https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/issue/feed Jurnal Riset Teknik Pertambangan 2023-12-19T00:00:00+08:00 Dudi Nasrudin Usman uptpublikasi@unisba.ac.id Open Journal Systems <p><a title="JRTP" href="https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP" target="_blank" rel="noopener"><strong>Jurnal Riset Teknik Pertambangan </strong>(JRTP)</a> adalah jurnal <em>peer review</em> dan dilakukan dengan <em>double blind review</em> yang mempublikasikan hasil riset dan kajian teoritik terhadap isu-isu empirik dalam sub kajian Pertambangan. <strong><a title="Jurnal Riset Teknik Pertambangan" href="https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/index" target="_blank" rel="noopener">JRTP</a> </strong>ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN<a title="e-ISSN JRTP" href="https://issn.brin.go.id/terbit/detail/20210714322021453" target="_blank" rel="noopener"> 2798-6357</a> yang diterbitkan <a title="UPT Publikasi" href="https://publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a>, <a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-<em>indeks</em> di <a title="Sitasi GS JRTP" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&amp;authuser=2&amp;user=Qyj031IAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Schoolar</a>, <a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/25660" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>, <a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&amp;from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan <a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&amp;source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>. Terbit setiap <strong>Juli</strong> dan <strong>Desember.</strong></p> https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2212 Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Probabilistik Simulasi Monte Carlo pada Disposal PT. XYZ 2023-10-19T10:12:17+08:00 Irvan Erika Pangestu irvanpangestu23@gmail.com Revia Oktaviani reviaoktaviani@gmail.com Lucia Litha Respati lucialitha@gmail.com <p><strong>Abstract. </strong>PT. XYZ is a company engaged in coal mining where there is a disposal which will be subject to a geotechnical review to analyze the stability of the slopes at the disposal. This study aims to determine the factor of safety and probability of sliding. The method used to determine slope stability is the Bishop Simplified and Morgenstern-Price boundary equilibrium method with the Monte-Carlo simulation approach to slack probability under static and dynamic conditions. From the results of the research that has been done, it shows that of the 4 sections analyzed, it turns out that there are 3 sections that are not safe, namely sections A-A', B-B', and D-D' with dynamic conditions using the Bishop Simplified method, successive FK values are obtained. -1,091 respectively; 0.902; 0.976. Meanwhile, the Morgenstern-Price method was 1.056; 0.91; 0.968. From these results it is necessary to redesign by changing the geometry of the slopes in order to obtain slopes with safe conditions. Based on the simulation results of the slope geometry redesign, it is recommended that a safe slope should be a single bench height of 5 meters, with the optimization that has been carried out, the recommended slope geometry. With this recommendation, static FK values were &gt; 1.3, dynamic FK &gt; 1.05 and PK &lt;10% in accordance with KEPMEN ESDM 1827 K/30/MEM/2018.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> PT. XYZ merupakan perusahaan yang bergerak dalam penambangan batubara yang mana terdapat disposal yang akan dilakukan kajian ulang geoteknik untuk menganalisis kestabilan lereng pada disposal tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor keamanan dan probabilitas kelongsoran, serta memberikan rekomendasi geometri lereng pada lereng yang tidak stabil agar mencapai kondisi yang aman. Metode yang digunakan dalam menentukan kestabilan lereng adalah metode kesetimbangan batas Bishop Simplified dan Morgenstern-Price dengan pendekatan probabilitas kelongosran simulasi Monte-Carlo pada kondisi statis dan dinamis. