Ketersediaan Aksesibilitas Wisata bagi Penyandang Disabilitas di Kota Bandung dan Sekitarnya
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpwk.v1i1.229Keywords:
Pariwisata, Penyandang Disabilitas, Aksesibilitas Fisik dan Aksesibilitas Non FisikAbstract
Abstract. Tourism is a journey carried out by a person from one area to another. At this time the City of Bandung, Bandung Regency and West Bandung Regency which are part of the Bandung Basin Urban Area which is a Provincial Strategic Area, there are various types of tourism but the current conditions are still not friendly for people with disabilities seen the number of disabilities Bandung City is 0.089% from the total population. Based on this, the problems in this study are formulated as follows: (1) What is the condition of tourist objects that have met the availability of physical accessibility for people with disabilities? (2) What are the Non-Physical Accessibility Conditions for Persons with Disabilities?. The researcher uses a human instrument approach with qualitative descriptive research methods from reducing data, presenting data and conclusions. The informants in this study were 3 people with visual impairments, 4 people with disabilities who were deaf, 4 people with physical disabilities, 1 tour manager, 1 person from the tourism office, and 1 disability companion. With the sampling technique, namely snowball and purposive sampling with the validity test carried out is triangulation techniques, data sources and theories. The results of this study are: (1) There are 3 tourist sites that have met accessibility for disabilities (2) Non-physical accessibility conditions at tourist sites still do not meet the needs of disabilities.
Abstrak. Pariwisata merupakan sebuah perjalanan yang dilakukan seseorang menuju suatu wilayah selain dari wilayah asalnya. Pada saat ini Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Kota Bandung yang merupakan Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung dalam Kawasan Strategis Provinsi terdapat berbagai jenis wisata akan tetapi kondisinya saat ini masih kurang ramah bagi penyandang disabilitas dilihat dari jumlah disabilitas Kota Bandung adalah 0,089% dari keseluruhan jumlah penduduk. Dalam hal ini maka permasalahan pada penelitian dirumuskan seperti berikut: (1)Bagimana Kondisi Objek Wisata yang Sudah Memenuhi Ketersediaan Aksesibilitas Fisik Bagi Penyandang Disabilitas? (2) Bagaimana Kondisi Aksesibilitas Non Fisik Bagi Penyandang Disabilitas ?. Peneliti menggunakan pendekatan human instrument dengan metode penelitian deskriptif kualitatif dari muai mereduksi data, penyajian data sampai penarikan kesimpulan. Informan pada penelitian ini adalah 3 orang disabilitas tuna netra, 4 orang disabilitas tuna rungu, 4 orang disabilitas tuna daksa, 1 orang pengelola wisata, 1 orang dinas pariwisata, dan 1 orang pendamping disabilitas. Pengambilan Sample menggunakan teknik snowball dan purposive sampling dengan uji validitas yang dilakukan adalah triangulasi teknik, sumber data dan teori. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan terdapat hasil sebagai berikut : (1) Terdapat 3 lokasi wisata yang sudah memenuhi aksesibilitas bagi disabilitas (2) Kondisi aksesibilitas non fisik di lokasi wisata masih belum memenuhi kebutuhan disabilitas.