Optimasi Biaya Produksi Overburden dan Kaksa Menggunakan Program Linear dan Bunching Effect

Authors

  • Arjuna Tampubolon Jurusan Teknik Pertambangan, Universitas Bangka Belitung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrtp.v3i1.1752

Keywords:

Cycle Time, Produktivitas, Bunching Effect

Abstract

Abstract. Problems at the research location indicate that production has not been achieved, causing high mining operational costs. The aim of this research is to increase production targets for operational costs incurred using the rupiah exchange rate with the assumption that 1$ = Rp. 14,300. The research method uses linear programming and the bunching effect. Data collection was carried by calculating the number of available mining operational tools and cycle time data is taken as much as 270 data on 3 mining fleets. The actual productivity generated is 328.49 BCM/hour with an actual production cost of $2.35 USD/BCM with a predetermined target of 500 BCM/hour. The results of the actual conditions need to be corrected by optimizing the number of conveyances to be used using the POM for Windows application, namely the number of conveyances used is 10 units with a production of 520.22 BCM/hour and a production cost of $1.6 USD/BCM. The results showed that the use of 10 units of means of transportation resulted in optimal production with minimum costs compared to the use of 9 units of means of transportation. The loss of time experienced by the transportation equipment due to the bunching effect is 7 hours/month due to differences in engine power on the transportation equipment, different operator skills, undulations street and puddles on the road surface, non-ideal mine road geometry.

Abstrak. Permasalahan di lokasi penelitian menunjukkan belum tercapainya produksi, sehingga menyebabkan tingginya biaya operasional penambangan. Tujuan dilakukan penelitian guna meningkatkan target produksi terhadap biaya operasional yang dikeluarkan menggunakan nilai tukar rupiah dengan asumsi 1$ = Rp 14.300. Metode penelitian menggunakan program linear dan bunching effect. Pengambilan data dilakukan dengan menghitung jumlah alat operasional penambangan yang tersedia serta data cycle time diambil sebanyak 270 data pada 3 fleet penambangan. Produktivitas aktual yang dihasilkan sebesar 328,49 BCM/jam dengan biaya produksi aktual sebesar $2,35 USD/BCM dengan target yang sudah ditetapkan sebesar 500 BCM/jam. Hasil kondisi aktual perlu dilakukan tindakan perbaikan dengan melakukan optimasi jumlah alat angkut yang akan dipakai menggunakan aplikasi POM for Windows yaitu jumlah alat angkut yang dipakai sebanyak 10 unit dengan produksi sebesar 520,22 BCM/jam dan biaya produksi sebesar $1,6 USD/BCM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemakaian 10 unit alat angkut menghasilkan produksi yang optimal dengan biaya yang minimum dibandingkan dengan pemakaian 9 unit alat angkut. Hilangnya waktu yang dialami alat angkut akibat adanya bunching effect sebesar 7 jam/bulan karena terdapat perbedaan daya mesin pada alat angkut, keterampilan operator yang berbeda-beda, terdapatnya undulasi jalan, genangan air pada permukaan jalan dan geometri jalan tambang yang tidak ideal.

References

[1] Atika, F., Putri, R., Dwi, Y., Cahyono, G., & Rabin, S. (2021). Kajian Produktivitas Alat untuk Mengoptimalkan Hasil Produksi Overburden di PT . Karebet Mas Indonesia Site Kutai Energi Kalimantan Timur ( Productivity Study of Tools for Optimizing Overburden Production Results at PT . Karebet Mas Indonesia Site Kutai E. 9(2).
[2] Burt, C., Cacceta, L., Hill, S. Dan Welgama, P. (2008): Models for Mining Equipment Selection. Perth: Curtin University pf Technology.
[3] Di, O., Eagle, P., Bumi, P. T., & Makmur, K. (2022). Studi Optimasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Pada Kegiatan Pengupasan Overburden Menggunakan Metode Match Factor Berdasarkan Efisiensi Biaya. 7(3), 1–13.
[4] Istiqamah, D. A., & Gusman, M. (2019). Kajian Teknis Optimasi Produksi Alat Gali Muat dan Alat Angkut Pada Kegiatan Pengupasan Overburden Berdasarkan Efisiensi Biaya Operasional Di Pit Barat PT . Allied Indo Coal Jaya Kota Sawahlunto. Jurnal Bina Tambang, 5(1), 61–73.
[5] Kadir, E. (2008): Pemindahan Tanah Mekanis. Palembang: Universitas Sriwijaya.
[6] Morgan, W.C., dan Peterson, L.L. (1968). Determining Shovel Truck Productivity. Mining Engineering. New York.
[7] Prasmoro, A. ., & Hasibuan, S. (2018). Optimasi Kemampuan Produksi Alat Berat Dalam Rangka Produktifitas Dan Keberlanjutan Bisnis Pertambangan Batubara: Studi Kasus Area Pertambangan Kalimantan Timur. Operations Excellence: Journal of Applied Industrial Engineering, 10(1), 1–16.
[8] Rafflesia, U. dan Widodo, F.H. (2014): Pemrograman Liniar. Bengkulu: Universitas Bengkulu.
[9] Rao, S.S. (2009): Engineering Optimization: Theory and Practice 4th Edition. New Jersey: John Wiley and Son’s Inc.

[10] Rochmanhadi. (1982). Kapasitas dan Produksi Alat – alat Berat. Jakarta : Departemen Pekerjaan Umum, Badan Pekerjaan Umum.
[11] Setiawan, A., & Farid, F. (2022). Artikel Optimalisasi Produksi Alat Gali Muat Cat 330 GCOGC-318 dengan Metode Overall Equipment Effectiveness serta Analisis Six Big Losses pada Pengupasan Overburden : No Unit Excavator CAT 330. 07(April), 37–47.
[12] Zeng, W. (2018): A Simulation Model for Dump Truck – Shovel Operation. Perth: University of Wollongong.

Downloads

Published

2023-07-17