Simulasi Potensi Gerakan Tanah Lereng Alami Akibat Perubahan Tata Guna Lahan Periode Tahun 2013 – 2020 Wilayah Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrtp.v1i2.390Keywords:
Longsor, Lereng, TanahAbstract
Abstract. Natural disasters caused by geological aspects are difficult to predict when and where the disaster will occur because many factors can trigger a disaster. In West Java Province there have been around 64 incidents of landslides that harm humans. The Cimenyan sub-district is dominated by the topography of the Slope / Ridge area and the land use of the Forest Area with an altitude of 946 meters above sea level. In Cimenyan district, land cover changes from green open spaces to built spaces can have an impact on slope stability. Changes in land cover in conservation areas into built-up areas can cause floods, erosion, landslides, drought, and reduced soil fertility. So in general, these conditions can have a high potential level of vulnerability or vulnerability to landslide events. The potential ground movement zone is formed in case 3 conditions in the northeastern part of Cimenyan village covering the coordinates of 797000 me, 9244500 mn to 798000 me, 9243500 mn. With a value of 1.201 safety factor decreased in case 4 conditions to 1.133. Furthermore, if it is simulated in case 5 conditions, the value of the safety factor becomes 1.070 and another potential ground movement zone appears in the eastern part of Cimenyan village covering the coordinates of 795500 me, 9241500 mn to 796000 me, 9241000 mn with a safety factor value of 1.235.
Abstrak. Bencana alam yang disebabkan oleh aspek geologi sulit untuk diprediksi waktu dan lokasi bencana tersebut akan terjadi, karena banyak faktor yang dapat memicu terjadinya bencana. Di Provinsi Jawa Barat telah terjadi sekitar 64 kejadian bencana gerakan tanah yang merugikan manusia. Kecamatan Cimenyan didominasi oleh topografi wilayah Lereng/Punggung Bukit dan tata lahan Kawasan Hutan dengan ketinggian 946 meter dari permukaan laut. Di Kecamatan Cimenyan perubahan tutupan lahan dari ruang terbuka hijau menjadi ruang terbangun dapat berdampak pada kestabilan lereng. Perubahan tutupan lahan pada kawasan konservasi menjadi kawasan terbangun dapat menimbulkan bencana banjir, erosi, tanah longsor, kekeringan dan berkurangnya kesuburan tanah. Sehingga secara umum kondisi tersebut dapat mempunyai potensi tingkat kerawanan atau kerentanan kejadian bencana longsor yang tinggi. Zona potensi gerakan tanah terbentuk pada kondisi case 3 di Bagian Timurlaut Desa Cimenyan meliputi kordinat 797000 mE, 9244500 mN hingga 798000 mE, 9243500 mN. Dengan nilai faktor keamanan 1,201 mengalami penurunan pada kondisi case 4 menjadi 1,133. Selanjutnya apabila disimulasikan pada kondisi case 5 nilai faktor keamanan menjadi 1,070 dan muncul daerah zona potensi gerakan tanah lainnya di bagian timur Desa Cimenyan meliputi kordinat 795500 mE, 9241500 mN hingga 796000 mE, 9241000 mN dengan nilai faktor keamanan 1,235.