Studi Identifikasi Tingkat Risiko Bencana Banjir di Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang

Authors

  • Furi Lesmanawati Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Bandung
  • Irland Fardani Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpwk.v2i1.758

Keywords:

Risiko, Bahaya, Kerentanan

Abstract

Abstract. Flood is a disaster that often strikes in Subang Regency every rainy season which results in losses for the community. The purpose of this study was to determine the level of flood risk in Pamanukan sub-district. The research method used is the method of spatial, quantitative and descriptive. To know the risk, it is necessary to know the level of hazard, the level of vulnerability and capacity. The hazard analysis is carried out with the coverage of the sub-watershed area which is then cut according to the administrative area of Pamanukan sub-district. The level of flood hazard is also known through spatial modeling of inundation, namely the Geomorphic Flood Index. This geomorphic flood index is a method that can be used to estimate flood inundation areas on a large watershed scale. In addition, interviews with government officials were also conducted to assess community preparedness in regional capacity analysis. The results obtained indicate that the dominant Pamanukan Subdistrict has a high level of flood risk with the highest area of 258.97 Ha in Pamanukan Hilir and Pamanukan Sebrang villages covering an area of 350.4 Ha. With this, there is also a high risk of being obtained by the villages of Pamanukan Sebrang, Rancahilir and Lengkonjaya.

Abstrak. Banjir merupakan bencana yang sering melanda di Kabupaten Subang setiap musim hujan yang mengakibatkan kerugian bagi masyarakat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat risiko banjir kecamtan Pamanukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode spasial, kuantitatif dan deskriptif. Untuk Mengetahui risiko perlu di ketahuinya tingkat bahaya, tingkat kerentanan dan kapasitas. Pada analisis bahaya dilakukan dengan cakupan wilayah Sub DAS yang kemudian dilakukan pemotongan sesuai dengan wilayah administrasi kecamatan Pamanukan. Tingkat bahaya banjir juga diketahui melalui pemodelan spasial genangan yaitu Geomorphic Flood Index. Geomorphic flood indesx ini merupakan metode yang dapat digunakan untuk mengestimasi area genangan banjir pada skala DAS yang luas. Selain itu, dilakukan juga wawancara kepada aparat pemerintah untuk nilai kesiapsiagaan masyarakat pada analisis kapasitas daerah. Hasil yang didiperoleh menunjukkan bahwa Kecamatan Pamanukan dominan memiliki tingkat risiko banjir tinggi dengan luas tertinggi 258,97 Ha di desa Pamanukan Hilir dan Pamanukan Sebrang seluas 350.4 Ha. Dengan hal tersebut, juga didapat bahaya tinggi deperoleh oleh desa Pamanukan Sebrang, Rancahilir dan Lengkonjaya.

Downloads

Published

2022-07-06