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan menunjukan bahwa dari 4 section yang dianalisis ternyata terdapat 3 section yang tidak aman, yaitu pada section AA’, B-B’, dan D-D’ dengan kondisi dinamis dengan metode Bishop Simplified didapatkan nilai FK berturut-turut 1,091; 0,902; 0,976. Sedangkan pada metode Morgenstern-Price beruturut-turut sebesar 1,056; 0,91; 0,968. Dari hasil tersebut perlu dilakukan desain ulang dengan mengubah geometri lereng agar mendapatkan lereng dengan kondisi aman. Berdasarkan hasil simulasi redesain geometri lereng, didapatkan rekomendasi lereng yang aman sebaiknya tinggi bench tunggal dengan tinggi 5 meter, dengan optimalisasi yang telah dilakukan, maka geometri lereng rekomendasi. Dengan rekomendasi tersebut didapatkan nilai FK statis &gt;1,3, FK dinamis &gt;1,05 dan PK &lt;10% sesuai dengan KEPMEN ESDM 1827 K/30/MEM/2018.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2222 XYZ sebagai Bahan Pengganti Teknik Aerasi pada Pengolahan Air Asam Tambang 2023-10-23T21:24:02+08:00 Wahyu Agus Setiawan wahyu.agussetiawan@gmail.com <p><strong>Abstract. </strong>Acid mine drainage (AMD) was an environmental issue that must be managed properly. Treating of AMD with the active method was carried out by adding alkaline materials. The treating stages begin with aeration, neutralization, sedimentation, and filtration. This activity aims to determine the effectiveness of XYZ material in reducing ferrous levels in AMD. Experiments were carried out on AMD samples with a pH of 2.50, a total Fe content of 250 mg/L, Fe 2+ 0.65 mg/L, Mn 10 mg/L, and TSS 25.0 mg/L. The test results showed that the addition of 1.3 g XYZ material increased the pH to 6.87, the total Fe content to 0.84 mg/L, Fe2+ to 0.09, and Mn to 2.98 mg/L. While the TSS content decreased from 25.0 mg/L to 17.0 mg/L. The percentage of Fe2+ removal reached 86.2%. This value was higher compared to other aeration methods. It was proven that the XYZ material was more effective because the aeration technique was no longer needed in AMD processing. This was the novelty of the research carried out.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Air Asam Tambang (AAT) merupakan salah satu isu lingkungan yang harus dikelola dengan baik. Pengolahan AAT dengan metode aktif dilakukan dengan menambahkan bahan alkali. Tahapan pengolahannya dimulai dengan aerasi, netralisasi, sedimentasi, dan filtrasi. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas bahan XYZ dalam mengurangi kadar fero dalam AAT. Ujicoba telah dilakukan terhadap percontoh AAT dengan pH 2,50, kadar Fe total 250 mg/L, Fe 2+ 0,65 mg/L, Mn 10 mg/L, dan TSS 25,0 mg/L. Hasil ujicoba menunjukkan bahwa dengan penambahan 1,3 g bahan XYZ dapat menaikkan pH menjadi 6,87, kadar Fe total menjadi 0,84 mg/L, Fe2+ menjadi 0,09, dan Mn menjadi 2,98 mg/L. sementara kandungan TSS berkurang dari 25,0 mg/L menjadi 17,0 mg/L. Prosentase removal Fe2+ mencapai 86,2%. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan dengan metode aerasi lainnya. Terbukti bahwa bahan XYZ lebih efektif karena teknik aerasi tidak diperlukan lagi dalam pengolahan AAT. Hal ini merupakan kebaruan dari kegiatan yang dilakukan.