Pola Komunikasi Pasangan Pernikahan Muda
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrhki.v4i1.3429Keywords:
Pola Komunikasi, Pernikahan Muda, Komunikasi InterpersonalAbstract
Abstrak. Pernikahan adalah sebuah kegiatan yang sangat sakral yang dilakuka oleh dua individu yang berbeda jenis kelamin dengan dibekali kesiapan secara mental, finansial, fisik. Menciptakan hubungan yang harmonis adalah salah satu tujuan pernikahan. Untuk menjaga keharmonisan dan mencegah konflik dalam suatu hubungan, komunikasi sangatlah penting. Maka penelitian ini difokuskan mengenai bagaimana pola komunikasi pada pasangan pernikahan usia muda dalam mempertahankan hubungan dan prestasi akademik pada Mahasiswa Bandung yang meliputi bagaimana proses komunikasi yang terjadi sehari-hari sehingga dapat terbentuknya pola komunikasi Pada penelitian ini, metode penelitiannya menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi pada mahasiswa aktif di kota Bandung dan menggunakan paradigma konstruktivisme. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dalam pola komunikasi pasangan pernikahan muda, terdapat komunikasi dalam mempertahankan kualitas hubungan pernikahan, dalam komunikasi tersebut tedapat tiga pola yaitu keterbukaan komunikasi, bersikap positif dan quality time. Terdapat tiga faktor konflik pasangan pernikahan muda yaitu perbedaan ekspetasi, perbedaan presepsi dan keterbatasan waktu dalam berkomunikasi. Penyelesaian konflik pasangan pernikahan muda meliputi dua strategi yaitu intropeksi diri dan diskusi. Dan yang terakhir, pernikahan dapat memberikan dampak positif dan juga negatif kepada individu yang sudah menikah.
Abstract. Marriage is a very sacred activity carried out by two individuals of different sexes equipped with mental, financial, and physical readiness. Creating a harmonious relationship is one of the goals of marriage. To maintain harmony and prevent conflict in a relationship, communication is very important. So this research is focused on how communication patterns in young married couples contribute to maintaining relationships and academic achievement in Bandung students, which includes how the communication process occurs daily so that communication patterns can be formed. In this study, the research method used qualitative methods with an ethnographic approach with active students in the city of Bandung and used the constructivism paradigm. The results of this study indicate that in the communication patterns of young married couples, there is communication in maintaining the quality of marriage relationships. In this communication, there are three patterns: open communication, being positive, and quality time. There are three conflict factors among young married couples: differences in expectations, differences in perceptions, and limited time for communication. The conflict resolution of young married couples includes two strategies, namely self-introspection and discussion. And finally, marriage can have both positive and negative impacts on married individuals.
References
Anindita, S., & Maryandi, Y. (2023). Kesadaran dan Loyalitas Masyarakat Terhadap Perjanjian Perkawinan. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 87–92. https://doi.org/10.29313/jrhki.v3i2.2839
Devito, J. A., & Maulana, A. (1997). Komunikasi Antarmanusia Kuliah Dasar.
Febriana, L. (2019). Konflik Perkawinan pada Pasangan Suami Istri yang Menikah Dini Studi Kasus di Desa Pengalusan, Kabupaten Purbalingga. Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Fikkers, K. M., Piotrowski, J. T., & Valkenburg, P. M. (2017). A matter of style? Exploring the effects of parental mediation styles on early adolescents’ media violence exposure and aggression. Computers in Human Behavior, 70, 407–415.
Khoiroh, U., & Sa’diyin, M. (2020). Pola Komunikasi dalam Penyelesaian Konflik Pasangan Nikah Muda di Desa Pangkah. Busyro: Jurnal Dakwah Dan Komunikasi Islam, 2(1), 9–14.
Kuswarno, E. (2008). Etnografi komunikasi: Suatu pengantar dan contoh penelitiannya. Bandung: Widya Padjadjaran.
Marheni, A. K. I. (2019). Komunikasi Interpersonal Dalam Pernikahan. Solution: Journal of Counselling and Personal Development, 1(1), 15–25.
Masrukhin, H. (2014). Metodologi Penelitian Kualitatif. Media Ilmu Press.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi.
Sahara, A., & Hamdani, F. F. R. S. (2023). Upaya Mediator Terhadap Rendahnya Tingkat Keberhasilan Mediasi di Pengadilan Agama Soreang. Jurnal Riset Hukum Keluarga Islam, 65–70. https://doi.org/10.29313/jrhki.v3i2.2791
Siyoto, S., & Sodik, M. A. (2015). Dasar metodologi penelitian. literasi media publishing.
Syifani, A., 1, A., & Supriatna, Y. (2023). Stres Kerja Karyawan Bank X Kantor Cabang Utama Bandung. https://doi.org/10.29313/delusion.vxix.xxx