https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Klasifikasi Lokasi Usaha Pertambangan Batubara di Indonesia Berdasarkan Risiko Bencana Alam

Authors

  • Adil Sulthoni Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Deni Firmansyah Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrtp.v2i2.1139

Keywords:

Risiko Bencana, Bencana, WIUP Batubara

Abstract

Abstract. Coal MBLAs in Indonesia are spread over various basin locations that have coal seam carrier formations such as the Provinces of Aceh, West Sumatra, Bengkulu, Riau, South Sumatra, Southeast Sulawesi, and provinces that have many coal MBLAs such as the Provinces of South Kalimantan, East Kalimantan, North Kalimantan. and West Kalimantan with a total of 1247 MBLAs for coal in Indonesia. Many coal MBLAs in Indonesia are at risk of experiencing the most common disasters in Indonesia such as earthquakes, floods, tsunamis, volcanic eruptions and landslides because every year in several districts/cities these five disasters always occur. Due to the large number of coal MBLAs that have a natural disaster risk of earthquakes, floods, tsunamis, volcanic eruptions and landslides, a classification of coal MBLAs locations in Indonesia has been compiled based on natural disaster risk with 5 (five) disaster risk classes, namely very low, low, medium, high and very However, there are also MBLAs that are not at risk of experiencing a disaster. By compiling this classification, the average multi-disaster risk classification is obtained, which means that in general coal MBLAs are at risk of experiencing natural disasters with natural disasters being the most at risk, namely flooding, which is 959 MBLAs (76.9%).

Abstrak. WIUP batubara di Indonesia tersebar di berbagai lokasi cekungan yang memiliki formasi pembawa lapisan batubara seperti pada Provinsi Aceh, Sumatera Barat, Bengkulu, Riau, Sumatera Selatan, Sulawesi Tenggara, dan provinsi yang memiliki banyak WIUP batubara seperti Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat dengan total semua WIUP batubara yang berada di Indonesia yaitu 1247 WIUP. Banyak WIUP batubara di Indonesia yang berisiko mengalami bencana yang paling umum terjadi di Indonesia seperti gempabumi, banjir, tsunami, letusan gunungapi dan tanah longsor karena setiap tahunnya pada beberapa kabupaten/kota selalu terjadi kelima bencana tersebut. Karena banyaknya WIUP batubara yang memiliki risiko bencana alam gempabumi, banjir, tsunami, letusan gunungapi dan tanah longsor, maka disusun klasifikasi lokasi WIUP batubara di Indonesia berdasarkan risiko bencana alam dengan 5 (lima) kelas risiko bencana yaitu sangat rendah, rendah, menengah, tinggi dan sangat tinggi, namun ada pula WIUP yang tidak berisiko untuk mengalami bencana. Dengan penyusunan klasifikasi ini maka didapatkan rata-rata klasifikasi risiko multi bencana menengah yang berarti pada umumnya WIUP batubara berisiko mengalami bencana alam dengan bencana alam yang paling berisiko yaitu banjir yaitu sebanyak 959 WIUP (76,9%).

References

Fachrul Rozy Elba Ansofa, Yunus Ashari, dan Iswandaru, “Simulasi Potensi Gerakan Tanah Lereng Alami Akibat Perubahan Tata Guna Lahan Periode Tahun 2013 – 2020 Wilayah Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat,” Jurnal Riset Teknik Pertambangan, vol. 1, no. 2, hlm. 89–100, Des 2021, doi: 10.29313/jrtp.v1i2.390.

M. Nazaruddin, “Jurnalisme Bencana di Indonesia, Setelah Sepululi Tahun,” Jurnal Komunikasi, vol. 10, no. 1, 2015.

D. Hermon, Geografi Bencana Alam. Jakarta: Radja Grafindo Persada Press, 2014.

H. K. Rahmat, H. Syarifah, A. Kurniadi, R. M. Putra, W. Wahyuni, dan H. Khairul Rahmat, “Implementasi Kepemimpinan Strategis Guna Menghadapi Ancaman Bencana Banjir Dan Tsunami Di Provinsi Kalimantan Timur,” Jurnal Manajemen Bencana (JMB), vol. 7, no. 1, hlm. 1–18, 2021, doi: 10.33172/jmb.v7i1.627.

Sudibyakto, Manajemen Bencana di Indonesia Ke Mana? Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2011.

H. Hadi dan A. Subhani, “Internalisasi Karakter Peduli Lingkungan dan Tanggap Bencana Pada Siswa Sekolah Melalui Program Geography Partner Schools (GPS),” Prosiding Seminar Nasional APPPI NTB, hlm. 176–188, 2017.

F. A. I. Gustaman, H. K. Rahmat, J. Banjarnahor, dan S. Maarif, “Peran Kantor Pencarian dan Pertolongan Lampung dalam Masa Tanggap Darurat Tsunami Selat Sunda Tahun 2018,” Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, vol. 7, no. 2, hlm. 462–469, 2020.

F. A. Hakim, J. Banjarnahor, R. S. Purwanto, H. K. Rahmat, dan I. D. K. K. Widana, “Pengelolaan Obyek Pariwisata Menghadapi Potensi Bencana Di Balikpapan Sebagai Penyangga Ibukota Negara Baru,” Jurnal Ilmu Pengetahuan Sosial, vol. 7, no. 3, hlm. 607–612, 2020.

H. K. Rahmat dan D. Alawiyah, “Konseling Traumatik: Sebuah Strategi Guna Mereduksi Dampak Psikologis Korban Bencana Alam,” Jurnal Mimbar: Media Intelektual Muslim dan Bimbingan Rohan, vol. 6, no. 1, hlm. 34–44, 2020.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, “Permen ESDM No. 11,” 2018.

Downloads

Published

2022-12-20