Studi Kualitas Elemen Perancangan pada Kawasan Pemerintahan Kabupaten Bandung
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpwk.v2i2.1384Keywords:
Kualitas, Elemen perancangan, Kawasan Pemerintahan Kabupaten BandungAbstract
Abstract. Bandung Regency Government Area is the face of Bandung Regency which should have a good design. in this area there are still some design elements that are of poor quality where there are still some design elements in a damaged condition or even not available as a whole the urban design elements have not been integrated with each other and have not been able to meet the needs and comfort for the users of the area. Therefore, the research was conducted with the aim that the quality of the design elements of the Bandung Regency Government Area can be accepted. To achieve this goal, the 8 aspects of Hamid Shirvani's Theory will be identified, so that the existing conditions and recommendations and future directions can be identified. The method used is a mixed research method, where several variables are used with a direct approach to see conditions in the field and literature studies and there are several variables that need to be calculated. From this analysis, it is known that overall there are still some design elements that have poor quality so that improvements need to be made in the future.
Abstrak. Kawasan Pemerintahan Kabupaten Bandung merupakan wajah dari Kabupaten Bandung yang seharusnya memiliki perancangan yang baik. Pada kawasan ini masih terdapat beberapa elemen perancangan yang secara kualitas dapat dikatakan kurang baik dimana masih terdapat beberapa elemen perancangan dalam kondisi yang rusak atau bahkan tidak tersedia sehingga secara keseluruhan elemen rancang kota belum terinterintegrasi satu sama lain dan belum bisa memenuhi kebutuhan dan kenyamanan bagi pengguna kawasan tersebut. Oleh karena itu, penelitian dilakukan dengan tujuan agar kualitas elemen perancangan pada Kawasan Pemerintahan Kabupaten Bandung dapat teridentifikasi. Untuk mencapai tujuan ini, ke 8 aspek dalam Teori Hamid Shirvani akan diidentifikasi, sehingga dapat diketahui kondisi eksisting dan perumusan rekomendasi dan arahan kedepannya. Metode yang digunakan merupakan penelitian mix methode, dimana beberapa variable digunakan dengan pendekatan langsung melihat kondisi di lapangan dan studi literatur serta terdapat beberapa variable yang perlu dilakukan perhitungan. Dari analisis tersebut diketahui bahwa secara keseluruhan masih terdapat beberapa elemen perancangan memiliki kualitas yang kurang baik sehingga perlu dilakukan perbaikan kedepannya.
References
D. susi ;Pramadha R. Prihatin, Ed., Aplikasi Teori Perencanaan : dari konsep ke realita. Yogyakarta: CV. Buana Grafika, 2020.
D. Aritonang, “Kajian pengaruh elemen perancangan kota terhadap pembentukan citra kawasan mesjid raya dan istana maimoon tesis,” universitas Medan, 2014.
D. Rahmiati, “Kajian Elemen Pembentuk Ruang Kota pada Ruang Terbuka Publik Kota (Studi Kasus : Alun-alun Karanganyar),” Ikraith Teknol., vol. 1, no. 2, pp. 1–8, 2017.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung, 2018.
Salim and Syahrum, Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Citapustaka Media, 2012.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung, Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 27 Tahun 2016 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bandung Tahun 2016 - 2036. 2016.
MENTERI PEKERJAAN UMUM, PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22/PRT/M/2018 TENTANG PEMBANGUNAN BANGUNAN GEDUNG NEGARA. 2018.
Bidang Tata Ruang Kabupaten Bandung, “Tata Ruang Kabupaten Bandung.” https://tataruang.bandungkab.go.id/
Menteri Pekerjaan Umum, PERMEN PU No.3 tahun 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN, PENYEDIAAN, DAN PEMANFAATAN PRASARANA DAN SARANA JARINGAN PEJALAN KAKI DI KAWASAN PERKOTAAN. 2014.
H. P. Sinaga, MANAJEMEN PRESERVASI JALAN UNTUK PENGELOLAAN JARINGAN JALAN WILAYAH. Kementerian Pekerjaan Umum, 2021.