopan santun jua menjadi salah satu penyebab tidak nyamannya tempat tinggal. Tujuan dari penelitian ini mengetahui pendapat para Mufassir tentang QS. An-Nisa ayat 36, mengetahui Esensi dari QS. An-Nisa ayat 36 menurut para Mufassir, mengetahui pendapat para pakar Pendidikan tentang Etika Bertetangga, mengetahui Implikasi Pendidikan dari QS. An-Nisa ayat 36 tentang Etika Bertetangga Terhadap Upaya Penanaman Etika Bertetangga di Keluarga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan dengan mencermati sumber tertentu, mencari, menelaah buku-buku, artikel atau lainnya yang berkaitan dengan judul. Jenis penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research), yaitu tela’ah yang dilaksanakan untuk memecahkan suatu masalah yang pada dasarnya bertumpu pada penela’ah kritis dan mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Dalam memperoleh data, fakta dan informasi yang akan melengkapkan dan menjelaskan permasalahan dalam penulisan skripsi, peneliti menggunakan metode deskriptif. Esensi dari Surat An-Nisa ayat 36 yaitu: 1) tolok ukur keimanan seseorang dilihat dari perbuatan terhadap tetanggnya, 2) memposisikan tetangga sama halnya bagian dari keluarga, dan 3) interaksi yang baik di keluarga membangun hubungan yang harmonis di kalangan tetangga. Sedangkan untuk Implikasi Pendidikan dari Surat An-Nisa Ayat 36 tentang Etika Bertetangga Terhadap Pendidikan di Keluarga adalah 1) orang tua berkewajiban untuk menanamkan jiwa yang religius kepada anggota keluarga, 2) anggota keluarga ikut berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan di rukun warga, 3) orang tua dan anggota keluarga menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang kepada tetangga, dan 4) tetangga yang baik merupakan sumber kebahagiaan.

References

1) Alfaroug, I. (2022, Mei 31). Tetangga adalah Keluarga Terdekat Kita, Iya Kan?
2) al-Hasyim, A. M. (2009). Akhlak Rasul menurut Al-Bukhari dan Muslim / Penerjemah, Abdul Hayyie Al-Kattani. Jakarta: Gema Insani.
3) Al-Maraghi, A. M. (1993). Terjemah Tafsir Al-Maraghi (2 ed., Vol. 5). Semarang: PT. Karya Toha Putra Semarang.
4) Ar-Rifa’i, M. N. (1999). Kemudahan dari Allah Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir (1 ed., Vol. 1). Jakarta: Gema Insani Press.
5) Imron. (2021, Mei 23). Sakit Hati Dibully, Pria di Lamongan Bacok Tetangganya.
6) Jamaah. (2022, Maret 8). Sakit Hati, Akses Utama Rumah Tetangga Ditembok.
7) Mahmud. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.
8) Molana, D. H. (2022, September 2). Diduga Curi Ikan Asin, Remaja di Belawan Disiram Bensin dan Terbakar.
9) Nufus, A. H. (2003). Konsepsi Etika Bertetangga menurut Islam (Kajian Hadis-Hadis Rasulullah Saw dalam Kutub al-Sittah). Skripsi S1 Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, Universitas Islam Negeri Jakarta, 1.
10) Ridho, M. R. (1973). Al Manar (2 ed., Vol. 5). Darul Fikri.
11) Saepudin, A. (2020a). Akhlak (2 ed.). Bandung: Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian Universitas Islam Bandung.
12) Saepudin, A. (2020b). Akhlak (2 ed.). Bandung: Lembaga Studi Islam dan Pengembangan Kepribadian Universitas Islam Bandung.
13) Shalaby, A., & Ahmadi, H. A. (2001). Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam (1 ed.). Jakarta: Amzah.
14) Soelaeman, M. I. (1994). Pendidikan dalam Keluarga (1 ed.). Bandung: CV Alfabeta.
15) Wahyudi, A. (2010). Konflik dan Konsep Teori dan Permasalahannya. Jakarta: Salemba.

Downloads

Published

2023-07-18