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2509 Kajian Pengaruh Kedalaman Kolom Stemming Terhadap Digging Time pada Pembongkaran Overburden 2023-10-26T10:32:51+08:00 Dewi Tri Wulandari dewitriwulan@gmail.com M. Fernanda nanda100601@gmail.com Marlina K. marlina@gmail.com <p><strong>Abstract. </strong>In general, mining activities consist of the processes of excavation, digging, loading, and transportation. PT.PPA is a coal mining company that implements blasting activities in the overburden excavation. In blasting activities, there are several factors to consider such as drilling operations, blasting geometry, fragmentation of the blasted materials, and cycle time. The focus of this research is primarily on the blasting geometry, specifically stemming. The stemming material used consists of cutting drills with a stemming depth of 3 meters and 4 meters. The analysis of blasting fragmentation was conducted using Split Desktop 4.0.0 software. By utilizing Split Desktop 4.0.0 software, the fragmentation sizes were obtained for a stemming depth of 3 meters, measuring 38.10 cm with a digging time of 11.739 seconds, and for a stemming depth of 4 meters, measuring 63.50 cm with a digging time of 12.204 seconds. The digging time falls within the company's standard range of 9-13 seconds.</p> <p><strong>Abstrak. </strong><span lang="SV" style="letter-spacing: .2pt;">Secara umum kegiatan penambangan terdiri dari proses pembongkaran, penggalian, pemuatan hingga proses pengangkutan. PT.PPA merupakan perusahaan pertambangan batubara yang menerapkan aktivitas peledakan (blasting) dalam pembongkaran overburden. Dalam aktivitas peledakan terdapat hal-hal yang harus diperhatikan seperti kegiatan pemboran, geometri peledakan fragmentasi hasil peledakan dan cycle time. Pada umumnya geometri peledakan yang difokuskan pada penelitian ini adalah stemming. Material stemming yang digunakan adalah cutting bor dengan kedalaman stemming 3 meter dan 4 meter. Analisis fragmentasi peledakan dilakukan dengan menggunakan software split dekstop 4.0.0. dengan menggunakan software split dekstop 4.0.0 maka didapat hasil ukuran fragmentasi untuk kedalaman stemming 3 meter sebesar 38,10 cm dengan digging time 11,739 detik dan untuk kedalaman stemming 4 meter sebesar 63,50 cm dengan digging time 12,204 detik. Untuk digging time masuk kedalam standar yang diterapkan oleh perusahaan yaitu 9-13 detik.</span></p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2774 Penentuan Jenis Longsoran berdasarkan Arah Struktur di Kuari A Desa Palimanan Cirebon 2023-10-23T21:27:49+08:00 Haikal Fatwa Nugraha fnhaikal14@gmail.com Yuliadi yuliadibejo@gmail.com Iswandaru iswandaru230390@gmail.com <p><strong>Abstract. </strong>To support mining activities, geotechnical studies are essential. Mining geotechnics involves technical management covering investigations, sample testing, geotechnical data management, and the implementation of recommendations for mine opening geometry and dimensions, as well as monitoring mine opening stability (Ministerial Decree ESDM No. 1827 K/30/MEM, 2018). One factor influencing slope stability is the presence of weak planes. In slope assessment, kinematic analysis is a crucial method, focusing on understanding the stability based on the type of material movement without analyzing the forces causing the slope material to move (Gurocak et al., 2008). The research aims to determine the general direction of structures and potential landslide types in the study area. Field mapping revealed the general structure directions: for scanline 1, it is N305°E/69° and N208°E/61°, scanline 2 is N5°E/74°, and scanline 3 is N334°E/62° and N264°E/77°. The potential landslides were identified using stereographic projection: scanline 1 exhibited a slide-type landslide with an N340°E direction, scanline 2 did not meet landslide criteria due to perpendicular slope and dominant structure directions, and scanline 3 showed a slide-type landslide with an N58°E direction.