https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/issue/feedJurnal Riset Pendidikan Guru Paud2024-08-06T13:05:36+08:00Dinar Nur Intenuptpublikasi@unisba.ac.idOpen Journal Systems<p><strong>Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud</strong> (JRPGP) adalah jurnal <em>peer review</em> dan dilakukan dengan <em>double blind review</em> (direview secara tertutup) yang mempublikasikan kajian hasil riset dan teoritik terhadap isu empirik dalam sub kajian Pendidikan Anak Usia Dini. <strong><a title="Pendidikan Anak Usia Dini" href="https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP" target="_blank" rel="noopener">JRPGP</a></strong> ini dipublikasikan pertamanya 2021 dengan eISSN <a title="eISSN JRPGP" href="https://issn.lipi.go.id/terbit/detail/20210714041675054" target="_blank" rel="noopener">2798-6012</a> yang diterbitkan oleh <strong><a title="UPT Publikasi" href="https://publikasi.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">UPT Publikasi Ilmiah</a></strong>, <a title="unisba" href="https://www.unisba.ac.id/" target="_blank" rel="noopener">Universitas Islam Bandung</a>. Semua artikel diperiksa plagiasinya dengan perangkat lunak anti plagiarisme. Jurnal ini ter-<em>indeks </em>di <a title="GS JRPGP" href="https://scholar.google.com/citations?hl=id&authuser=8&user=RhJcc6QAAAAJ" target="_blank" rel="noopener">Google Scholar</a>, <a title="Id Garuda" href="https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/25651" target="_blank" rel="noopener">Garuda</a>, <a title="doi" href="https://search.crossref.org/?q=unisba&from_ui=yes" target="_blank" rel="noopener">Crossref</a>, dan <a title="DOAJ" href="https://doaj.org/search/journals?ref=quick-search&source=%7B%22query%22%3A%7B%22filtered%22%3A%7B%22filter%22%3A%7B%22bool%22%3A%7B%22must%22%3A%5B%7B%22terms%22%3A%7B%22bibjson.publisher.name.exact%22%3A%5B%22Universitas%20Islam%20Bandung%22%5D%7D%7D%5D%7D%7D%2C%22query%22%3A%7B%22query_string%22%3A%7B%22query%22%3A%22universitas%20islam%20bandung%22%2C%22default_operator%22%3A%22AND%22%2C%22default_field%22%3A%22bibjson.publisher.name%22%7D%7D%7D%7D%7D" target="_blank" rel="noopener">DOAJ</a>. Terbit setiap <strong>Juli</strong> dan <strong>Desember</strong>.</p>https://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/4559Minat Belajar Musik pada Anak di Gereja HKBP Ressort Pengembangan Medan2024-08-04T23:01:53+08:00Ester Yulinar Br Saragihesteryulinar99@gmail.comHeris Hendrianaherishendriana@gmail.comAnsoriansori@gmail.com<p><strong>Abstrak. </strong></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Minat merupakan suatu kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengingat suatu kegiatan. Seseorang yang tertarik pada suatu kegiatan akan dengan senang hati memperhatikannya. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mengetahui minat musik pada anak usia 8-12 tahun di gereja HKBP Ressort Pengembangan Medan. Pada hasil penelitian didapatkan minat anak belajar bermain musik dikarenakan beberapa faktor yaitu faktor minat dari anak itu sendiri, faktor keluarga, dan faktror lingkungan sosial.</span></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><strong><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Abstract. </span></strong>Interest is a persistent tendency to pay attention to and remember an activity. Someone who is interested in an activity will be happy to pay attention to it. This research uses qualitative research with the aim of finding out the interest in music in children aged 8-12 years at the HKBP Resort Development Medan church. The research results showed that children's interest in learning to play music was caused by several factors, namely the child's own interest, family factors, and social environmental factors.</p>2024-08-10T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/4565Analisis Keterlibatan Pengelolaan Komunikasi Orang Tua dalam Aktivitas Sensory Play2024-08-06T13:05:36+08:00Annisa Husnusyifaannisahusnusyifa24@gmail.comR Ismira Febrinaannisahusnusyifa24@gmail.com<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Perkembangan anak usia dini, terutama pada masa bayi, sangat dipengaruhi oleh stimulasi optimal, salah satunya melalui sensory play yang melibatkan panca indera. Keterlibatan orang tua dalam pengelolaan sensory play, khususnya dalam aspek komunikasi, sangat penting untuk mengoptimalkan manfaatnya bagi perkembangan anak. Penelitian ini menganalisis bentuk keterlibatan komunikasi orang tua dalam aktivitas sensory play pada bayi berusia 6-12 bulan. