Kestabilan Lereng Tambang Terbuka pada Tambang Emas di PT X Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat

Authors

  • Krispian Fathan Hidayatullah Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Iswandaru Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrtp.v1i2.539

Keywords:

Analisis Kestabilan Lereng, Faktor Keamanan, Probabilitas Kelongsoran

Abstract

Abstract. Slope stability itself is an important factor in the design and operational planning process in open-pit mines. This research aims to find out the physical and mechanical properties of rocks at the research site, find out the optimal slope geometry at the research site and find out the possibility of avalanche types in the field of derailment. Methods in analyzing  slope stability  in research using bishob methods and bag probabili methodsaimed for alternative approaches in determining slope stability by estimating the possibility of slopes experiencing cladding (PK) as well as the value of safety factors (FK). The probability value of leniency (PK) and security factor (FK) are classified according to KEPMEN ESDM Number 1827K/30/MEM/2018. Based on the classification, a single slope that is said to be safe is FK (Static) 1.1 while FK (Dynamic) does not exist and for PK of 25-50% with  low-highlandslideseverity, while for the overall slope it can be said to be safe if FK (Static) 1.3 while FK (Dynamic) 1.05 and for PK by 5-10% with medium landslide severity. Analysis of slope stability in the research area is simulated in the state of groundwater level most saturated with point  5 according to the classification of hoek and bray. The results of the study found that the most optimal single slope with a height of 5 meters with  a slope of 550  with an FK value of 1.25 and PK of 3.10%. The determination of overall slope geometry is taken based on the most optimal single slope geometry by simulating with the overall height of the slope 20 m, 40 m, 60 m, 80 m, and 100 m. So that the most optimal overall slope is obtained with a height of 20 m with a value of FK (static) 1.54 FK (dynamic) 1.23 and PK 0%.

Abstrak. Kestabilan lereng sendiri merupakan suatu faktor yang penting dalam proses perencanaan desain serta operasional pada tambang terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik batuan pada lokasi penelitian, mengetahui geometri lereng optimal pada lokasi penelitian serta mengetahui kemungkinan jenis longsoran pada bidang gelincir. Metode dalam menganalisis kestabilan lereng pada penelitian menggunakan metode bishob dan metode probabilitas yang bertujuan untuk pendekatan alternatif dalam menentukan kestabilan lereng dengan memperkirakan kemungkinan lereng mengalami kelongsoran (PK) serta nilai faktor keamanan (FK). Nilai probabilitas kelongsoran (PK) dan faktor keamanan (FK) salah satunya diklasifikasikan menurut  KEPMEN ESDM Nomor 1827K/30/MEM/2018. Berdasarkan klasifikasi tersebut lereng tunggal yang dikatakan aman yaitu FK (Statis) 1,1 sementara FK(Dinamis) tidak ada dan untuk PK sebesar 25-50% dengan keparahan longsor low-high, sementara untuk lereng keseluruhan dapat dikatakan aman jika FK (Statis) 1,3 sementara FK(Dinamis) 1,05 dan untuk PK sebesar 5-10% dengan keparahan longsor medium.Analisis terhadap kestabilan lereng pada daerah penelitian disimulasikan dalam keadaan muka air tanah paling jenuh dengan point 5 menurut klasifikasi hoek and bray. Hasil penelitian didapatkan bahwa lereng tunggal yang paling optimal dengan ketinggian 5 meter dengan slope 550 dengan nilai FK 1,25 dan PK 3,10%. Penentuan geometri lereng keseluruhan diambil berdasarkan geometri lereng tunggal yang paling optimal dengan mensimulasikan dengan ketinggian keseluruhan lereng  20 m, 40 m, 60 m, 80 m, dan 100 m. Sehingga didapatkan lereng keseluruhan yang paling optimal adalah dengan ketinggian 20 m dengan nilai FK (statis) 1,54 FK (dinamis) 1,23  dan PK  0%.

Downloads

Published

2022-02-13