Analisis Media Sosial Mengenai Isu Indonesia Sebagai Negara Paling Tidak Sopan di Asia Tenggara
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrmk.v3i1.1015Abstract
Abstract. With the presence of the internet and new media, it makes the world of communication very fast and efficient for use in everyday life. Social media that came after the new media made researchers want to discuss social media analysis on the issue of Indonesian netizens as the most disrespectful netizens in Southeast Asia regarding the case of Nia Ramadhani's arrest on the @lambe_turah Instagram account. According to the Digital Civility Index research by Microsoft in 2020. This study aims to (1) To find out the importance of responding to a viral news that is being discussed on social media (2) To find out the factors that make Indonesian netizens known as the most disrespectful netizens throughout Southeast Asia. (3) To find out why Indonesian netizens really like to spread hate speech and things that are not polite on social media. In this study, the researcher used a qualitative method with a content analysis approach, with data collection sources from Instagram users who follow the @lambe_turah account, psychologists and communication experts. In this study, the author uses the cualitative descriptive method by Sugiyono
Abstrak. Dengan hadirnya internet dan new media disertainya membuat dunia komunikasi sangatlah jauh cepat dan efisien untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sosial media yang hadir setelah adanya new media membuat peneliti ingin membahas Analisis media sosial mengenai isu netizen Indonesia sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara terhadap kasus penangkapan Nia Ramadhani di akun Instagram @lambe_turah. Menurut riset Digital Civility Index oleh Microsoft pada tahun 2020. Penelitian ini bertujuan untuk (1) Guna mengetahui pentingnya dalam menyikapi sebuah berita viral yang sedang ramai diperbincangkan dalam media sosial (2) Guna mengetahui faktor yang membuat netizen Indonesia dikenal sebagai netizen yang paling tidak sopan se-Asia Tenggara. (3) Guna mengetahui penyebab netizen Indonesia sangat menyukai menyebarkan ujaran kebencian dan hal-hal yang tidak sopan di media sosial. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, dengan narasumber pengambilan data dari pennguna Instagram yang mengikuti akun @lambe_turah, pakar psikolog dan juga ahli komunikasi. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode Sugiyono.