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Untuk mendukung kegiatan pertambangan, kajian geoteknik menjadi sangat penting. Geoteknik pertambangan melibatkan manajemen teknis yang mencakup penyelidikan, pengujian sampel, pengelolaan data geoteknik, dan implementasi rekomendasi geometri dan dimensi bukaan tambang, serta pemantauan stabilitas bukaan tambang [1], [2]. Salah satu faktor yang mempengaruhi stabilitas lereng adalah adanya bidang lemah. Dalam penilaian lereng, analisis kinematika menjadi metode penting, dengan fokus memahami stabilitas berdasarkan jenis pergerakan material lereng tanpa menganalisis gaya yang menyebabkan pergerakan material lereng tersebut (Gurocak dkk., 2008). Penelitian ini bertujuan untuk menentukan arah umum struktur dan jenis potensi longsoran yang mungkin terjadi di daerah penelitian. Pemetaan lapangan mengungkapkan arah umum struktur, yaitu untuk scanline 1, N305°E/69° dan N208°E/61°, scanline 2 N5°E/74°, dan scanline 3 N334°E/62° dan N264°E/77°. Potensi longsoran diidentifikasi menggunakan proyeksi stereografis: scanline 1 menunjukkan jenis longsoran baji dengan arah N340°E, scanline 2 tidak memenuhi kriteria longsoran karena lereng dan arah struktur dominan yang saling tegak lurus, dan scanline 3 menunjukkan jenis longsoran baji dengan arah N58°E.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2775 Aplikasi Penginderaan Jauh dalam Pemetaan Potensi Cebakan Emas Epitermal 2023-10-19T10:19:29+08:00 Abyan Gugus Pandjadi abyanpandjadi@gmail.com Dono Guntoro guntoro_mining@yahoo.com Novriadi nriaditb79@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> Determining the potential for mineral deposit occurrences is a crucial step in exploration activities. This research utilizes Landsat 8 imagery in remote sensing applications to identify potential gold deposit areas. Factors such as rock lithology, geological structures, and alteration distributions are assessed. Topographic maps, geological maps, Landsat 8 imagery, and Digital Elevation Models (DEMs) from the Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) are employed for analysis. Rock lithology identification is carried out using the Supervised Mapping method. Geological structures are identified through lineament analysis using Lineament Count Density. The distribution of altered rocks is identified using Composite RGB imagery with Bands 4/2, 6/7, and 5. Interpretation results indicate the potential for gold deposits in the Gunungapi Tapaktuan Formation, including several andesite rocks. Geological structures show lineaments with high-density intensities. The distribution of altered rocks appears in shades of yellow to orange. Data analysis yields potential gold deposit zones covering 64.7 Ha in the Northwest Block, 126.3 Ha in the Central Block, and 30.1 Ha in the South Block. While these areas suggest potential deposits, the geometry of gold deposits is yet to be confirmed. Satellite image processing results are corroborated through field observations and laboratory testing using the Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penentuan potensi cebakan endapan bahan galian adalah langkah krusial dalam kegiatan eksplorasi. Penelitian ini menggunakan Citra Landsat 8 dalam aplikasi penginderaan jauh untuk mengidentifikasi daerah potensi cebakan emas. Faktor-faktor seperti litologi batuan, struktur geologi, dan sebaran alterasi dievaluasi. Peta Topografi, Peta Geologi, Citra Landsat 8, dan Digital Elevation Model (DEM) dari Shuttle Radar Topography Mission (SRTM) digunakan untuk analisis. Identifikasi litologi batuan dilakukan dengan metode Supervised Mapping. Struktur geologi diidentifikasi melalui analisis kelurusan menggunakan Lineament Count Density. Sebaran batuan teralterasi diidentifikasi dengan Citra Komposit RGB Band 4/2, 6/7, dan 5. Hasil interpretasi menunjukkan potensi cebakan emas di Formasi Gunungapi Tapaktuan dengan beberapa batuan andesit. Struktur geologi menunjukkan kelurusan dengan intensitas kerapatan tinggi. Sebaran batuan teralterasi tampak dalam warna kuning hingga oranye. Analisis data menghasilkan zona potensi cebakan emas seluas 64,7 Ha di Blok Barat Laut, 126,3 Ha di Blok Tengah, dan 30,1 Ha di Blok Selatan. Meskipun luasan tersebut menunjukkan potensi cebakan, belum dapat dipastikan endapan emas secara geometri. Hasil pengolahan citra satelit dikonfirmasi melalui observasi lapangan dan pengujian laboratorium menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS).</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2798 Analisis Geokimia Manifestasi Air Panas di Desa Bojong Koneng Sukabumi 2023-10-24T15:23:43+08:00 Ahmad Razali Hakim razalihakim11@gmail.com Yunus Ashari yunus_ashari@unisba.ac.id Dono Guntoro guntoro_mining@yahoo.com <p><strong>Abstract.</strong> This research aims to identify thermal anomalies considered as a geothermal system by examining the chemical characteristics of hot springs in the study area and comparing them with geophysical investigation data. Additionally, data validation will involve comparing chemical analysis data with several geothermal fields. Based on the data processing results, it is concluded that the chemical nature of the hot springs in the study area is characterized by HCO3 major ions, indicating a greater influence of meteoric fluid compared to magmatic fluid. Furthermore, geophysical investigation interpretation, specifically geoelectric, revealed various lithologies, including volcanic breccia, tuff breccia, laharic breccia, and andesite basalt. In this study, the hot water-bearing layer is found in laharic breccia lithology at a depth of 15.3 – 43 meters. Based on these findings, it can be concluded that the study area is not a geothermal system. This conclusion is supported by field data from a geothermal field, where the SiO2 content reaches 660 mg/L, while in the study area, the SiO2 content is less than 36 mg/L. It is suspected that the study area is an outflow zone with a heat source from the active magma of Mount Pangrango.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi thermal anomaly yang diaggap sebagai suatu sistem panas bumi dengan cara mengetahui karakteristik kimia air panas di daerah penelitian yang akan dibandingkan dengan data hasil penyelidikan geofisika, selain itu untuk validasi data akan dilakukan perbandingan data analisis kimia dengan beberapa lapangan panas bumi. Berdasarkan hasil pengolahan data disimpulkan dari data hasil pengujian ionisasi bahwasanya sifat kimia air panas yang terdapat di daerah penelitian merupakan air panas dengan major ion HCO3 yang mana hal tersebut menandakan bahwa daerah tersebut lebih banyak peran dari fluida meteorik dibandingkan dengan fluida magmatik selain itu juga berdasarkan hasil interpretasi penyelidikan geofisika dalam hal ini adalah geolistrik didapat beberapa litologi yaitu breksi vulkanik, tuffa breksi, breksi laharik dan andesit basalt. Pada penelitian ini lapisan pembawa air panas berada pada litologi breksi laharik yang berada pada kedalaman 15,3 – 43 meter dimana berdasarkan kedua hal tersebut bahwa daerah penelitian bukanlah sebuah sistem panas bumi, hal tersebut diperkuat dengan beberapa data dari lapangan panas bumi pada lapangan panas bumi berupa kandungan SiO2 mencapai 660 mg/L sedangkan pada daerah penelitian kandungan SiO2 hanya kurang dari 36 mg/L, hal tersebut diduga bahwasanya daerah penelitian merupakan zona outflow yang memiliki sumber panas dari magma aktif Gunung Pangrango.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2813 Penentuan Zona Alterasi Hidrotermal dari Bijih Emas Tujuh Bukit 2023-10-26T10:36:20+08:00 Naufal Abdan S. novalas27@gmail.com Solihin solihin@unisba.ac.id Yunus Ashari yunus_ashari@unisba.ac.id <p><strong>Abstract.</strong> Indonesia, situated along the copper-gold belt, establishes itself as one of the world's largest gold producers, ranking among the top 10. This is attributed to the magmatic belt formed by the convection currents of magma, pushing tectonic plates to create uplift fault zones. These zones serve as pathways for hydrothermal fluids to reach the Earth's surface, forming alteration zones where chemical reactions occur between hydrothermal solutions and surrounding rocks, resulting in mineralization pathways. Tujuh Bukit, one of the largest gold deposits in Indonesia, is formed from porphyry and intermediate to high-sulfide epithermal ore types. This research