Analysis of the Development Level of Rural-Border Areas in Belu and Malaka Regencies
DOI:
https://doi.org/10.29313/mimbar.vi.3362Keywords:
Rural Development, Borders, Level of DevelopmentAbstract
Border areas became a development priority in the Nawacita era, so many programs were carried out to support the acceleration of development in these areas. Belu and Malaka regencies are one of the border areas in the Indonesia Republic that borders the Democratic Republic of Timor Leste (RDTL). The aim is to see changes in the level of development of rural borders in the Belu and Malaka Regencies. The data used in this research is the Rural Development Index (IDM). The data that has been collected is then carried out with descriptive statistical analysis using a spatial approach. The results of this research explain that the level of development of rural borders in Belu Regency has experienced positive changes. However, rural borders in Malaka Regency have yet to undergo significant changes in the level of village development. It is because of the differences in the two regions' initial years of border development interventions. Belu Regency has priority in border area development compared to Malaka Regency. Belu Regency has a special program and budget from presidential instructions to accelerate border development. The case studies of the two districts suggest that the government should allocate a special budget to support policy implementation.
References
Bria, M. E. (2020, September). Penguatan semangat nasionalisme di daerah perbatasan melalui pendidikan kewarganegaraan berbasis kearifan lokal. In Journal Fascho in Education Conference-Proceedings (Vol. 1, No. 1).
Firdaus, P. (2020). Pengembangan Wilayah Perbatasan Sebagai Upaya pemerataan Pembangunan di Indonesia. Sol Justicia, 3(1), 73–82.
Harmadi, S. H. B., Suchaini, U., & Adji, A. (2020). Indikator Pembangunan Desa Di Indonesia: Ditinjau Dari Ketidaksesuaian Indikator Pengukuran Pembangunan Desa (hlm. 1–36).
Hasibuan, I., Siregar, R. T., Manullang, M., & Damanik, S. E. (2020). Interaksi Desa Kota Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Di Kabupaten Simalungun (Studi Kasus Di Desa Perbatasan). Jurnal Regional Planning, 2(2), 79–88. https://doi.org/10.36985/jrp.v2i2.596
Herawati, C., & Bakhri, S. (2019). Ketimpangan Pelayanan Kesehatan Dasar dan Ekonomi di Wilayah Perbatasan. Afiasi: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(1), 17-27.
Kayupa, O. O. (2015). Dampak Sebelum Dan Sesudah Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Terhadap Kondisi Sosial Dan Ekonomi Masyarakat Di Desa Sulewana Kecamatan Pamona Utara Kabupaten Poso. Katalogis, 3(11), 217–227.
Kennedy PSJ, Tobing SJ, Heatubun AB, Toruan RL. 2018. Strategic Issues of Indonesian Border Area Development Based on The Master Plan 2015-2019. Proceeding International Seminar on Accounting for Society: 190-198
Kessa. (2015). Perencanaan Pembangunan Desa Buku 6. Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Republik Indonesia.
Listyawati, R. N., Prasetiyo, & Hayati, N. N. (2023). Determinasi Faktor Utama Dalam Ketidakmerataan Perkembangan Desa Di Kabupaten Jember. Jurnal Plano Buana, 3(2), 100–111. https://doi.org/10.36456/jpb.v3i2.7092
Maliatja, F. M., Sambiran, S., & Mantiri, M. M. S. (2019). Implementasi Program Pemerintah Kabupaten Kepulauan Talaud Dalam Pembangunan Infrastruktur. EKSEKUTIF: Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan, 3(3), 1–12.