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, subjek penelitian terdiri dari tiga orang tua yang aktif terlibat dalam sensory play. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi video, kemudian dianalisis dengan teknik reduksi data. Hasil menunjukkan bentuk keterlibatan komunikasi orang tua meliputi komunikasi verbal (penamaan objek, deskripsi tekstur), nonverbal (ekspresi wajah, kontak mata), dan responsif (tanggapan terhadap inisiatif anak). Keterlibatan ini berdampak positif pada perkembangan anak dalam aspek kognitif, bahasa, sosial-emosional, serta motorik halus dan kasar. Kesimpulannya, keterlibatan komunikasi orang tua dalam sensory play sangat penting untuk perkembangan bayi.</span></p> <p><strong>Abstract.</strong></p> <p>Early childhood development, especially during infancy, is significantly influenced by optimal stimulation, one of which is sensory play that engages the senses. Parental involvement in managing sensory play, particularly in communication aspects, is crucial for maximizing its benefits for child development. This study analyzes the forms of parental communication involvement in sensory play activities for infants aged 6-12 months. Using a qualitative approach with a case study method, the subjects consisted of three parents actively engaged in sensory play. Data were collected through observation, in-depth interviews, and video documentation, then analyzed using data reduction techniques. The results showed that forms of parental communication involvement included verbal communication (naming objects, describing textures), nonverbal communication (facial expressions, eye contact), and responsive communication (responses to children's initiatives). This involvement positively impacts children's development in cognitive, language, social-emotional, as well as fine and gross motor aspects. In conclusion, parental communication involvement in sensory play is essential for infant development.</p>2024-08-10T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/4566Digital Parenting to Improve Quality of Relationship Between Educators and Parents2024-08-04T23:47:14+08:00Resmisari Dewiresmisaridewi73@gmail.comDadi Ahmadidadi.ahmadi@unisba.ac.id<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p> </p> <p>Interaksi dan komunikasi orang tua dan pihak sekolah dalam proses kegiatan belajar anak di rumah memerlukan cara atau strategi yang bisa menyesuaikan karakteristik peserta didik serta orang tua atau wali murid. Penulisan artikel ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana parenting digital dapat meningkatkan komunikasi guru dengan orang tua murid di PAUD lmanda. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Lokasi penelitian dilakukan di PAUD Imanda Kota Bandung. Pada tahap proses penelitiannya memakai teknik pengumpulan data yang dilaksanakan melalui pengamatan/ observasi, wawancara serta dokumentasi. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa program digital parenting dapat memengaruhi komunikasi dan kedekatan dengan anak. Orangtua melakukan pendekatan pendidikannya melalui interaksi dengan anak secara komunikatif, intensif dan penuh keterbukaan melalui media teknologi sebagai sarana pendidikan anak agar menjadi positif. Berbagai konten pendidikan dan pengasuhan juga bermacam-macam tema tentang pola asuh dan tumbuh kembang anak. Informasi di media <em>online</em> juga dapat merujuk pola komunikasi yang baik antara orang tua dengan anak terutama pada masa pandemik COVID-19.</p> <p><strong>Abstract.</strong></p> <p>The interaction and communication between parents and schools in the process of children's learning activities at home requires ways or strategies that can adapt to the characteristics of students and their parents or guardians. The purpose of this article is to discover to what extent digital parenting can improve parent-teacher communication at PAUD (early childhood education) Imanda. This research, which takes place at PAUD Imanda in Bandung City, applies descriptive analysis method with qualitative approach. Data collection techniques are conducted through observation, interviews and documentation. The results of the study reveal that digital parenting programs can affect communication and closeness with children. Parents' approach to education is carried out through communicative, intensive and open interaction with children by using technology media as a means of educating children to be positive. Online media presents a variety of educational and parenting content with various themes of parenting and child development. Information in online media can also refer to good communication patterns between parents and children, especially during the COVID-19 pandemic.