https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Maturitas Smart Living di Kelurahan Rawamangun

Authors

  • Muhammad Izzul Islam Al Faruqy Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Ira Safitri Darwin Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpwk.v4i1.3694

Keywords:

Regresi Multipel, Smart City, Smart Living

Abstract

Abstract. Smart city is a concept aimed at efficiently managing a city using technology to make it smarter and more optimal in utilizing resources, improving the quality of life for its residents, and ensuring environmental sustainability. This research aims to examine the level of smart living in Rawamangun Village with a focus on eliminating variables that influence smart living maturity. The main objective is to identify factors that can influence the level of smart living maturity in Rawamangun Village. The research method used is multiple regression to analyze the relationship between the selected variables. The research results show that of the 11 smart living variables studied, 6 of them have a significant influence on the level of smart living maturity. These variables, in order of influence, are walkable, safety, environment, open space and spatial, sanitation system, and mobility. The conclusion of this research is that identifying significant variables can provide a clearer picture of the factors that need to be considered in increasing the level of smart living in Rawamangun Village.

Abstrak. Smart city adalah sebuah gagasan untuk mengelola kota dengan menggunakan teknologi secara efisien agar kota menjadi lebih pintar dan optimal dalam memanfaatkan sumber daya, meningkatkan kualitas hidup penduduk, serta menjaga keberlanjutan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tingkat smart living di Kelurahan Rawamangun dengan fokus pada identifikasi variabel yang mempengaruhi maturitas smart living. Tujuan utama adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi tingkat kematangan smart living di Kelurahan Rawamangun. Metode penelitian yang digunakan adalah regresi multiple untuk menganalisis hubungan antara variabel-variabel yang dipilih. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 11 variabel smart living yang diteliti, 6 di antaranya memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkat maturitas smart living. Variabel tersebut, berdasarkan urutan pengaruhnya, adalah walkable, safety, environment, open space and spatial, sanitation system, dan mobility. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa identifikasi variabel yang signifikan dapat memberikan pandangan yang lebih jelas tentang faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam meningkatkan tingkat smart living di Kelurahan Rawamangun.

References

Bappenas, “Menteri Bambang: Tahun 2045 Populasi Perkotaan 67 Persen dari Populasi Indonesia,” bappenas.go.id. [Online]. Available: https://www.bappenas.go.id/berita/menteri-bambang-tahun-2045-populasi-perkotaan-67-persen-dari-populasi-indonesia

A. N. Dzulfaro and R. S. Nugroho, “5 Smart City Terbaik di Dunia,” Kompas.com. [Online]. Available: https://www.kompas.com/tren/read/2022/03/31/170000865/5-smart-city-terbaik-di-dunia?page=all

Bappenas, Peraturan Menteri. 2015.

D. J. Bayu, “Daftar Kota Teraman di Asia Tenggara, Jakarta Urutan Berapa?,” databoks. [Online]. Available:https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/08/24/daftar-kota-teraman-di-asia-tenggara- jakarta-urutan-berapa

B. Wijaya and E. S. Negara, “Penerapan Garuda Smart City Model dalam Menganalisa Kesiapan Pemerintah Kabupaten Tulang Bawang Barat Dalam Membangun Konsep Smart City,” CogITo Smart Journal, vol. 8, no. 2, pp. 524–536, Dec. 2022, doi: 10.31154/cogito.v8i2.436.524-536.

Infografis DKI Jakarta, “Disdukcapil,” ArcGIS StoryMaps. [Online]. Available: https://storymaps .arcgis. com/stories/1dc518438cf14096a0fbc26be2551c96

A. Nooraini and A. S. Yahya, “Strategi Pemerintah Daerah dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan di Sekitar Kawasan Industri Pulogadung DKI Jakarta,” Jurnal Manajemen Pembangunan, vol. 5, no. 1, 2018.

S. Hakim, “Pemkot Jaktim matangkan pembangunan rute LRT Velodrome-Manggarai,” antaranews.com. [Online]. Available: https://www.antaranews.com/berita/3539403/pemkot-jaktim-matangkan-pembangunan-rute-lrt-velodrome-manggarai

A. Hidayat, “ Penjelasan Berbagai Jenis Regresi Berganda,” Statistikian.com. [Online]. Available: https://www.statistikian.com/2017/06/berbagai-jenis-regresi-berganda.html

M. F. Ridho and N. Kurniasari, “Kajian Peran Stakeholder dalam Pembangunan Kota Berbasis Smart Living di Pagedangan Tangerang,” Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, pp. 9–16, Jul. 2023, doi: 10.29313/jrpwk.v3i1.1816.

Downloads

Published

2024-07-18