Schema: Journal of Psychological Research
https://journals.unisba.ac.id/index.php/schema
<p><strong>Schema : Journal of Psychological Research (EISSN<a title="Electronic ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1497868698" target="_blank" rel="noopener"> 2581-0731</a> | ISSN <a title="Print ISSN" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/1497868455" target="_blank" rel="noopener">2581-0723</a>) </strong>is a peer reviewed journal published two times a year by Universitas Islam Bandung. The aims of Schema is to diseeminate the conceptual frame and ideas or research related psychology in general.<br /><strong><br />Schema : Journal of Psychological Research</strong> publishes academic research articles on theoretical and applied studies and focuses on Psychology with the following scope: Broken Home, Organizational Culture, Celebrity Worship, Delinquency, Early Adulthood, Work Discipline, Social Support, Health belief, Parasocial Interaction, Early Childhood Independence, Maturity Career, Job Satisfaction, Organizational Commitment, Obesity, Parasocial Relationship, Peak Performance, Character Education, Self Adjustment, Marriage Adjustment, Parenting, Learning Achievement, Psychological Well-Being, Religiosity, Late Adolescence, Self Esteem, Self regulation, Ta'aruf . This journal is published by UPT Publikasi Ilmiah UNISBA. Articles submitted to this journal will be processed online and using a double blind review by at least two reviewers.</p>UPT Publikasi Ilmiah UNISBAen-USSchema: Journal of Psychological Research2581-0723Health Belief Dan Smoker Identity Pada Perokok Perempuan
https://journals.unisba.ac.id/index.php/schema/article/view/4132
<p><strong>Abstrak :</strong> Bahaya rokok sangat mengancam kesehatan terlebih pada perempuan karena lebih berisiko 25% terkena dampak rokok di banding pria. Berdasarkan hasil wawancara dengan beberapa perokok perempuan, didapatkan hasil bahwa mereka sendiri mengetahui bahaya dari rokok, namun mereka sendiri merupakan perokok aktif yang juga sering menyembunyikan identitas merokoknya, sehingga perlu mengetahui Hubungan Health Belief dan Smoker Identity pada Perokok Perempuan. Teori yang digunakan didalam penelitian ini adalah teori health belief model dan teori smoker identity. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi. Pengumpulan data kuantitatif dilakukan terhadap 100 orang mahasiswi kota Bandung menggunakan kuisoner. Hasil yang diperoleh adalah Health Belief paling banyak di kateogri lemah sebanyak 87%, Smoker Identity paling banyak di kategori lemah sebanayk 50% dan hasil korelasi kedua variabel adalah negatif koefesien korelasi -0.219, yaitu terdapat hubungan antara kedua variabel yang bersifat lemah.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci :</strong> Perokok, Health Belief, Smoker Identity</p>Cici Nurul Adinda PutriStephani Raihana Hamdan
Copyright (c) 2024 Cici Nurul Adinda Putri
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-06-282024-06-289011810.29313/schema.v9i01.4132Persepsi Ketidakamanan Kerja pada Karyawan Swasta: Modal Psikologis sebagai Faktor Protektif
https://journals.unisba.ac.id/index.php/schema/article/view/4133
<p>Pembatasan mobilitas masyarakat di masa pandemi <em>covid-19 </em>telah menyebabkan penuruan performa ekonomi dunia. Karyawan di perusahaan swasta menjadi salah satu yang paling terdampak dengan ancaman efisiensi organisasi melalui pemutusan hubungan kerja. Sumberdaya personal menjadi faktor yang penting untuk menjaga kesehatan mental karyawan di tengah ancaman yang hadir. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran modal psikologis sebagai sumberdaya personal terhadap persepsi ketidakamanan kerja pada karyawan di instansi swasta. Pendekatan kuantitatif digunakan melalui pengambilan data pada 100 sampel karyawan swasta di Indonesia. Teknik analisis regresi sederhanan digunakan untuk melihat peran variabel bebas terhadap variabel tergantung. Hasil uji hipotesis mengkonfirmasi peran modal psikologis terhadap persepsi ketidakmanan kerja (p<0,05). Di mana modal psikologis mampu memprediksi ketidakamanan kerja sebesar 8,6%. Secara umum, melalui analisis tingkat ketidakamanan kerja, mayoritas responden memiliki persepsi ketidakamanan kerja yang sedang (59%) dan tinggi (11%). Maka dapat dikatakan bahwa karyawan dengan modal psikologis yang tinggi cenderung memiliki tingkat ketidakamanan kerja yang rendah. </p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Modal Psikologis, Ketidakamanan Kerja, Karyawan Swasta</p>Nisrina Hanun Iftadi
