Penerapan 5s (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke) untuk Reduksi Non Value Added Activity di PT X

Authors

  • Dea Legina Ayu Kusumah Teknik Industri, Universitas Islam Bandung
  • Chaznin R. Muhammad Teknik Industri, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrti.v1i2.484

Keywords:

Sparepart, Non Value Added Activity, 5S, Aktivitas Yang Tidak Memberikan Nilai Tambah

Abstract

Abstract. PT X is a manufacturing company in publishing, printing, security printing, and general trade. The company has several large machines to support the production process. The company also provides spare parts used for the engine repair process. The problem at the company is the high time to take and wait for spare parts that cause high downtime. The activity of taking spare parts makes time for 60 minutes and the activity of waiting for spare parts takes 2.880 minutes. The high time to take and wait is due to spare parts storage that does not separate old and new spare parts, spare parts are not arranged according to type, there is no sign according to the type of spare parts, the contents of the storage area are not visible, there are different spare parts in the same location, and there is no sign of spare parts stock. Taking and waiting activities are non value added activity (NVAA). Therefore, there needs to be improvements to reduce non value added activity. Improvement are made with the application of the 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, and shitsuke). The 5S method can be used to rearrange spare parts storage in the company, so that spare parts are easy to find and availability can be known. After repairs, there was a decrease in the time to take spare parts by 95.37% and a decrease in spare parts waiting time by 100%.

Abstrak. PT X merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang penerbitan, percetakan, security printing, dan perdagangan umum. Perusahaan ini memiliki beberapa mesin besar untuk menunjang proses produksi. Perusahaan juga menyediakan sparepart yang digunakan untuk proses perbaikan mesin. Permasalahan yang dihadapi PT X adalah tingginya waktu mengambil dan menunggu sparepart yang menyebabkan downtime tinggi. Aktivitas mengambil sparepart membuatuhkan waktu selama 60 menit dan aktivitas menunggu sparepart membutuhkan waktu selama 2.880 menit. Tingginya waktu mengambil dan menunggu disebabkan karena penyimpanan sparepart yang tidak memisahkan sparepart lama dan baru, sparepart tidak disusun sesuai jenis, tidak ada tanda sesuai jenis sparepart, isi dari tempat penyimpanan tidak terlihat, terdapat sparepart berbeda pada lokasi yang sama, dan tidak ada tanda stok sparepart. Aktivitas mengambil dan aktivitas menunggu merupakan aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Oleh karena itu perlu adanya perbaikan untuk mereduksi aktivitas yang tidak memberikan nilai tambah. Upaya perbaikan dilakukan dengan penerapan 5S (seiri, seiton, seiso, seiketsu, and shitsuke). Metode 5S dapat digunakan untuk menata ulang penyimpanan sparepart di perusahaan, sehingga sparepart mudah ditemukan dan ketersediaan sparepart juga dapat diketahui. Setelah dilakukan perbaikan, terjadi penurunan waktu mengambil sparepart sebesar 95,37% dan penurunan waktu menunggu sparepart sebesar 100%.

Downloads

Published

2022-02-11