employs the Corbet and Leach method to determine alteration zones in samples from the Tujuh Bukit area. The study reveals that differences in alteration zones, such as advanced argilic and argilic, impact gold ore formation. The advanced argilic zone exhibits higher temperatures and lower pH compared to the argilic zone. Samples falling within the advanced argilic zone are characterized by the presence of alunite, a product of silicate alteration by sulfuric acid. Quartz content also influences pH and temperature during the alteration process, while one sample falls into the argilic zone. The research involves the collection of secondary and primary data, including geological maps, weather data, X-Ray Diffraction analysis, and Mineralogical Analysis.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Indonesia, sebagai salah satu negara yang terletak pada jalur copper-gold belt, mendudukkan dirinya sebagai salah satu produsen emas terbesar di dunia, masuk dalam 10 besar. Keadaan ini disebabkan oleh jalur magmatis yang terbentuk akibat arus konveksi magma, mendorong lempeng tektonik membentuk zona sesar naik. Zona ini menjadi jalur lemah bagi cairan hidrotermal untuk mencapai permukaan bumi, membentuk zona alterasi tempat terjadinya reaksi kimia antara larutan hidrotermal dan batuan sekitarnya, menghasilkan jalur mineralisasi. Tujuh Bukit, salah satu deposit emas terbesar di Indonesia, terbentuk dari bijih tipe porfiri dan epitermal sulfida menengah hingga tinggi. Penelitian ini menggunakan metode Corbet dan Leach untuk menentukan zona alterasi pada sampel di daerah Tujuh Bukit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan zona alterasi, seperti advanced argilic dan argilic, mempengaruhi pembentukan bijih emas. Zona advanced argilic memiliki temperatur lebih tinggi dan pH lebih rendah dibandingkan zona argilic. Sampel yang termasuk ke dalam zona advanced argilic ditandai dengan keterdapatan alunit hasil perombakan silikat oleh asam sulfat. Kandungan kuarsa juga berpengaruh terhadap pH dan temperatur selama proses alterasi, sementara satu sampel masuk ke zona argilic. Penelitian ini melibatkan pengumpulan data sekunder dan primer, termasuk peta geologi, data cuaca, analisis X-Ray Diffraction, dan Analisis Mineragrafi.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2847 Pengaruh Penambahan Fly Ash Batubara terhadap Parameter Geomekanik Tanah 2023-10-26T10:42:19+08:00 Randa Rahmattullah Ginara rahmattullahginara@gmail.com Iswandaru iswandaru230390@gmail.com Indra Karna Wijaksana indrakwijaksana@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> Soil is the result of the natural accumulation of organic and inorganic materials in the Earth's crust. The crucial strength of soil lies in its ability to support the load above and prevent subsidence. Over time, soil strength diminishes, impacting its stability. Direct Shear Tests are employed to measure soil strength. This research focuses on enhancing soil strength by incorporating fly ash as an additive material. The study involves literature review, sample collection, and laboratory tests to monitor changes in the physical and mechanical properties of clayey soil with the addition of fly ash. The results indicate that the clayey soil falls into the category of low plasticity clay, with Atterberg limits revealing a liquid limit of 40.20% and a plastic limit of 17.39%. In density tests with fly ash percentages ranging from 5% to 15%, the 11% mixture achieves the highest density at 1.150 g/cm3. Mechanical properties, such as cohesion (c) and internal friction angle (Ф), are measured at 15.2 KPa and 15.220, respectively. The findings of this research offer insights into the use of fly ash to improve soil strength, with the 11% mixture emerging as the optimal option.