Reduksi Waste dan Peningkatan Kualitas pada Proses Produksi Brownies Kukus Cokelat dengan Menggunakan Metode Lean Six Sigma
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrti.v1i2.510Keywords:
Lean Six Sigma, Process Cycle Efficiency, Sigma LevelAbstract
Abstract. CV. X is a company engaged in the food industry. One of the products produced is steamed chocolate brownies. High consumer demand for these products causes companies to have to produce in large quantities so that demand can be met. However, the company always produces defective products in large quantities, which is about 2.13% of the production and there is also waste that causes the production flow to be inefficient to the maximum. Therefore, the lean six sigma method is used as an effort to reduce waste and improve quality. SIPOC diagram, current state value stream mapping and 7 waste questionnaire were conducted to identify waste. It was found that the dominant types of waste that occur are defects, transportation and waiting. Process Cycle Efficiency (PCE) is used to measure the efficiency level based on the comparison of the processing time and production lead time values from the VSM mapping, the PCE current state value is 57.14%. DPMO and Sigma Level are used to measure the company's sigma capability. The resulting average sigma level value in April – June 2021 is 2.84. Waste problems in CV.X are caused by human, material, machine, method and environmental factors. Efforts were made to improve the efficiency and level of company sigma. Recommendations for improvement are carried out by providing training to operators, increasing work supervision, making work standardization visually, scheduling machine maintenance, increasing the number of trolleys, adding dough boxes equipped with filters, designing visual controls for work in process reports, redesigning production layouts (Re-layout), as well as applying kaizen blitz.
Abstrak. CV. X merupakan salah satu perusahaan yang bergerak pada bidang industri pangan. Salah satu produk yang dihasilkan adalah brownies kukus cokelat. Permintaan konsumen yang tinggi terhadap produk tersebut menyebabkan perusahaan harus memproduksi dalam jumlah yang besar agar permintaan dapat terpenuhi. Namun perusahaan selalu menghasilkan produk cacat dalam jumlah banyak yaitu sekitar 2,13 % dari hasil produksi dan juga terdapat waste yang menyebabkan aliran produksi tidak efisien secara maksimal. Oleh karena itu, metode lean six sigma digunakan sebagai upaya untuk mereduksi waste dan meningkatkan kualitas. Diagram SIPOC, value stream mapping current state dan kuesioner 7 waste dilakukan untuk mengidentifikasi waste. Ditemukan bahwa jenis waste yang dominan terjadi yaitu defect, transportasi dan menunggu. Process Cycle Efficiency (PCE) digunakan dalam mengukur tingkat efisiensi berdasarkan perbandingan nilai processing time dan production lead time hasil pemetaan VSM, diperoleh nilai PCE current state sebesar 57,14%. DPMO dan Level Sigma digunakan untuk mengukur kapabilitas sigma perusahaan. Dihasilkan rata-rata nilai level sigma pada bulan April – Juni 2021 adalah 2,84. Permasalahan waste di CV.X disebabkan oleh faktor manusia, material, mesin, metode dan lingkungan. Dilakukan upaya perbaikan untuk dapat meningkatkan efisiensi dan level sigma perusahaan. Rekomendasi perbaikan dilakukan dengan memberikan pelatihan kepada operator, peningkatan pengawasan kerja, membuat standarisasi kerja secara visual, melakukan penjadwalan perawatan mesin, penambahan jumlah trolley, penambahan box adonan yang dilengkapi saringan, perancangan visual control untuk report work in process, perancangan ulang layout produksi (Re-layout), serta menerapkan kaizen blitz.