</p>2024-08-10T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/3707Pengaruh Media Audio Visual untuk Meningkatkan Membaca Permulaan Anak Usia 5-6 Tahun2024-06-03T23:30:18+08:00Sabiyla Fauzisabiylaalfauziah04@gmail.comDinar Nur Intendinar.nurinten@gmail.comFitroh Hayatifitrohhayati@gmail.com<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p>Peneliti menumukan bahwa kemampuan membaca permulaan anak usia 5-6 tahun kelompok B di TK X masih rendah, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh media audio visual untuk meningkatkan kemampuan membaca pemulaan anak usia 5-6 tahun kelompok B di TK X. Sampel dalam penelitian ini siswa kelompok B TK X yang berjumlah 19 anak. metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen <em>control group pre test-post test</em> <em>design</em>. Pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi dengan teknik analisis data uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata pada <em>pre test</em> pada dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dengan rata-ratanilai 42,5% sedangkan kelompok kontrol dengan rata-rata nilai 36,1% dan setelah dilakukan perlakuan berbeda maka nilai <em>post test</em> pada kedua kelompok memiliki nilai yang berbeda yaitu kelompok eksperimen dengan rata-rata nilai 85,5% sedangkan kelompok kontrol 64,1% adanya peningkatan dari masing-masing kelompok. Dapat disimpulkan bahwa media audio visual terdapat pengaruh untuk kelompok B di TK X. Hal ini dapat dilihat dari nilai t hitung 8,016 > t tabel 1,739 dengan penelitian yang telah dilaksanakan diterima dan terbukti kebenarannya.</p> <p><strong>Abstract.</strong></p> <p>Reasearchers found that the initial reading ability of children aged 5-6 years group B in Kinderganten was still low, this study aimed to determine the effect of audio visual media to improve early reading skill of childern age 5-6 years group B in X Kinderganten. The sample in this study was group B students of X Kinderganten which amounted to 19 childern. The method in this study is the experimental method Control Group Pre test-Post test Design. The data collection used in this study is observation, test, and documentation with data analysis tehniques validity test, reality test, normality test, homogeneity test, and hypothesis test. The results showed the average score on the pre test in two groups, namely the experimental group with an average value of 42,5% while the control group with an average value of 36,1%, and after different treatment, the post test scores in both groups, namely the experimental group with an average value of 85,5% while the group, while the control group 64,1% increased from each group. It can be concluded that audio visual media has an influence to improve early reading skills in children aged 5-6 years group B in X Kinderganten. This can be seen from the calculated value of 8.016 > t table 1.739, with this the research that has been carried out is accepted and proven to be true.</p>2024-07-27T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/3730Toilet Training Melalui Buku Cerita Digital untuk Meningkatkan Kemandirian Anak Menjaga Kebersihan Diri2024-06-04T23:59:01+08:00Githa Fauziyyahgithafauziyyah@gmail.comNurul Afriantinurulafrianti@gmail.com<p><strong>Abstrak. </strong><em><span lang="SV" style="letter-spacing: -.1pt;">Toilet training</span></em><span lang="SV" style="letter-spacing: -.1pt;"> merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan guru dalam perkembangan kemandirian anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses buang air kecil (BAK) atau buang air besar (BAB) dalam melatih kemandirian anak pada kelompok A usia 4-5 tahun. Penelitian ini merukapakan penelitian lapangan dengan pendekatan kuantitatif quasi eksperimen. Sumber data diambil dari hasil observasi dan dokumentasi di kelas serta hasil observasi siswa kelompok A usia 4- 5 tahun di PAUD X. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengujian yaitu mengubah skor mentah ke dalam z dan t skor, melakukan uji statistik, dan pengujian hipotesis. Kemampuan kognitif anak kelompok A setelah diterapkan model pembelajaran menunjukan adanya peningkatan berdasarkan hasil penelitian menunjukan hasil rata-rata kelompok kontrol <em>pre test</em> 21,37 dan <em>post test</em> kelompok eksperimen 28,25 artinya terjadi peningkatan anak setelah mendapatkan perlakuan model pembelajaran tersebut. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian model pembelajaran buku cerita digital memberikan peningkatan secara signifikan terhadap perkembangan anak kelompok eksperimen. Berdasarkan hasil penelitian maka model pembelajaran buku cerita digital dengan judul “Aku Ingin ke Toilet Sendiri” untuk menjadi salah satu medel yang digunakan dalam meningkatkan kemandirian anak dalam kebersihan diri. </span></p> <p><strong>Abstract.</strong></p> <p class="07StyleBodyAbstrak"><span lang="SV" style="letter-spacing: -.1pt;">Toilet training is one way that teachers can develop children's independence. This research aims to determine the urinating (BAK) or defecating (BAB) in training children's independence in group A aged 4-5 years. This research is field with a quasi-experimental quantitative approach. Data sources were taken from observations and documentation in class as well as observations from group A students aged 4-5 years at PAUD X. The data collection techniques used in testing are converting raw scores into z and t scores, carrying out statistical tests, and hypothesis testing. The cognitive abilities of group A after the learning model was implemented showed an increase based on research results showing that the average result for the control group was 21.37 for the pretest and the posttest for the experimental group was 28.25, meaning that there was an improvement in the children after receiving the learning model treatment. Thus, it can be concluded that providing a digital storybook learning model provides a significant improvement in the development of children in the experimental group. Based on the research results, the digital storybook learning model with the title "Aku Ingin ke Toilet Sendiri" is one of the models used to increase children's independence in personal hygiene.</span></p>2024-07-27T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/3739Efektivitas Program Living Values Education terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Anak Usia 5-6 Tahun2024-07-02T17:17:01+08:00Nurul Syaefaninurul.syaefani06@gmail.comArif Hakimarifhakim@unisba.ac.id<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><span lang="SV">Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan permasalahan yang ada pada anak-anak Kelompok B RA X, yaitu ketidakoptimalan kemampuan pemecahan masalah anak. Salah satu upaya yang dilakukan RA X yaitu dengan menerapkan nilai-nilai karakter anak sejak usia dini dengan menggunakan pendektan program <em>Living Values Education</em>. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif kuasi eksperimen lemah. Desain penelitian ini adalah pre-eksperimental design menggunakan <em>one group pretest-posttest design</em>. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh, mencakup seluruh siswa RA X kelompok B yang berjumlah 26 siswa. Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan dokumentasi dengan teknik analisis data uji Normalitas, uji Wilcoxon, dan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata <em>pretest</em> 18,58 dan nilai rata-rata posttest 27,76 adanya peningkatan setelah diberikannya perlakuan. Dapat disimpulkan bahwa program <em>Living Values Education</em> terhadap kemampuan pemecahan masalah pada anak usia 5-6 tahun kelompok B di RA X. Hal ini dapat dilihat dari Uji Mann-Whitney memperoleh hasil Sig.(2-tailed) 0,000<0,05. Dapat diambil kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak, artinya terdapat perbedaan yang jelas dalam sebelum dan sesudah diberikan perlakuan sehingga efektif dalam penggunaan program <em>Living Values Education</em> untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah anak usia 5-6 Tahun di RA X</span><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">.</span></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><strong>Abstract.