Peningkatan Inovasi produk UMKM Desa Cipamekar melalui Strategi Promosi Digital
DOI:
https://doi.org/10.29313/idea.v3i1.5266Keywords:
Desa Cipamekar, KKN Tematik, Promosi Digital, UMKM, InovasiAbstract
Desa Cipamekar memiliki potensi ekonomi yang cukup besar namun belum tergarap secara optimal, memiliki berbagai jenis usaha mikro, kecil dan menengah namun perkembangannya masih menghadapi berbagai tantangan baik secara teknologi, minimnya pengetahuan manajemen usaha dan kurangnya inovasi dalam produk dan layanan yang ditawarkan. Tujuan KKN Tematik ini untuk memberikan pengalaman belajar para mahasiswa hidup di tengah masyarakat yang secara langsung dalam mengidentifikasi potensi dan penanganan masalah sehingga diharapkan mampu mengembangkan potensi desa dan meramu solusi untuk masalah di desa. KKN Tematik ini menggunakan metode dan teknik pemecahan masalah “Service Learning”, yaitu pendekatan pendidikan yang menggabungkan pembelajaran akademik dengan pelayanan masyarakat. Metode ini tidak hanya berfokus pada pencapaian tujuan akademik, tetapi juga pada pengembangan tanggung jawab. Keunggulan dari Desa Cipamekar adalah perkebunan dan banyak UMKM yang berusaha dari olahan perkebunan seperti keripik singkong, olahan singkong, opak, wajit salak dan lainnya. Namun dalam praktiknya masih banyak kekurangan dalam pengelolaan UMKM di Desa Cipamekar, karena masih belum bisa menggunakan teknologi untuk mempromosikan produknya. Untuk itu PKM ini dilaksanakan melalui edukasi masyarakat dengan narasumber guru besar dari UNISBA dan UNINUS, materi edukasi terkait promosi digital untuk meningkatkan pemasaran produk yang dijual. Hasil dari edukasi masyarakat ini terdapat peningkatan pemahaman dan pengetahuan peserta terkait strategi promosi digital. Mahasiswa telah memberi beberapa kegiatan peningkatan inovasi produk UMKM pendampingan untuk ide kemasan, pemasaran, diskusi dengan pelaku usaha dan memberikan modal, alat dan bahan serta melakukan monitoring dan evaluasi mengenai penjualan.
References
Bringle, R. G., & Hatcher, J. A. (2002). Campus–Community Partnerships: The Terms of Engagement. Journal of Social Issues, 58(3), 503–516. https://doi.org/10.1111/1540-4560.00273
Conner, J. (2017). When Does Service-Learning Work? Contact Theory and Service-Learning Courses in Higher Education. Michigan Journal of Community Service Learning, 23(2). https://doi.org/10.3998/mjcsloa.3239521.0023.204
Furco, A. (1993). Service-Learning: A Balanced Approach to Experiential Education. https://www.shsu.edu/academics/cce/documents/Service_Learning_Balanced_Approach_To_Experimental_Education.pdf
LLDIKTI IV. (2022). Proposal KKN Tematik LLDIKTI 4 (1st ed.). LLDIKTI.
Rachmiatie, A., Turmudi, A., & Rofiq, A. (2023). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Lingkungan dengan Pendekatan Social Learning di Era Digital. Prosiding Seminar Hasil Pengabdian Guru Besar KKN Tematik MBKM Mandiri LLDIKTI IV 2023, 85–97. https://drive.google.com/file/d/1MS0TX5Cl5Mrg6tiCJBvb9a-lPYoqvjJX/view
Snyman, A. (2005). Service-learning and experiential learning as forms of experiential education : similarities and dissimilarities. Journal for New Generation Sciences, 3(1). https://journals.co.za/doi/abs/10.10520/AJA16844998_61
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Atie Rachmiatie, Neni Sri Imaniyati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.