Perancangan Fasilitas Kerja Stasiun Kerja Pemotongan dengan Metode PEI Menggunakan Virtual Environment Modelling
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrti.v2i2.1399Keywords:
Nordic Body Map, Posture Evaluation Index, Virtual EnvironmentAbstract
Abstract. Home Industry X is a company that produces various types of bags for daily use. In its production activities, companies often experience losses because they cannot achieve their production targets. This is caused by the cut result do not matching the pattern. This cutting error occurs due to the operator's unnatural working posture, causing complaints occured about the musculoskeletal system. Further observations on operator complaints were made using the Nordic Body Map (NBM) questionnaire and occupational risk assessment using the Posture Evaluation Index (PEI) method through virtual modeling using Jack Simulation 9.0 software. The results of the NBM questionnaire showed that there were complaints in several parts of the body. The work risk of cutting work activities shows a PEI score in the range of 2.75-3.54. The score is categorized as high because it is close to the maximum PEI value of 3.42. Based on the high work risk that occurs, a work facility is designed in the form of a cutting table with an anthropometric approach which results in a table length of 186 cm, a table width of 86 cm, a table height of 104 cm, and a floor distance of 59 cm from a storage rack. This proposal can change the operator's working attitude from squatting and bending to standing up straight and has been proven to reduce work risk. The PEI score generated using the proposed work facility is in the range of 1.12-2.01.
Abstrak. Home Industry X adalah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis tas untuk keperluan sehari-hari. Dalam kegiatan produksinya, perusahaan kerap mengalami kerugian karena tidak dapat mencapai target produksinya. Hal ini disebabkan oleh hasil potong tidak sesuai pola. Kesalahan potong ini terjadi karena postur kerja operator yang tidak alamiah sehingga menyebabkan keluhan pada sistem muskuloskeletal. Dilakukan observasi lebih lanjut mengenai keluhan operator menggunakan kuesioner Nordic Body Map (NBM) dan penilaian risiko kerja menggunakan metode Posture Evaluation Index (PEI) melalui pemodelan virtual menggunakan software Jack Simulation 9.0. Hasil kuesioner NBM menunjukan terjadi keluhan pada beberapa bagian tubuh. Risiko kerja pada aktifitas kerja pemotongan menunjukan skor PEI pada rentang 2,75-3,54. Skor tersebut dikategorikan tinggi karena mendekati nilai maksimum PEI sebesar 3,42. Berdasarkan tingginya risiko kerja yang terjadi maka dirancang fasilitas kerja berupa meja pemotongan dengan pendekatan antropometri yang menghasilkan ukuran panjang meja sebesar 186 cm, lebar meja sebesar 86 cm, tinggi meja sebesar 104 cm, dan jarak lantai ke rak penyimpanan sebesar 59 cm. Usulan tersebut dapat merubah sikap kerja operator yang semula jongkok dan membungkak menjadi berdiri tegap dan terbukti dapat mengurangi risiko kerja. Skor PEI yang dihasilkan dengan menggunakan usulan fasilitas kerja berada pada rentang 1,12-2,01.
References
Tarwaka, Ergonomi Industri Dasar-Dasar Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat Kerja . Solo: Harapan Press Solo, 2015.
E. Nurmianto, Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya. Surabaya: PT Guna Widya, 2015.
C. Dewi, “Perbaikan Postur Kerja Untuk Menurunkan Gangguan Musculoskeletal Pada Industri Kecil Kerajinan Pembuatan Sapu,” J. Ilm. Widya Tek. , vol. 16, no. 2, 2017.
T. Rotulung, “Hubungan Antara Masa Kerja Dan Sikap Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Pada Petani Di Desa Tolombukan Barat Kecamatan Pasan Kabupaten Minahasa Tenggara,” Universitas Sam Ratulangi, Manado, 2015.
F. Utari, “Hubungan Sikap Kerja dengan Keluhan Muskuloskeletal pada Penyortir Tembakau Di gudang Sortasi Tembakau Kebun Klumpang SUTK II,” J. Univ. Sumatra Utara, vol. 4, no. 2, 2015.
E. Bukhori, “Hubungan Faktor Risiko Pekerjaan dengan Trjadinya Keluhan Musculoskeletal Disorders (MSDs) pada Tukang Angkut Beban Penambang Emas di Kecamatan Cilugrang Kabupaten Lebak,” Universitas Islam Negeri, Jakarta, 2010.
B. Nurtjahyo, E. Muslim, A. Hidayatno, N. Yogamaya, and Zulkarnain, “Analisis Ketiggian Meja Kerja Yang Ideal Terhadap Postur Pekerja Divisi Cutting Industri Garmen Dengan Posture Evaluation (PEI) Pada Virtual Enviroment,” J@ti Undip J. Tek. Ind., vol. 5, no. 2, pp. 97–104, 2010.
A. Ahmad, “Analisis Stasiun Kerja Pemotongan Tahu Dan Rancang Bangun Alat Potong Tahu Dengan Virtual Environment Pada Industri Kecil Tahu,” Universitas Nahdlatul Ulama Al Ghazali, 2019.
J. R. Wilson, “Virtual environments applications and applied ergonomics,” Appl. Ergon., vol. 30, no. 1, pp. 3–9, Feb. 1999, doi: 10.1016/S0003-6870(98)00040-4.
L. Löfqvist, M. B. Chafi, A. L. Osvalder, L. O. Bligård, and S. Pinzke, “Ergonomic evaluation of long-shafted tools used in horse stables: the effects of shaft length variation and work technique on working posture,” Int. J. Hum. Factors Ergon., vol. 1, no. 3, p. 298, 2012, doi: 10.1504/IJHFE.2012.050872.
H. Iridiastadi and Yassierli, Ergonomi Suatu Pengantar, vol. 4. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014.
R. Y. Kurnianto, “GAMBARAN POSTUR KERJA DAN RISIKO TERJADINYA MUSKULOSKELETAL PADA PEKERJA BAGIAN WELDING DI AREA WORKSHOP BAY 4.2 PT. ALSTOM POWER ENERGY SYSTEMS INDONESIA,” Indones. J. Occup. Saf. Heal., vol. 6, no. 2, p. 245, Mar. 2018, doi: 10.20473/ijosh.v6i2.2017.245-256.