Peningkatan HVC terkait Integrated Farming System Padi dengan Pemanfaatan Air Hujan
DOI:
https://doi.org/10.29313/jde.v15i2.3971Keywords:
HVC, Integrated Farming System, Mina padiAbstract
Berdasarkan laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (dalam Hidayati dkk, 2019) Hasil revisi peta lahan tingkat sebagian besar menunjukkan luas wilayah Indonesia 188,2 juta ha dan lahan cocok untuk pertanian seluas 94 juta ha, yaitu 25,4 juta ha untuk pertanian di lahan basah (sawah). Menariknya, hasil statistik pertanian Indonesia menunjukkan produksi beras mengalami penurunan sebesar 4,6 juta ton pada tahun 2018-2019 yang menyebabkan kemungkinan ketahanan pangan Indonesia terganggu hal ini dikarenakan faktor penyempitan lahan dan eksploitasi sumber daya alam. Diperlukan suatu sistem yang dapat terus berproduktivitas dan tidak berdampak besar pada lingkungan sekitar. Tujuan inovasi hijau (eco-innovation), produksi-konsumsi berkelanjutan (sustainable production-consumption), dan energi terbarukan (renewable energy) ditinjau dari aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Hal ini akan berpengaruh kepada peningkatan Halal Value Chain dalam pertanian jika diterapkan, salah satunya dengan penggunaan Integrated Farming System pola pertanian yang mendukung produksi satu komoditas dengan komoditas lainnya. Dengan penggunaan kolam ikan dengan terpal sebagai lahan untuk sawah (mina padi) dan suplai air yang berasal dari tabungan air hujan sebagai bentuk implementasi surat An-Nahl Ayat 10. Penerapan sistem pertanian ini dianggap dapat lebih produktif dan efisien serta ramah lingkungan