Biaya Transaksi Industri Bordir Kecamatan Kawalu Kota Tasikmalaya (Studi kasus: PT.TPM)
DOI:
https://doi.org/10.29313/jde.v15i1.3085Keywords:
Biaya Transaksi, Industri Bordir, PT.TPMAbstract
Kota Tasikmalaya merupakan salah satu kota pusat perdagangan yang cukup terkenal di Jawa Barat, khususnya industry bordir. PT. TPM adalah industry bordir yang memiliki nilai investasi terbesar di Kota Tasikmalaya. Namun, dalam industry, terdapat biaya-biaya yang dpaat mengurangi pendapatan perusahaan, salah satunya biaya transaksi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan biaya transaksi PT. TPM dan mengetahui factor-faktor apa saja yang mempengaruhi besaran biaya transaksi. Metode penelitian ini adalah metode kualitatif. Jenis penelitian adalah studi kasus. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data primer dengan metode analisis wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Determinan biaya transaksi yang ditemukan di PT. TPM pada atribut perilaku actor adalah biaya transportasi, biaya pulsa/internet, biaya transfer, dan biaya uang makan. Biaya perizinan tidak ditemukan. Selanjutnya, determinan biaya transaksi yaitu biaya risiko] yang ditemukan meliputi biaya jika bahan baku tidak sesuai, dan biaya fluktuasi harga. Biaya jika bahan baku terlambat tidak ditemukan, karena perusahaan mengatasi solusi tersebut dengan cara mengganti rencana produksi, sehingga tidak mengeluarkan biaya. Selain itu, determinan biaya transaksi biaya pelaksanaan yang ditemukan adlaah biaya upah tenaga kerja, biaya distribusi, biaya perawatan mesin, dan biaya upah lembur. (2) factor yang menyebabkan besaran biaya transaksi PT. TPM adalah kondisi ekonomi yang Kembali normal sehingga jumlah produksi meningkat setiap tahun. Hal ini menyebabkan kenaikan pada biaya transaksi PT. TPM.