Copyright (c) 2024 Nisrina Hanun Iftadi
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-07-012024-07-0190191810.29313/schema.v9i01.4133Picture Exchange Communication System (PECS) to Enhance the Expressive Language Skills of Children with Developmental Language Disorders
https://journals.unisba.ac.id/index.php/schema/article/view/4134
<p><strong>A B S T R A C T</strong></p> <p><em>Expressive language disorder is a child's inability to express the words and sentences they want to say in accordance with the proper language order. As a result, the subject has no friends at school, has difficulty communicating, is unable to articulate his wishes, and in the end often fights with his friends. This study aims to determine the role of Picture Exchange Communication System (PECS) in improving expressive language skills in children with expressive language disorders. The subject is a boy aged 3 years and 6 months who was diagnosed with expressive language disorder. </em><em>This study applies an experimental methodology and a single-subject research design. </em><em>PECS was given to children for 6 meeting sessions. The results of this study were analyzed using descriptive analysis which showed an increase in the subject's expressive language skills after the intervention.</em></p> <p><strong>Keywords :</strong> <em>Language development disorders, expressive language skills, Picture Exchange Communication System</em></p>Dicky Listin Quarta
Copyright (c) 2024 Dicky Listin Quarta
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-07-012024-07-01901192710.29313/schema.v9i01.4134Peran Kelekatan Orang Tua untuk Meningkatkan Regulasi Emosi pada Remaja Akhir
https://journals.unisba.ac.id/index.php/schema/article/view/4136
<p>Masa remaja banyak dipenuhi lika-liku tantangan kehidupan, karena remaja dihadapkan pada proses pencarian jati diri, perubahan emosi yang drastis. Anak remaja melampiaskan emosinya yang terpendam, seringkali memunculkan perilaku agresi, diperlukan kelekatan orang tua untuk membantu mereka meregulasi emosinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kelekatan orang tua terhadap regulasi emosi pada remaja akhir di Jakarta. Responden yang berpartisipasi adalah remaja akhir berusia 17-21 tahun, bertempat tinggal di Jakarta. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear sederhana. Hasil penelitian ini menemukan bahwa kelekatan orang tua berperan penting dalam meningkatkan regulasi emosi yang ditandai dengan nilai korelasi 0,431 dan dengan adanya hubungan yang positif dimana semakin lekatnya orang tua dengan anak, maka hal tersebut dapat meningkatkan kemampuan regulasi emosi pada remaja.</p> <p> </p> <p><strong>Kata</strong> <strong>kunci</strong> : Kelekatan Orang Tua; Regulasi Emosi; Remaja.</p>Clarissa Lucia MaureenDitta Febrieta
Copyright (c) 2024 Clarissa Lucia Maureen, Ditta Febrieta
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-07-012024-07-01901374510.29313/schema.v9i01.4136 Keterampilan Sosial dan Adiksi Internet: Peran Moderasi Durasi Penggunaan Internet
https://journals.unisba.ac.id/index.php/schema/article/view/4137
<p>Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara keterampilan sosial dan adiksi internet, dengan mempertimbangkan durasi penggunaan internet sebagai variabel moderator. Studi dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif <em>cross-sectional</em>, dengan melibatkan partisipan penelitian sebanyak 250 orang pemuda pengguna internet dari Kota Bandung. Pengukuran dilakukan menggunakan skala modifikasi keterampilan sosial yang dikembangkan oleh Buhrmester et al. (1988) dan skala adiksi internet yang dikembangkan oleh Chang dan Man Law (2008). Analisis data dilakukan dengan moderated regression analysis (MRA). Hasil penelitian menunjukkan bahwa keterampilan sosial tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan adiksi internet, begitupun dengan durasi penggunaan internet tidak menunjukkan hubungan yang signifikan juga dengan adiksi internet. Selain itu, tidak ditemukan interaksi antara keterampilan sosial dan gender maupun keterampilan sosial dan durasi penggunaan internet dalam memprediksi adiksi internet.</p> <p> </p> <p><strong>Kata Kunci</strong> : Keterampilan Sosial, Adiksi Internet, Moderated Regression Analysis (MRA)</p>Oki MardiawanAli MubarakAyu Tuty Utami
Copyright (c) 2024 Oki Mardiawan, Ali Mubarak, Ayu Tuty Utami
https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0
2024-07-012024-07-01901465610.29313/schema.v9i01.4137