https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Dampak Pengolahan Kotoran Sapi terhadap Pencemaran Air Sungai Kampung Batu Lonceng

Authors

  • Safira Fadila Rakhmat Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Hani Burhanudin Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung
  • Asep Hariyanto Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpwk.v4i1.3594

Keywords:

Pengolahan limbah, Kotoran sapi, Lingkungan

Abstract

Abstract. Batu Lonceng Village is one of the villages in Sutenjaya Village, Lembang District, West Bandung Regency, which is located in the upper reaches of the Cikapundung River, including a cattle breeder area with the majority of people working as dairy farmers. The processing of cow dung is carried out guided by the breeders of the Batu Lonceng Livestock Group to deal with livestock waste. The largest percentage of solid waste processing is cow dung compost. The decline in compost fertilizer production is a problem of increasing accumulation of cow dung waste so that there is cow dung residue. The aim of this research is to find out and identify the impact of processing cow dung on the environment in Batu Lonceng Village. The research method used is a mixed method. The data collection technique uses a mixed approach of qualitative and quantitative methods in the form of interviews, observation and document study. The results of this research show that there is river water pollution in Batu Lonceng Village due to cow dung waste which is not processed into organic compost fertilizer, characterized by a BOD concentration value of 39 mg/l and a COD concentration value of 96 mg/l, where this value higher than the national water quality standard value of class II.

Abstrak. Kampung Batu Lonceng merupakan salah satu kampung di Desa Sutenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang berlokasi di hulu Sungai Cikapundung, termasuk kawasan peternak sapi dengan mayoritas masyarakat berprofesi sebagai peternak sapi perah. Pengolahan kotoran sapi dilakukan peternak dibimbing Kelompok Ternak Batu Lonceng untuk menanggulangi limbah peternakan. Persentase pengolahan limbah padat terbanyak berupa pupuk kompos kotoran sapi. Penurunan produksi pupuk kompos menjadi permasalahan meningkatnya penumpukkan limbah kotoran sapi sehingga terdapat residu kotoran sapi. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui dan mengidentifikasi dampak pengolahan kotoran sapi terhadap lingkungan di Kampung Batu Lonceng. Metode penelitian yang digunakan adalah mixed methods. Teknik pengumpulan data menggunakan pendekatan mixed methods kualitatif dan kuantitatif berupa wawancara, observasi dan studi dokumen. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwat terjadi pencemaran air sungai di Kampung Batu Lonceng akibat limbah kotoran sapi yang tidak terolah menjadi olahan pupuk kompos organik, ditandai dengan nila konsentrasi BOD sebesar 39 mg/l dan nilai konsentrasi COD sebesar 96 mg/l, dimana nilai ini lebih tinggi dari nilai baku mutu air nasional kelas II.

References

Pemerintah Pusat, Undang-undang (UU) Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

I. Rachmi, H. Kusnoputranto, and L. S. Setiono, “Peran pemangku kepentingan dalam pemberdayaan masyarakat sebagai upaya konservasi DAS berkelanjutan,” Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2015.

H. Rosdiana, Y. Ashari, and N. F. Isniarno, “Pengaruh Intensitas Curah Hujan terhadap Kegiatan Pemompaan pada Sumpberdasarkan Water Balancedi PT Gunung Kulalet, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat,” MineTech: Journal of Mining Engineering, vol. 1, no. 1, pp. 25–32, 2023, doi: 10.29313/minetech.vxix.xxx.

W. Pradana, “DLH Bandung Barat Akui Sulit Atasi Banjir Kotoran Sapi di Lembang,” detikNews, Aug. 02, 2021.

L. Saputra and A. N. Anna, “Pengaruh Limbah Peternakan Sapi Terhadap Kualitas Air Tanah Untuk Kebutuhan Air Minum,” Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2018.

A. Setiawan, T. Benito, and Yuli, “Pengelolaan Limbah Ternak pada Kawasan Budidaya Ternak Sapi Potong di Kabupaten Majalengka,” Jurnal Ilmu Ternak, vol. 13, no. 1, 2013.

Bitta Ikarani Wiyajanti and C. Chamid, “Kajian Pengendalian Pencemaran Air Laut Berdasarkan Partisipasi Masyarakat di Kawasan Pesisir Pantai Santolo Kecamatan Cikelet Kabupaten Garut,” Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, vol. 1, no. 1, pp. 23–29, Jul. 2021, doi: 10.29313/jrpwk.v1i1.74.

H. Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial. Gajah Mada University Press, 2015.

Cucu, Menelusuri Data Peternakan Desa Sutenjaya Melalui KPSBU. 2023.

BAPPEDA Provinsi Jawa Barat, Background Study Revisi Rencana Aksi PPK DAS Citarum 2021-2025. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat. 2021.

D. Saidi, M. Maryana, and I. W. Widiarti, Pengelolaan Limbah Ternak Sapi: Mengatasi Masalah Limbah Ternak Sapi dengan Mengolahnya Menjadi Biogas dan Pupuk Organik. Yogyakarta: LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta, 2022.

Downloads

Published

2024-07-10