</strong></p> <p>This research was carried out based on suboptimal problem-solving abilities of children Group B RA X. One of the efforts made by RA X is to apply children's character values from an early age using the <em>Living Values Education</em> program approach. The research method used in this research is a weak quantitative quasi-experimental method. This research design is a pre-experimental design using a one group pretest-posttest design. This sampling technique research was a saturated sampling technique, covering all 26 students RA X group B. The data collection research is observation and documentation used the Normality test, Wilcoxon test, and Mann-Whitney test analysis techniques. The results showed that average pretest score was 18.58 and average posttest score was 27.76, an increase after the treatment was given. It can be concluded that the <em>Living Values Education</em> program affects problem solving abilities in children aged 5-6 years in group B at RA X. Mann-Whitney Test obtained Sig.(2-tailed) 0.000<0.05. It can be concluded that there is a clear difference in before and after treatment is given so that it is effective in using the <em>Living Values Education</em> program to improve the problem solving abilities of children aged 5-6 years in RA X.</p>2024-07-28T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/3714Korelasi Pembiasaan Pola Makan pada Anak dengan Sikap Disiplin Anak Usia Dini2024-07-05T23:40:17+08:00Siti Halimah Sadiahsitihalimahsadiah18@gmail.comEko Surbiantoroeko.surbiantoro@unisba.ac.id<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Permasalahan dalam penelitian ini belum terlihatnya pembiasaan pola makan anak yang sesuai dengan asupan jenis makanan yang seharusnya dengan sikap disiplin anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: (1) Gambaran tentang pembiasaan pola makan pada anak usia dini di RW X (2) Gambaran tentang sikap disiplin anak usia dini 5-6 tahun di RW X (3) Besar hubungan antara pembiasaan pola makan pada anak dengan sikap disiplin anak usia dini 5-6 tahun di RW X. Dengan hasil (1) Gambaran pola makan pada anak usia dini anak baik dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, sedangkan untuk mengonsumsi sayur-sayuran, minum susu, makan protein nabati, makan buah, masih sangat cukup, sedangkkan untuk mengonsumsi minum susu dan produk susu setiap hari sangat kurang. (2) Gambaran sikap disiplin anak sangat baik dalam hal anak duduk ketika makan anak mencuci tangan sebelum makan, anak berdoa sebelum dan sesudah makan. (3) Hubungan pembiasaan pola makan pada anak dengan sikap disiplin anak usia dini 5-6 tahun berdasarkan penelitian kuantitatif jenis penelitian korelasi dapat dinyatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pembiasaan pola makan pada anak dengan sikap disiplin anak usia dini 5-6 tahun.</span></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><strong><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Abstract.</span></strong></p> <p>The problem in this research is that there is no visible habituation of children's eating patterns in accordance with the intake of types of food that should be in line with the child's disciplinary attitude. The aim of this research is to find out: (1) An overview of the dietary habits of young children in RW X (2) An overview of the disciplinary attitudes of early childhood children 5-6 years old in RW X (3) There is a large relationship between children's habituation of eating patterns and disciplinary attitudes of children aged 5-6 years in RW X. With results (1) The description of eating patterns in early childhood is good, consuming foods containing carbohydrates, while consuming vegetables, drinking milk, eating vegetable protein, eating fruit, is still very sufficient, while consuming milk and other products. very little milk every day. (2) The description of children's discipline attitudes is very good in terms of children sitting when eating, children washing their hands before eating, children praying before and after eating. (3) The relationship between the habituation of eating patterns in children and the disciplinary attitudes of early childhood 5-6 years old based on quantitative research types of correlation research can be stated that there is a significant relationship between the habituation of eating patterns in children and the disciplinary attitudes of early childhood 5-6 years.</p> <p><strong> </strong></p>2024-07-29T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/3735Meningkatkan Kemampuan Sains melalui Pembelajaran Berbasis Lingkungan dengan Pendekatan Sains, Teknologi, dan Masyarakat2024-06-05T00:00:19+08:00Nabilla HidayatNabillahidayat.xap@gmail.comEnohenoh@unisba.ac.idHuriah Rachmahhuriahrachmah@unisba.ac.id<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan sains melalui pembelajaran berbasis lingkungan dengan pendekatan sains, teknologi dan masyarakat di TK X. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah <em>quasi exsperimental</em> dengan <em>single group pretest</em> dan <em>posttest design</em>, hal ini dilakukan agar penelitian dapat berfokus kepada satu kelas yang dipilih oleh peneliti sebanyak 18 siswa yang berasal dari kelompok B TK X. Teknik analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dengan uji t-test untuk melakukan statistik parameter pada sampel yang kecil. Berdasarkan hasil analisis dengan taraf signifikansi 5% diperoleh t-hitung > t-tabel dalam kegiatan <em>Pretest dan Postest </em>Sebesar 4.212 >1.745.dan Hasil postest didapat 3.978>1.745 hal ini dapat diartikan bahwa hipotesis (H1) dapat diterima. Kesimpulannya ialah kemampuan sains anak meningkat setelah melakukan pembelajaran sains secara berkala.</p> <p><strong>Abstract.</strong></p> <p>This study aims to determine the ability of science through environment-based learning with science, technology and community approaches at Istiqamah Bandung Kindergarten. The research method used in this study was quasi-experimental with single group pretest and posttest design, this was done so that the research could focus on one class chosen by the researcher as many as 18 students from group B of TK X. The data analysis technique used is to use quantitative methods with t-tests to perform parameter statistics on small samples. Based on the results of the analysis with a significance level of 5%, t-count >t-table was obtained in Pretest and Postest activities amounting to 4,212 >1,745.and the postest results obtained 3,978>1,745 this can be interpreted that the hypothesis (H1) can be accepted. The conclusion is that children's science skills improve after doing science learning regularly.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/3223Hubungan antara Kebahagiaan Guru dengan Gaji Guru Pendidikan Anak Usia Dini2024-07-20T18:39:20+08:00Ade Susilawatiadesusilawati252@gmail.com<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p>Menjadi seorang guru bukanlah hal yang mudah, walaupun semua orang bisa menjadi guru namun belum tentu dia bahagia dengan profesinya. Serumit dan se lelah apapun profesi guru pendidikan anak usia dini akan lebih mudah di jalani ketika seorang guru itu memiliki kebahagiaan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara Kebahagiaan Guru dengan Gaji Guru Pendidikan Anak Usia Dini.Metode penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pengambilan data melalui survei. Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas, peneliti menyimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Kebahagiaan Guru dengan Gaji Guru Pendidikan Anak Usia Dini. Dengan gaji yang tinggi membuat guru semakin bahagia dan semangat untuk mengajar karena dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan juga guru bisa lebih sejahtera.</p> <p><strong>Abstract. </strong></p> <p>Becoming a teacher is not an easy thing, although everyone can become a teacher, they are not necessarily happy with their profession. No matter how complicated and tiring the profession of an early childhood education teacher is, it will be easier to carry out when a teacher is happy. The aim of this research is to determine the relationship between Teacher Happiness and Early Childhood Education Teacher Salaries. This research method uses quantitative research by collecting data through surveys. Based on the results of validity and reliability tests, researchers concluded that there is a relationship between Teacher Happiness and Early Childhood Education Teacher Salaries. A high salary makes teachers happier and more enthusiastic about teaching because it can meet their daily needs and teachers can also be more prosperous.</p> <p><strong> </strong></p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/3828Perilaku Sosial Anak Jalanan Usia Dini2024-07-20T21:41:22+08:00Icha IrianiIchaiiriani@gmail.com<p><strong>Abstrak.</strong></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><span lang="SV" style="letter-spacing: 0pt;">Pokok permasalahan penelitian ini adalah mengetahui bentuk komunikasi sosial anak jalanan terhadap lingkungan sekitarnya baik sesama anak jalanan maupun terhadap masyarakat dan persepsi masyarakat terhadap anak jalanan. Anak jalanan, adalah salah satu problem sosial tersendiri bagi kota besar. Anak usia dini yang menghabiskan sebagian waktunya di jalanan karena terpaksa (dipaksa) ikut bekerja oleh orang tua atau orang dewasa yang membesarkannya, tidak luput dari berbagai persoalan dalam perkembangan aspek sosial emosionalnya. Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan prilaku yang muncul pada anak jalanan usia dini dan faktor-faktor yang menyebabkan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data lapangan diambil melalui observasi dan wawancara secara mendalam serta dukungan data dokumentasi. Data diukur melalui rating scale yang kemudian dianalisa secara deskriptif. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa prilaku antisosial yang dominan muncul apada anak jalanan usia dini adalah mengumpat, memukul, mengancam, temper tantrum, cengeng, tidak jujur, tidak bisa (sabar) antri. Faktor yang mendorong prilaku antisosial tersebut adalah pola asuh yang salah dan prilaku antisosial orang-orang di lingkungan tempat tinggal anak baik teman bermain maupun orang dewasa yang dilihat sehari-hari.</span></p> <p><strong>Abstract.</strong></p> <p>The main problem of this study is to know the form of social communication of street children to the surrounding environment, both fellow street children and to the community and community perceptions of street children. Street children, is one of the social problems in itself for big cities. Early childhood who spends part of their time on the streets because they are forced to work by parents or adults who raise them, do not escape from various problems in the development of their social-emotional aspects. The study aims to describe antisocial behavior that appears in early street children and the factors that cause it. This research uses qualitative descriptive method with case study approach. Field data were taken through in-depth observations and interviews as well as documentation data support. Data is measured through a rating scale which is then analyzed descriptively. The results of the study showed that the dominant antisocial behavior that appears in early street children is swearing, hitting, threatening, temper tantrums, crybaby, dishonest, unable to (patiently) queue. Factors that encourage antisocial behavior are wrong parenting and antisocial behavior of people in the environment where children live, both playmates and adults who are seen daily.</p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paudhttps://journals.unisba.ac.id/index.php/JRPGP/article/view/4075Mengenal Gangguan Speech Delay pada Anak Usia Dini Menurut Kajian Psikolungustik2024-07-20T18:42:05+08:00Fatmawatif90424042@gmail.comHeru Pratiknoheru.pratikno@unisba.ac.id<p><strong>Abstrak. </strong><span lang="SV" style="letter-spacing: .1pt;">Bahasa merupakan aspek perkembangan terpenting dalam kehidupan terutama pada perkembangan anak usia dini. Perkembangan pada anak usia dini merupakan periode yang sensitif karna dapat memengaruhi kehidupan masa dewasanya dan aspek perkembangan satu dengan yang lainnya saling mempengaruhi. Dalam perkembangan kadang tidak selalu berjalan mulus ada beberapa masalah yang tidak sesuai dengan semestinya. Salah satunya permasalahan perkembangan bahasa atau biasa dikenal dengan <em>Speech delay</em> merupakan masalah yang sering ditemui dan kurang diperhatikan oleh orang tua sehingga menimbulkan masalah yang serius pada perkembangan anak. Jenis penelitian ini menggunakan metode Study kepustakaan di mana penulis mengkaji Kembali informasi dari beberapa sumber yang relevan yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai permasalah <em>Speech delay</em> pada anak usia dini.</span></p> <p class="07StyleBodyAbstrak" style="line-height: normal;"><strong><span lang="SV" style="letter-spacing: .1pt;">Abstract. </span></strong>Language is the most important aspect of development in life, especially in early childhood development. Development in early childhood is a sensitive period because it can influence adult life and aspects of one's development influence each other. In development, sometimes it doesn't always run smoothly, there are several problems that are not as they should be. One of them is the problem of language development, or commonly known as speech delay, which isa problem that is often encountered and is not paid enough attention by parents, causing serious problems in children's development. This type of research uses the literature study method in which the author reviews information from several relevant sources with the aim of providing knowledge to readersregarding the problem of speech delay in early childhood.</p> <p><strong> </strong></p>2024-07-31T00:00:00+08:00Copyright (c) 2024 Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud