https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Analisis Hukum Islam terhadap Tradisi Pitih Japuik dalam Perkawinan Adat Minangkabau Pariaman

Authors

  • Miftahunir Rizka Hukum Keluarga Islam, Universitas Islam Bandung
  • Asep Ramdan Hukum Keluarga Islam, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.900

Keywords:

Perkawinan, Minangkabau, Pitih Japuik

Abstract

Abstract. Minangkabau traditional marriage was a which has a tradition of marriage that is quite unique among marriage in general. Thus, this study aims to answer several questions including the First, how the concept of pitih japuik in the tradition of marriage minangkabau pariaman? Second, how the law review islamic tradition pitih japuik in marriage adat minangkabau Pariaman? Third, how does the impact of what happens if pitih japuik not given to the men in the implementation of the marriage of traditional minangkabau Pariaman in Ujung Berung Bandung? The results showed, (1) That the tradition of pitih japuik this is only done by people Pariaman course. Pitih japuik i.e. the amount of money of giving a female to male when want to get married with her. The social Status of the male partner to determine the magnitude of pitih japuik which will be given by the women but come back again on the agreement of both parties. (2) In Islamic law or tradition is not opposed, such as philosophy Minangkabau say “adat basandi syarak syarak basandi kitabullah” which means “the customary reference to the laws of religion, religious berpdoman on al-qur'an”. Where it is explained that already describe the keselaraan between the law of Islam by indigenous peoples in Minangkabau. (3) After conducting research on the implementation of this tradition and if this tradition is violated or not implemented then the sanctions that will be obtained is not so heavy.

Abstrak. Perkawinan adat Minangkabau merupakan perkawinan yang mempunyai tradisi perkawinan yang cukup unik diantara perkawinan pada umumnya. Dengan demikian penelitian ini bertujuan untuk menjawab beberapa pertanyaan diantaranya Pertama, bagaimana konsep pitih japuik dalam tradisi perkawinan minangkabau pariaman? Kedua, bagaimana tinjauan hukum islam terhadap tradisi pitih japuik dalam perkawinan adat minangkabau Pariaman? Ketiga, Bagaimana dampak yang terjadi apabila pitih japuik tidak diberikan pada pihak laki-laki dalam pelaksanaan perkawinan adat minangkabau Pariaman di Ujung Berung Kota Bandung? Hasil penelitian menunjukan, (1) Bahwa tradisi pitih japuik ini hanya dilakukan oleh orang Pariaman saja. Pitih japuik yaitu sejumlah uang pemberian seorang perempuan kepada laki-laki ketika ingin menikah dengan nya. Status sosial laki-laki sangan menetukan besaran pitih japuik yang akan diberikan oleh pihak perempuan namun kembali lagi pada kesepakatan kedua belah pihak. (2) Dalam hukum Islam atau tradisi ini tidak bertentangan, seperti filsafah Minangkabau mengatakan “adat basandi syarak syarak basandi kitabullah” yang mana artinya “adat berpedoman kepada syariat agama, agama berpdoman pada al-qur’an”. Dimana dijelaskan bahwa sudah menggambarkan adanya keselaraan antara hukum Islam dengan adat di Minangkabau. (3) Setelah melakukan penelitian terhadap pelaksaan tradisi ini dan jika tradisi ini dilanggar atau tidak dilaksanakan maka sanksi yang akan didapat tidak begitu berat.

References

[1] Amelia, R. (2019). Budaya Hukum Perkawinan Bajapuik. Jurnal LecJurnalica, 145-146.
[2] Hidayatullah. (2019). Fiqh Ibadah, Fiqh muamalah, Fiqh Munakahat, Fiqh Mawaris, Fiqih Jinayah, Fiqh Sinayah. Banjarmasin: Universitas Islam Banjarmasin.
[3] Muzzamil, I. (2019). Fiqih Munakahat. Tanggerang: Tira Smart.
[4] Puniman, A. (2018). Hukum Perkawinan Menurut Hukum Islam dan Undang-Undang. Jurnal Yusttia, 87.
[5] RI, D. A. (2004). Al-Qur'an dan terjemah. Bandung: Indotama.
[6] Sabiq, S. (2014). Fiqh Sunnah. Mesir: Al-Ilam Al-Arabi.
[7] Safe'i, A. (2017). Ushul Fiqh. Bandung: Fakultas Syariah dan Hukum UIN SGD.
[8] Santoso. (2016). Hakekat Perkawinan Menurut Undang-undang. Jurnal Yudisian, 415.
[9] Sulistiani, S. (2018). Hukum Perdata Islam. Jakarta Timur: Sinar Geafika.

Downloads

Published

2022-07-09