https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Usulan Perbaikan Kualitas Produk Menggunakan Metode SQCdan TRIZ

Authors

  • Muhammad Yudio Saralino Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Puti Renosori Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrti.v4i1.3841

Keywords:

Duffle Bag, Statistical Quality Control (SQC), Teorija Rezhenija Izobretatelskih Zadach (TRIZ)

Abstract

Abstract. Home Industry ABAA Production is a company engaged in bag convection that produces various kinds of bags, such as backpacks, duffle bags, sling bags, and running bags. The production strategy for customer fulfillment in this company is make to order, namely the company will produce after the customer orders and sends raw materials. Based on the results of direct observations and interviews, there are products that are not in accordance with the specified standards. The duffle bag product is the type of product that has the most defects in the 2021-2022 period because the manufacturing process has a higher level of difficulty than other types of bags. The company has a tolerance limit to minimize product defects of 4% in order to fulfill market demand, but the production of duffle bags has a high defect tolerance limit of 4.2% with a total of 1,398 defects from the total production of 32,893 products. Products that are more than the defective percentage limit will result in rework, meanwhile those that do not exceed the defective percentage limit do not need to be reworked. However, these products will be sold at a lower price and cause the company's profits to decrease.The company's problem solving requires product quality improvement using Statistical Quality Control (SQC) and Teorija Rezhenija Izobretatelskih Zadach (TRIZ) methods. Both of these methods are applied to identify the causes and risks of failure or defects in a production. Based on the identification results using the SQC method, it is known to prioritize, control many defects, and the root cause of defects. The solution results obtained using the TRIZ method are conducting training for operators, creating SOPs and warning displays, re-creating SOPs for operators in accordance with ISO 4915: 1991, and adding air conditioners.

Abstrak. Home Industry ABAA Production merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konveksi tas yang memproduksi berbagai macam tas, seperti tas ransel, duffle bag, tas selempang, dan tas lari. Strategi produksi untuk pemenuhan pelanggan pada perusahaan ini adalah make to order yaitu perusahaan akan memproduksi setelah pelanggan memesan dan mengirimkan bahan baku. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara langsung terdapat produk yang tidak sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Produk duffle bag merupakan jenis produk yang paling banyak mengalami kecacatan pada periode 2021-2022 karena proses pembuatannya memiliki tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis tas lainnya. Perusahaan memiliki batas toleransi untuk meminimasi kecacatan produk sebesar 4% agar dapat memenuhi permintaan pasar, namun pada produksi duffle bag memiliki batas toleransi kecacatan yang tinggi sebesar 4,2% dengan total kecacatan 1.398 cacat dari jumlah produksi 32.893 produk. Produk yang melebihi batas persentase cacat akan menyebabkan rework, sedangkan yang tidak melebihi batas persentase cacat tidak perlu dilakukan rework. Namun, produk tersebut akan dijual dengan harga yang lebih rendah dan menyebabkan keuntungan perusahaan menurun. Penyelesaian masalah yang ada di perusahaan memerlukan perbaikan kualitas produk menggunakan metode Statistical Quality Control (SQC) dan Teorija Rezhenija Izobretatelskih Zadach (TRIZ). Kedua metode ini, diterapkan untuk mengidentifikasi penyebab dan risiko kegagalan atau kecacatan pada suatu produksi. Berdasarkan hasil identifikasi menggunakan metode SQC maka diketahui penentuan prioritas menggunakan diagram Pareto, mengendalikan banyak cacat menggunakan peta kendali U, dan akar penyebab kecacatan menggunakan diagram sebab akibat. Hasil solusi yang didapat menggunakan metode TRIZ yaitu mengadakan pelatihan untuk operator, membuat peraturan dan display peringatan, membuat ulang SOP untuk operator sesuai dengan ISO 4915:1991, dan penambahan air conditioner.

References

M. Amitava, Fundamental of quality control and improvement. New Jersey: Johm Wiley & Sons, Inc., Hoboken, Canada, 2016.

C. V. dan T. H. Gunawan, Analisis kinerja proses dan identifikasi cacat dominan pada pembuatan bag dengan metode Statistical Proses Control, 1st ed., vol. 11. Bandung: Jurnal Riset Teknik Industri, 2016.

J. C. , dan M. M. Moven, Consumer behaviour. Boston: Irwin, 2011.

D. Rachmawati and ; M Mujiya Ulkhaq, “APLIKASI METODE SEVEN TOOLS DAN ANALISIS 5W+1H UNTUK MENGURANGI PRODUK CACAT PADA PT. BERLINA, TBK,” 2016.

K. , C. D. , dan D. E. Rantanen, Simplified TRIZ: new problem solving applications for technical and business professionals, 3rd ed. Boca Raton: CRC Press, 2018.

H. Suryawan, Pembuatan alat praktikum fisika listrik untuk kegiatan praktikum menggunakan QFD dan TRIZ. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta, 2014.

H. Tannady, Pengendalian kualitas. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2015.

N. Afdal, Tinjauan Pengendalian Kualitas Produk Pada Cv. Morteza Prima Teknik. Makassar: Universitas Negeri Makassar, 2020.

M. Giatman, Ekonomi Teknik. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2011.

T. Wijaya, Manajemen Kualitas Jasa: Desain Servqual, Qfd, Dan Kano: Disertasi Contoh Aplikasi Dalam Kasus Penelitian, 2nd ed. Jakarta: PT Indeks, 2011.

Downloads

Published

2024-07-09