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> Tanah adalah hasil akumulasi material organik dan anorganik secara alami di kerak bumi. Kekuatan tanah krusial untuk menopang beban di atasnya dan mencegah penurunan. Seiring waktu, kekuatannya berkurang, mempengaruhi stabilitasnya. Uji Geser Langsung digunakan untuk mengukur kekuatan tanah. Penelitian ini fokus pada peningkatan kekuatan tanah dengan menambahkan fly ash sebagai material sisipan. Penelitian melibatkan studi literatur, pengambilan sampel, dan uji laboratorium untuk memantau perubahan sifat fisik dan mekanik tanah lempung dengan tambahan fly ash. Hasil menunjukkan bahwa tanah lempung klasifikasi lempung plastisitas rendah. Uji Atterberg limit menghasilkan batas cair 40,20% dan batas plastis 17,39%. Pada pengujian densitas dengan persentase fly ash 5% hingga 15%, campuran 11% mencapai densitas tertinggi, yaitu 1,150 g/cm3. Sifat mekanik, seperti kohesi (c) dan sudut geser dalam (Ф), diukur masing-masing sebesar 15,2 KPa dan 15,220. Hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan tentang penggunaan fly ash untuk meningkatkan kekuatan tanah, dengan campuran 11% menjadi opsi optimal.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/2879 Kajian Teknis Optimasi Produksi Alat Gali-Muat dan Angkut pada Overburden Removal 2023-10-23T21:31:19+08:00 Fakhri Akbar Dzulfikar fahrizulfikar25@gmail.com Zaenal zaenal.mq66@gmail.com Elfida Moralista elfidamoralista95@gmail.com <p><strong>Abstract.</strong> PT Pancaran Surya Abadi is a coal mining company located in Muara Badak District, Kutai Kartanegara Regency, East Kalimantan Province, employing the surface mining system. Based on the company's productivity data in February 2023, the actual overburden excavation in Pit B1 East Block reached 80,946.00 BCM, accounting for 33.15% of the planned production target of 244,160.00 BCM. The discrepancy led to obstacles in coal production due to a mismatch between digging-loading and hauling equipment (match factor) and road geometry not meeting applicable standards. Consequently, this study evaluates the production shortfall by assessing the technical fleet determination to optimize the overburden removal process. The technical evaluation involves simulating the match factor and adjusting related variables to determine the optimal number of machines in the fleet. The analysis refers to Ministerial Decree ESDM 1827/2018 and AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) 1965 for technical road geometry recommendations supporting optimal fleet productivity. Field research in February-March 2023 yielded a match factor of 0.85 and a production rate of 164.03 BCM/hour, achieving 75.24% of the hourly production target. Optimization increased the match factor to 1.03, raising production to 230.91 BCM/hour or 258,622.18 BCM/month, ensuring the attainment of the 218 BCM/hour productive day shift target.</p> <p><strong>Abstrak.</strong> PT Pancaran Surya Abadi merupakan perusahaan pertambangan batubara yang berlokasi di Kecamatan Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur, dan menggunakan sistem penambangan terbuka. Berdasarkan data produktivitas perusahaan pada bulan Februari 2023, penggalian overburden aktual di Pit B1 Blok Timur mencapai 80.946,00 BCM, yang merupakan 33,15% dari target produksi rencana sebesar 244.160,00 BCM. Ketidaksesuaian ini menyebabkan hambatan dalam produksi batubara karena ketidakcocokan antara peralatan penggalian-pemuatan dan pengangkutan (match factor) serta geometri jalan yang tidak memenuhi standar yang berlaku. Oleh karena itu, penelitian ini mengevaluasi ketidakcapaian produksi dengan menilai penentuan armada teknis untuk mengoptimalkan proses pengangkatan overburden. Evaluasi teknis melibatkan simulasi match factor dan penyesuaian variabel terkait untuk menentukan jumlah optimal mesin dalam armada. Analisis mengacu pada Keputusan Menteri ESDM 1827/2018 dan AASHTO (American Association of State Highway and Transportation Officials) 1965 untuk rekomendasi geometri jalan teknis yang mendukung produktivitas armada yang optimal. Penelitian lapangan pada Februari-Maret 2023 menghasilkan match factor sebesar 0,85 dan produksi sebesar 164,03 BCM/jam, mencapai 75,24% dari target produksi per jam. Optimasi meningkatkan match factor menjadi 1,03, meningkatkan produksi menjadi 230,91 BCM/jam atau 258.622,18 BCM/bulan, memastikan pencapaian target produksi per jam pada shift kerja yang produktif sebesar 218 BCM/jam.