Mamase, S. (2021). Aplikasi Perhitungan Tingkat Indeks Pembangunan Desa (IPD) Menggunakan Metode Multi Criteria Evaluation. Jurnal Teknologi Informasi Indonesia (JTII), 6(1), 1–8. https://doi.org/10.30869/jtii.v6i1.929
Muazir, S., Lestari, L., Alhamdani, M. R., & Nurhamsyah, M. (2020). Menuju Desa Cerdas Perbatasan: Survey Kesiapan Desa Cerdas. JURNAL PEMBANGUNAN WILAYAH & KOTA, 16(2), 120–135. https://doi.org/10.14710/pwk.v16i2.27417
Muharam, R. Y., & Haviz, M. (2022). Strategi Peningkatan Status Desa dari Tertinggal menjadi Desa Berkembang. Jurnal Riset Ilmu Ekonomi dan Bisnis, 2(2), 125-132. https://doi.org/10.29313/jrieb.vi.1238
Nasution, L. M. (2017). Statistik deskriptif. Hikmah, 14(1), 49-55.
Nugraha, Y. E. (2021). Pengembangan Potensi Wisata Asam Jokowi sebagai Produk Wisata Berbasis Masyarakat Kawasan Perbatasan di Desa Tulakadi Kabupaten Belu. Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), 7(2), 430. https://doi.org/10.24843/JUMPA.2021.v07.i02.p05
Prakoso, B. A., Rostyaningsih, D., Sundarso, & Marom, A. (2016). Evaluasi Dampak Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Jati B Di Desa Tubanan Kecamatan Kembang Kabupaten Jepara. Journal of Public Policy and Management Review, 5(2), 208–222. https://doi.org/10.14710/jppmr.v5i2.10898
Priyadi, U., & Atmadji, E. (2017). Identifikasi Pusat Pertumbuhan dan WIlayah Hinterland di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. AJIE, 2(2), 193–219. https://doi.org/10.20885/ajie.vol2.iss2.art9
Sari, U. C., & Rahman, B. (2019). Studi Literatur: Kajian Geoteknik Daerah Perbatasan sebagai Salah Satu Faktor dalam Penguatan Infrastruktur Daerah Perbatasan di Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Jurnal Planologi, 16(1), 32. https://doi.org/10.30659/jpsa.v16i1.4320
Sasauw, R. C., Pangemanan, S. E., & Monintja, D. (2020). Tata Kelola Pemerintahan Dalam Pengembangan Desa Perbatasan (Studi Kasus di Desa Kalongan Kecamatan Kalongan Kabupaten Talaud). EKSEKUTIF: Jurnal Jurusan Ilmu Pemerintahan, 2(5), 1–8.
Sholihah, I. (2016). Kebijakan hukum pembangunan kawasan perbatasan melalui infrastruktur berbasis teknologi. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum Nasional, 5(3), 305-321.
Situmorang, D. M., & Ayustia, R. (2019). Model Pembangunan Daerah 3T: Studi Kasus Daerah Perbatasan Kabupaten Bengkayang. MBIA, 18(1), 49–64. https://doi.org/10.33557/mbia.v18i1.321
Suharmiati, L. A., & Astuti, W. D. (2013). Review Kebijakan tentang pelayanan kesehatan puskesmas di daerah terpencil perbatasan. Bul Penelit Sist Kesehat, 16(2), 109-116.
Sugiyanto, & Sukesi. (2010). Penelitian Pengembangan Pusat-Pusat Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten Lamandau. Jurnal Mitra Ekonomi dan Manajemen Bisnis, 1(2), 202–215.
Taena, W., Rustiadi, E., & Hariyogi, H. (2010). Pengembangan Wilayah Perbatasan Kabupaten Timor Tengah Utara Dengan Distrik Enclave Oekusi Sebagai Kawasan Agropolitan. Forum Pascasarjana, 33(1), 35–53.
Tutuko, P., & Shen, Z. (2016). The Effect of Land Use Zonings on Housing Development: The Introduction of Cdl Approach in the Border Area of Surabaya and Sidoarjo Regency, Indonesia. Procedia - Social and Behavioral Sciences, 227, 107–114. https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.06.050
Yudha, E. P., & Dina, R. A. (2020). Pengembangan Potensi Wilayah Kawasan Perbatasan Negara Indonesia (Studi Kasus: Ranai-Natuna). TATA LOKA, 22(3), 366–378. https://doi.org/10.14710/tataloka.22.3.366-378
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Ulul Hidayah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.