Dampak Dwibahasa terhadap Komunikasi dan Sosial Emosional pada Anak Usia 3-4 Tahun
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpgp.v4i2.5132Keywords:
Anak Usia Dini, Dwibahasa, KomunikasiAbstract
Abstrak. Manusia membutuhkan komunikasi untuk hidup, dengan bahasa sebagai alat paling efektif untuk menyampaikan pesan, pikiran, dan perasaan. Bahasa memungkinkan kerja sama antar manusia dan dominan dalam berbagai aktivitas. Penelitian ini mengkaji dampak dwibahasa pada perkembangan komunikasi, sosial, dan emosional anak usia dini. Dengan meningkatnya jumlah keluarga dwibahasa, penting memahami bagaimana pengalaman ini memengaruhi perkembangan anak. Permasalahan yang dikaji meliputi dampak dwibahasa terhadap: (1) komunikasi anak, (2) sosialisasi dengan teman sebaya, dan (3) perkembangan emosi. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan studi kasus, melibatkan observasi dan wawancara terhadap orang tua, guru, dan dua anak perempuan usia 3 dan 4 tahun di lingkungan dwibahasa. Hasil menunjukkan dwibahasa dapat menyebabkan kesulitan komunikasi, hambatan bersosialisasi, dan masalah emosi seperti kecemasan dan menarik diri.
Abstract. Humans need communication for survival and language is the most effective communication tool to convey messages, thoughts, feelings, and goals to others. Language enables cooperation between humans, so its role is very dominant in various daily activities. Therefore, this study aims to examine the impact of bilingualism on communication and social-emotional development in early childhood. With the increasing number of bilingual families in various countries, it will be important to understand how bilingual experiences affect children at this critical stage of development. Based on this phenomenon, the problems in this study are formulated as follows: (1) How does bilingualism impact on children's communication development? (2) How does bilingualism impact on children's socialization among peers? (3) How does bilingualism impact on children's emotional development. The method used in this research is a qualitative method with a case study approach, involving observation and in-depth interviews with parents, teachers, and children in a bilingual environment. The subjects were two girls aged 3 and 4 years old. The results showed that the use of bilingualism in children aged 3-4 years can cause children's inability to communicate fluently, barriers in socializing with peers and barriers in emotions (anxiety & frequent withdrawal).
References
Alawiyah, S. R., Agustiani, T., & Humaira, H. W. (2021). Wujud Dan Faktor Penyebab Alih Kode Dan Campur Kode Dalam Interaksi Sosial Pedagang Dan Pembeli Di Pasar Parungkuda Kabupaten Sukabumi. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, Vol. 11 no, 197–201.
Amin, M. F., & Suyanto, S. (2017). Pergeseran dan Pemertahanan Bahasa Ibu Dalam Ranah Rumah Tangga Migran di Kota Semarang. Nusa: Jurnal Ilmu Bahasa Dan Sastra, 12(1), 15. https://doi.org/10.14710/nusa.12.1.15-26
Bloomfield, L. (1933). Language. Henry Holt.
Chaer, A., & Agustina, L. (2010). Sosiolinguistik: perkenalan awal. In Jakarta: PT Rineka Cipta.
Genesee, F. (2015). Bilingualism in Development: Language, Literacy, and Cognition. Cambridge University Press.
Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang kehidupan. Erlangga.
Kushantanti, Yuwono, U., & MRT Lauder, M. (2005). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. Gramedia Pustaka Utama.
Mailani, O., Nuraeni, I., Syakila, S. A., & Lazuardi, J. (2022). Bahasa Sebagai Alat Komunikasi Dalam Kehidupan Manusia. Kampret Journal, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.35335/kampret.v1i1.8
Marwah, H., & Rachmah, H. (2023). Implementasi Pengasuhan Bahasa Cinta dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional Anak Usia 4-5 Tahun ْ ُ. Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud (JRPGP), 3(1), 1–6.
Nurhasanah, A., & Eko Indrajit, Prof. R. (2021). Parenting 4.0: Mengenali Pribadi dan Potensi Anak Generasi Multiple (D. Arum, Ed.). Penerbit ANDI (Anggota IKAPI).
Purwo, B. K. (1997). Pelba 10. Lembaga Bahasa Unika Atma Jaya.
Rofiah, Ifatur., Masnawati, Eli., Ulfa, Mariam. (2021). Kedwibahasaan pada Tuturan Anak di Desa Kombangan Kecamatan Geger Kabupaten Bengkalan. 1–10.
Samsuri. (1994). Analisis Bahasa: memahami bahasa secara ilmiah. Erlangga.
Santi Nurbayani, Asep Dudi Suhardini, & Dinar Nur Inten. (2023). Pengaruh Media Roda Baca Pintar untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Usia 4-5 Tahun. Jurnal Riset Pendidikan Guru Paud, 97–102. https://doi.org/10.29313/jrpgp.v3i2.3078
Septiana, Y., & Rosalina, S. (2022). Analisis Kedwibahasaan Anak Usia Dini Kampung Hegarmanah Desa Cibiuk Kabupaten Cianjur. Jurnal Pendidikan Tambusai, 6(1), 4007–4013.
Sofiah, & Aliyah, N. (2024). Peran Interaksi Sosial Terhadap Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini. Inspiraasi Dunia: Jurnal Riset Pendidikan Dan Bahasa, 3(3), 39–45.
Tarsidi. (2009). Dampak Ketunaan pada Pembelajar Bahasa.