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRTP/article/view/3077 Analisis Kemajuan Tambang Terhadap Perancangan Mine Plan pada Aktivitas Overburden Removal 2023-11-20T20:40:40+08:00 Aftri Sa Putra aftrigea@gmail.com Hepryandi L. D. J Usup hepryandi@gmail.com Noveriady noveriady@gmail.com <p><strong>Abstract. </strong>Mining progress is the changes that occur in the mining area after mining activities have been carried out. In this case, it is a change in surface shape due to the mining process. This change in shape is measured using a measuring instrument total station. Mining progress occurs because of activity overburden removal namely the process of moving overburden from the mining front to disposal. Activity overburden removal at PT. Rimau Tangguh Perkasa has 2 units of loading digging equipment to carry out work with 2 units fleet each unit has an appropriate capacity for the transportation equipment. The progress of the mine has the aim of knowing the transition design pit every time activities are carried out in the mining area from the results overburden removal based on changes that occur in the mining area. PT. Rimau Tangguh Perkasa has mine progress with good excavation results overcut, undercut, over-stripping and in plan to planning mine plan in May, June and July 2023. On results overlay mine plan design regarding mining progress in May 2023 has results overcut 16.008,98 BCM, undercut 41.904 BCM, over-stripping 68,989 BCM and progress in plan 80,148 BCM. In June 2023 have results overcut 24.215,31 BCM, undercut 66.499 BCM, over-stripping 23,248 BCM and progress in plan 133,321 BCM. And in July 2023 have results overcut 22.369 BCM, undercut 66.499 BCM, over-stripping 12,789 BCM and progress in plan 173.605 BCM.</p> <p><strong>Abstrak. </strong>Kemajuan tambang adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada daerah tambang setelah dilakukan kegiatan penambangan. Dalam hal ini adalah perubahan bentuk permukaan karena proses penambangan. Perubahan bentuk ini diukur menggunakan alat ukur total station. Kemajuan tambang terjadi karena adanya aktivitas <em>overburden</em> removal yaitu proses pemindahan tanah penutup dari front penambangan menuju disposal. Kegiatan <em>overburden</em> removal di PT. Rimau Tangguh Perkasa memiliki 2 unit alat gali muat untuk melakukan pekerjaan dengan 2 <em>fleet</em> masing-masing unit memiliki kapasitas yang sesuai terhadap alat angkut. Kemajuan tambang memiliki tujuan untuk mengetahui peralihan <em>design</em> pit penambangan dari hasil <em>overburden</em> removal berdasarkan perubahan-perubahan yang terjadi pada daerah tambang. PT. Rimau Tangguh Perkasa memiliki kemajuan tambang dengan hasil penggalian yang <em>overcut</em>, <em>undercut</em>, <em>over-stripping</em> dan <em>in plan</em> terhadap perancangan <em>mine</em> <em>plan</em> pada bulan Mei, Juni dan Juli 2023. Pada hasil <em>overlay</em> <em>mine plan design</em> terhadap kemajuan tambang bulan Mei 2023 memiliki hasil <em>overcut</em> 16.008,98 BCM, <em>undercut</em> 41.904 BCM, <em>over-stripping</em> 68.989 BCM dan <em>progress in plan</em> 80.148 BCM. Pada bulan Juni 2023 memiliki hasil <em>overcut</em> 24.215,31 BCM, <em>undercut</em> 66.499 BCM, <em>over-stripping</em> 23.248 BCM dan <em>progress in plan</em> 133.321 BCM. Dan pada bulan Juli 2023 memiliki hasil <em>overcut</em> 22.369 BCM, <em>undercut</em> 66.499 BCM, <em>over-stripping</em> 12.789 BCM dan <em>progress in plan</em> 173.605 BCM.</p> 2023-12-19T00:00:00+08:00 Copyright (c) 2023 Jurnal Riset Teknik Pertambangan