https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Pendapat Madzhab Syafi’i tentang Pengangkatan Anak oleh Orang Tua Beda Agama

Authors

  • Aldi Prajasa Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung
  • Amrullah Hayatudin Prodi Hukum Keluarga Islam, Fakultas Syariah, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrhki.v4i2.5188

Keywords:

Adopsi, Anak, Agama

Abstract

Abstrak. Pengadilan Agama Jakarta Selatan melalui putusan No. 763/Pdt.P/2023/Pa.Js menetapkan adopsi anak oleh orang tua beda agama. Madzhab Syafi’i, melarang pengasuhan anak muslim oleh orang tua non-muslim, sejalan dengan tujuan syariah yang mengutamakan agama. Penelitian ini merumuskan dua masalah: pertama, latar belakang pertimbangan Hakim dalam penetapan putusan tersebut; kedua, pendapat Madzhab Syafi’i tentang pengangkatan anak oleh orang tua beda agama dihubungkan dengan putusan tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab rumusan masalah tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif dengan data perpustakaan (Library Research). Sumber data primer adalah putusan Pengadilan Agama Jakarta Selatan No. 763/Pdt.P/2023/Pa.Js dan peraturan terkait, sedangkan bahan sekunder berupa buku, jurnal, dan dokumen terkait. Hasil penelitian menunjukkan bahwa landasan hukum hakim adalah kemaslahatan anak, karena orang tua kandung merasa tidak mampu menafkahi anaknya, dan perbedaan agama calon orang tua angkat tidak bertentangan dengan aturan pengangkatan anak. Namun, Madzhab Syafi’i melarang pengangkatan anak oleh orang tua beda agama, karena beragama Islam adalah syarat untuk hak pengasuhan demi menjaga keyakinan anak angkat serta kemaslahatannya di dunia dan akhirat.

Abstract. South Jakarta Religious Court through decision no. 763/Pdt.P/2023/Pa.Js stipulates adoption of children by parents of different religions. Shafi'i Madzhab, prohibits raising Muslim children by non-Muslim parents, in line with the objectives of sharia which prioritize religion. This research formulates two problems: first, the background of the judge's considerations in making the decision; secondly, the opinion of the Syafi'i Madzhab regarding the adoption of children by parents of different religions is linked to this decision. The aim of this research is to answer the problem formulation. This research is normative legal research using library data (Library Research). The primary data source is the decision of the South Jakarta Religious Court No. 763/Pdt.P/2023/Pa.Js and related regulations, while secondary materials include books, journals and related documents. The results of the research show that the judge's legal basis is the benefit of the child, because the biological parents feel unable to support their child, and the religious differences of the prospective adoptive parents do not conflict with the rules for adoption. However, the Syafi'i Madzhab prohibits adoption of children by parents of other religions, because being Muslim is a requirement for parenting rights and in order to maintain the beliefs of adopted children and their benefits in this world and the hereafter.

References

Ai Pebrianti Purwa Delimas, Sulistiani, S. L., & Mujahid, I. (2021). Tinjauan Hukum Islam dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan terhadap Perkawinan Adat Beda Agama di Kampung Adat Cirendeu Cimahi. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 1(1), 6–10. https://doi.org/10.29313/jrhki.v1i1.82

Ajeng Widanengsih, & Yandi Maryandi. (2022). Analisis Putusan Hakim Pengadilan Agama mengenai Hak Asuh Anak kepada Ayah. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 53–59. https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.904

Ali, E. H., & Samsudin, T. (2022). Privat Adoption Dalam Perspektif Islam Di Kecamatan Tibawa. AS-SYAMS, 3(1), 32–42.

Al-Juzairi, S. A. (2015). Fikih Empat Madzhab jilid 4. terj. Arif Muhammad, Jakarta: Pustaka Al-Kausar.

Amrullah, H. (2019). Ushul Fiqh: Jalan Tengah Memahami Hukum Islam. Jakarta: Amzah.

