Analisis Perilaku Sibling Rivalry pada Anak Usia 2-3 Tahun di Kabupaten Bandung
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpgp.vi.608Keywords:
Sibling Rivalry, Perilaku Sibling RivalryAbstract
Abstract. Sibling rivalry is a phenomenon that occurs in families, with the main roles being brothers and sisters, where in this phenomenon, there is a conflict that is triggered by feelings of jealousy, feeling rivaled by siblings, or negative feelings that arise as a result of parents starting to share their apologies. . when older siblings are 1-3 years old and already have younger siblings, it is the age group that most often causes sibling rivalry events, then the incident will reappear at the age of 3-5 years and 8-12 years. Children who experience sibling rivalry will show behaviors such as physical aggression, verbal aggression and regression. The purpose of this study is to see how the behavior of children who experience the phenomenon of sibling rivalry. This study uses a qualitative case study approach, with 2 main research subjects, namely parents with 2-3 year old children located in Bandung Regency, namely Sukamenak Village and Margaasih Village. In this study, older siblings in all sibling rivalry families showed aggressive behavior by hitting and pinching their younger siblings, verbally aggressive behavior by throwing negative sentences that showed feelings of jealousy and lack of attention from their parents, and showed regression behavior such as wanting to breastfeed immediately when the younger sibling was breastfeeding. mother, wants to be carried when she sees her brother being carried by her parents and biting finger behavior.
Abstrak. Sibling rivalry adalah suatu fenomena yang terjadi pada keluarga, dengan peran utama nya adalah kakak dan adik, dimana didalam fenomena tersebut, terdapat konflik yang di picu oleh rasa cemburu, rasa tersaingi oleh saudara, atau pun perasaan negative yang timbul akibat orang tua mulai membagi kasih sayangnya. Usia 1-3 ketika anak tersebut memiliki adik, adalah rentan usia yang paling sering menimbulkan kejadian sibling rivalry, lalu akan muncul kembali pada usia 3-5 tahun serta 8-12 tahun. Anak yang mengalami sibling rivalry akan menunjukan perilaku-perilaku seperti agresif fisik, verbal dan regresi. Tujuan dalam penelitian ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana perilaku anak yang mengalami fenomena sibling rivalry. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif metode studi kasus, dengan 2 subjek penelitian utama yaitu orang tua dengan anak berusia 2-3 tahun yang berlokasi di Kabupaten Bandung, yaitu Desa Sukamenak dan Desa Margaasih. Dalam penelitian ini, kakak pada seluruh keluarga mengalami sibling rivalry dengan menunjukan perilaku agresif fisik yaitu memukul dan mencubit adik nya, berperilaku agresif verbal dengan melontarkan kalimat negative yang menunjukan perasaan cemburu dan kurang diperhatikan oleh orang tuanya, serta menunjukan perilaku regresi seperti ingin menyusu langsung ketika melihat adik sedang menyusu pada ibu, ingin digendong ketika melihat saudaranya digendong oleh orang tuanya dan perilaku mengigit jari.