https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Pengaruh Perubahan Curah Hujan dan Perubahan Tutupan Lahan terhadap Bencana Longsor berdasarkan Analisis Spasial

Authors

  • Hana Syarifah Firdaus Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpwk.v1i2.480

Keywords:

pengaruh, perubahan, curah hujan

Abstract

Abstract. West Bandung Regency is one of the areas that has the potential for landslides in Indonesia. The occurrence of landslides in West Bandung Regency is the most common type of disaster, with a percentage of 68% in West Bandung Regency in 2008 - 2016 compared to other types of disasters. This research uses a quantitative approach spatially. The purpose of this study was to examine the level of landslides in the West Bandung Regency from the influence of changes in rainfall and land cover changes based on spatial analysis. The method of data collection is done by the method of secondary data collection. The analytical methods used include land cover classification analysis in 2018 - 2020 and analysis of the level of landslide disasters from the existing conditions of landslides in 2018 - 2020. From the results of research using overlay analysis, in 2018 the disaster level landslides with a low level of 31,309.90 Ha or 24.47% and a medium level of 96,660.06 Ha or 75.53% with a total of 150 landslides in 61 villages. In 2019, the level of landslides was low at 31,752.25 Ha or 24.84% and the medium level was 96,091.22 Ha or 75.16% with 152 landslides in 53 villages. In 2020 the landslide disaster level has a low level of 15,280.42 Ha or 11.94%, a medium level of 108,381.46 Ha or 84.69%, and a high level of 4,308.11 Ha or 3.37% with the number of landslides as many as 144 times in 67 villages.

Abstrak. Kabupaten Bandung Barat menjadi salah satu wilayah yang memliki potensi bencana longsor di Indonesia. Kejadian bencana longsor di Kabupaten Bandung Barat merupakan jenis bencana yang paling banyak terjadi yaitu dengan presentase sebesar 68% di Kabupaten Bandung Barat pada Tahun 2008 - Tahun 2016 dibandingkan dengan jenis bencana lainnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif secara spasial. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengkaji tingkat bencana longsor di wilayah Kabupaten Bandung Barat dari pengaruh perubahan curah hujan dan perubahan tutupan lahan berdasarkan analisis spasial. Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan metode pengumpulan data sekunder. Metode analisis yang digunakan diantaranya analisis klasifikasi tutupan lahan untuk melihat tutupan lahan pada Tahun 2018 - Tahun 2020 dan analisis tingkat bencana longsor dari kondisi eksisting bencana longsor pada Tahun 2018 – Tahun 2020. Dari hasil penelitian menggunakan teknik analisis overlay didapatkan bahwa pada Tahun 2018 tingkat bencana longsor dengan tingkat rendah sebesar 31.309,90 Ha atau 24,47% dan tingkat sedang sebesar 96.660,06 Ha atau 75,53% dengan jumlah longsor sebanyak 150 kali pada 61 desa. Pada Tahun 2019 tingkat bencana longsor rendah sebesar 31.752,25 Ha atau 24,84% dan tingkat sedang sebesar 96.091,22 Ha atau 75,16% dengan jumlah longsor sebanyak 152 kali  pada 53 desa. Pada Tahun 2020 tingkat bencana longsor memiliki tingkat rendah sebesar 15.280,42 Ha atau 11,94%, tingkat sedang sebesar 108.381,46 Ha atau 84,69%, dan tingkat tinggi sebesar 4.308,11 Ha atau 3,37% dengan jumlah longsor sebanyak 144 kali pada 67 desa.

Downloads

Published

2022-02-07