Devy, S., & Rizqi, A. M. (2019). Perceraian nikah di Bawah Tangan dan pengaruhnya terhadap pengasuhan anak (Studi kasus di kecamatan peusangan kabupaten bireun). Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 2(2), 287–306.

Firzza Shafira Rizkiyana. (2023). Tinjauan Maqashid Syariah Tentang Pembekuan Sel Telur Manusia (Egg Freezing). Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam. https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.1938

Hayatudin, A. (2020). Telaah Istinbath Hukum Imam Syafii Tentang Kadar Susuan Yang Mengharamkan Pernikahan. Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS), 2(1), 1–18.

Ismi Tri Septiyani. (2022). Analisis Hukum Islam terhadap Pembatalan Perkawinan Atas Dasar Praktik Pencatatan Perkawinan Ilegal. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 95–100. https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.1269

M. Vhize Jenna Afif El Imami, Amrullah Hayatudin, & Shindu Irwansyah. (2022). Analisi Hak Asuh Anak akibat Pandemi Covid-19 Ditinjau dari Hukum Keluarga Islam. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 77–82. https://doi.org/10.29313/jrhki.vi.1206

Makmun, M., & Rohman, K. (2017). Pemikiran Imam Malik dan Imam Syafi’i tentang Saksi dalam Rujuk. Jurnal Hukum Keluarga Islam, 2(1), 21–38.

Muhammad Rifqi, Yand Maryandi, & Ilham Mujahid. (2024). Analisis Putusan Hakim tentang Terkabulnya Permohonan Perwalian Anak di bawah Umur. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 21–28. https://doi.org/10.29313/jrhki.v4i1.3766

Muslim, I. (2016). Mengenal Imam Syafii dan Metodologinya. Bandar Publishing.

Nasution, A. (2019). Akibat Hukum Pengangkatan Anak Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Jurnal Ilmiah Penegakan Hukum, 6(1), 14–26.

Naura Syahira Firmayuni, Encep Abdul Rojak, & Yandi Maryandi. (2024). Analisis Hukum Islam terhadap Putusan Hakim tentang Hak Asuh Anak yang Belum Mumayyiz Akibat Perceraian. Bandung Conference Series: Islamic Family Law, 4(2), 108–116. https://doi.org/10.29313/bcsifl.v4i2.13617

Paryadi, P., & Haq, N. (2020). Maqasid Al-Syariah Menurut Al-Ghazali Dan Ibnu Qoyyim Al-Jauziyah. Cross-Border, 3(2), 302–316.

Ritonga, W. W. (2021). Peran dan Fungsi Keluarga Dalam Islam. Islam & Contemporary Issues, 1(2), 47–53.

Siswanto, A. W., & Neneng Nurhasanah. (2022). Analisis Fenomena Childfree di Indonesia. Bandung Conference Series: Islamic Family Law, 2(2). https://doi.org/10.29313/bcsifl.v2i2.2684

Sompie, E. (2017). Kajian Yuridis Pengangkatan Anak dalam Upaya Perlindungan Anak. Lex et Societatis, 5(3).

Tiara Ayu Lestari, Encep Abdul Rojak, & Muhammad Yunus. (2024). Analisis Kompilasi Hukum Islam Pasal 105 terhadap Putusan Hakim Tentang Hak Asuh Anak di bawah Umur. Bandung Conference Series: Islamic Family Law, 4(2), 207–214. https://doi.org/10.29313/bcsifl.v4i2.15483

Yahya, S. S., Ramdan Fawzi, & Muhamad Yunus. (2021). Tinjauan Fatwa Mui Nomor 4 Tahun 2005 dan Fikih Munakahat terhadap Praktik Perkawinan Beda Agama di Kecamatan Wonosari Kabupaten Gunung Kidul. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 1(1), 43–46. https://doi.org/10.29313/jrhki.v1i1.200

Downloads

Published

2024-12-29