Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kenyamanan Berjalan Kaki di Jalan Otto Iskandardinata Bandung
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpwk.v3i2.2646Keywords:
walkability, Pedestrian, KajianAbstract
Abstract. Walking is an important activity for humans. With the activity of walking, humans can move from one point to another. Although walking is an important activity for humans, currently pedestrian paths do not receive much attention due to their feasibility. This phenomenon can be seen in the existing condition of Jalan Otto Iskandardinata Corridor, where the pedestrian path is used by
street vendors and motorbike riders as parking, so that pedestrians' feet are disturbed. This research was conducted to assess pedestrian perceptions about the comfort of walking in the corridor on Jalan Otto Iskandardinata, Bandung City as input for increasing the comfort of pedestrian path users in the corridor. The analysis in this study used a quantitative approach with primary data
collection methods through questionnaires and field observations. For the analytical method used multiple linear regression analysis. Based on the results of multiple linear analysis of the 9 variables analyzed the variables that most affect pedestrian comfort are obstacles(X6), Amenities(X8), and Availability of crossing facilities (X3).
Abstrak. Berjalan kaki merupakan kegiatan yang penting bagi manusia. Dengan adanya kegiatan berjalan kaki manusia dapat berpindah dari satu titik ke titik lainnya. Meskipun berjalan kaki merupakan kegiatan yang penting bagi manusia saat ini jalur pejalan kaki tidak terlalu diperhatikan kelayakannya. Fenomena tersebut dapat dilihat pada kondisi eksisting Koridor Jalan Otto Iskandardinata
yang jalur pedestriannya digunakan oleh PKL dan pengendara motor sebagai parkiran sehingga pejalan kaki terganggu. Penelitian ini dilakukan untuk menilai persepsi pejalan kaki tentang kenyamanan berjalan kaki di koridor jalan Otto Iskandardinata Kota Bandung sebagai masukan untuk meningkatkan kenyamanan pengguna jalur pedestrian di koridor tersebut. Analisis dalam penelitian ini menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan metode pengumpulan data primer melalui kuesioner, dan observasi lapangan. Untuk metode analisis digunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil analisis linier berganda dari 9 variabel yang dianalisis variabel yang paling mempengaruhi kenyamanan pejalan kaki adalah hambatan (X6), amenitas (X8), dan ketersediaan fasilitas penyeberangan (X3).
References
E. T. Lantang, Y. Jinca, and S. Wunas, “Fasilitas Pejalan Kaki Yang Ramah Gender Di Kota Makassar,” Makasar, 2012.
H. Frumkin, Urban sprawl and public health: Designing, planning, and building for healthy communities. 2005.
Muhammad Vino Fahlen and Weishaguna, “Studi Kinerja Walkability Jalur Pejalan Kaki,” Jurnal Riset Perencanaan Wilayah dan Kota, pp. 69–75, Jul. 2022, doi: 10.29313/jrpwk.v2i1.930.
L. A. Musriati, “Penataan Jalur Pejalan Kaki di Kawasan Pusat Kota Malang Berdasarkan Kriteria Safety, Convenience, Comfort, dan Attractiveness,” Universitas Brawijaya, 2014.
S. S. Wibowo, N. Tanan, and N. Tinumbia C, “Walkability Measures for City Area in Indonesia (Case Study of Bandung),” Journal of the Eastern Asia Society for Transportation Studies, vol. 11, 2015.
R. Julianti and Weishaguna, “Kajian Tingkat Walkabilitas Kawasan Wisata Belanja Kain Cigondewah Kota Bandung,” in Bandung Conference Series: Urban & Regional Planning, Universitas Islam Bandung (Unisba), Aug. 2022, pp. 794–804. doi: 10.29313/bcsurp.v2i2.4300.
U. Sekaran and R. Bougie, Research Methods For Business: A Skill Building Approach, 7th Edition. 2016.
H. V. Krambeck, “The global walkability index,” Massachusetts Institute of Technology, 2006.
J. Leather, H. Fabian, S. Gota, and A. Mejia, “Walkability and Pedestrian Facilities in Asian Cities,” 2011.
R. R. Ekaputri, “Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Elektronik Alfagift Terhadap Kepuasan Pelanggan Menggunakan Metode E-Servqua,” Universitas Dinamika Bangsa, 2020.