Komunikasi Antarpribadi Antara Orang Tua dan Anak yang Mengalami Kehamilann Tidak di Inginkan
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrmk.v1i2.468Keywords:
komunikasi antarpribadi, kehamilan tidak diinginkan, keterbukaanAbstract
Abstract. In 2 15 marriages due to pregnancy outside of wedlock (unwanted pregnancy) increased to 8 cases, the urge to have premarital sex can be influenced by relationships and can be caused by parents, in this case Broken Home or from problems in the family itself, openness is one of the reasons. an important aspect of realizing effective interpersonal communication from a humanistic point of view. Seeing the problems above, this study focuses on interpersonal communication between parents and children who experience unwanted pregnancies. This study aims to determine 1) the openness of children who have unwanted pregnancies; 2) encouragement of parents to their child who experiences unwanted pregnancy 3) unwanted pregnancy can occur. The research method chosen by the researcher in order to conduct research on interpersonal communication between parents and children is a qualitative research method with a case study approach. Through data collection techniques such as interviews, observation, and literature study. Interviews were conducted with 3 key informants who have different family backgrounds, the results of this study lead to open communication in children having 4 aspects, namely aspects of cliché, aspects of opinion, aspects of feelings, and aspects of facts. Parental support for the child is a good solution to solve this problem so that in the end the parents of each source can re-accept, and free dating styles as a trigger for unwanted pregnancies, for some informants the condition of the family is quite influencing, as well as the lifestyle. and an increasingly open mindset that considers that sexual intercourse before marriage is normal for young people and there is a sense of "enjoyment" when doing it which makes these informants continue to have intimate relationships with their partners
Abstrak. Tahun 2 15 pernikahan karena hamil di luar nikah (kehamilan tidak diinginkan) meningkat hingga 8 kasus, dorongan melakukan seks pranikah dapat dipengaruhi oleh pergaulan dan dapat disebabkan oleh orang tua yang dalam hal ini Broken Home atau dari masalah dalam keluarga itu sendiri, keterbukaan merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan komunikasi antarpribadi yang efektif dilihat dari sudut pandang humanistis. Melihat masalah di atas penelitian ini berfokus mengenai komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak yang mengalami kehamilan tidak diinginkan, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) keterbukaan anak yang mengalamai kehamilan tidak diinginkan; 2) dorongan orang tua kepada anaknya yang mengalami kehamilan tidak diinginkan 3) kehamilan tidak diinginkan bisa terjadi. Metode penelitian yang dipilih oleh peneliti dalam rangka melakukan penelitian mengenai komunikasi antarpribadi antara orang tua dan anak adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Dengan melalui teknik pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan studi kepustakaan. Wawancara sendiri dilakukan kepada 3 narasaumber kunci yang memiliki latar belakang keluarga yang berbeda, hasil dari penelitian ini mengarah kepada keterbukaan komunikasi pada anak mempunyai 4 aspek yaitu aspek klise, aspek opini, aspek perasaan, dan aspek fakta. Dukungan orang tua kepada anak menjadi solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah ini sehingga pada akhirnya orang tua dari masing-masing narasumber bisa kembali menerima, dan gaya berpacaran yang bebas sebagai pemicu kehamilan yang tidak diinginkan, untuk sebagian informan kondisi keluarga cukup mempengaruhi, serta gaya hidup dan pola pikir yang semakin terbuka yang menganggap bahwa berhubungan badan sebelum nikah ini merupakan hal yang wajar untuk anak muda serta ada rasa “nikmat” saat melakukannya yang membuat para informan ini terus melakukan hubungan intim dengan pasangannya..