Kontribusi Teknik Permainan Balok Model Pengembangan Kreativitas Permainan Konstruktif dalam Perkembangan Berpikir Kreatif
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrpgp.v3i2.3009Keywords:
Anak Usia DiniAbstract
Abstract.
Block games are one of the games that can stimulate the development of creative thinking in early childhood. The ability to think creatively of children aged 5-6 years when playing blocks at X Kindergarten can be said to be still in the low category. This study aims to determine how the contribution of the Constructive Game Creativity Development (PKPK) model block game technique in the development of creative thinking in the aspects of fluency, flexibility, originality, and detail (elaboration) of children aged 5-6 years. This research uses quantitative methods with Pre-Experiment Design techniques in the form of One group Pretest-Posttest Design. The sample in this study was conducted to 12 group B students. Data collection techniques were carried out using the Figural Creativity Test (TKF) or circle test. The results of this study show the sig value (2-tailed) in all aspects of creative thinking has a value <0.05, then Ho is rejected and Ha is accepted. Thus, it can be concluded that the provision of block game techniques of the Constructive Games Creativity Development model (PKPK) contributes significantly to the development of creative thinking in young children.
Abstrak.
Permainan balok merupakan salah satu permainan yang dapat menstimulasi perkembangan berpikir kreatif anak usia dini. Kemampuan berpikir kreatif anak usia 5-6 tahun pada saat bermain balok di TK X dapat dikatakan masih dalam kategori masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kontribusi teknik permainan balok model Pengembangan Kreativitas Permainan Konstruktif (PKPK) dalam perkembangan berpikir kreatif pada aspek kelancaran (fluency), kelenturan (flexibility), keaslian (originality), dan keterincian (elaborasi) anak usia 5-6 tahun. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan teknik Pre Experiment Design dengan bentuk One group Pretest-Posttest Design. Sampel pada penelitian ini dilakukan kepada 12 orang siswa kelompok B. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan Tes Kreativitas Figural (TKF) atau circle test. Hasil penelitian ini menunjukan nilai sig. (2-tailed) pada seluruh aspek berpikir kreatif memiliki nilai < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pemberian teknik permainan balok model Pengembangan Kreativitas Permainan Konstruktif (PKPK) memberikan kontribusi secara signifikan terhadap perkembangan berpikir kreatif pada anak kelompok eksperimen.
References
Fakhriyani, D. V. (2016). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini. Wacana Didaktika : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan Sains, 4(2). https://doi.org/10.31102/wacanadidaktika.4.2.193-200
Hilmi, A. (2017). Pemanfaatan Playmat Berbahasa Arab sebagai Media Pengembangan Kecerdasan Bahasa pada Anak. Prosiding Seminar Nasional Bahasa Arab Mahasiswa I, 64–78.
Holis, A. (2016). Belajar Melalui Bermain untuk Pengembangan Kreativitas dan Kognitif Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Universitas Garut, 9(1). https://doi.org/10.1142/9789812773678_0145
Karmiyati, K. (2022). Telaah Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget dalam Pengajaran Etika Lingkungan Anak Usia Dini.
Khadijah, K. (2016). Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini. Perdana Publishing.
Marhun, M. (2020). Menjadi Guru PAUD Profesional. Remaja Rosdakarya.
Masnipal, M. (2022). Kontribusi Pelatihan dalam Meningkatkan Keterampilan Guru Membimbing Siswa Bermain Balok. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3). https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1745
Musyarofah, M. (2017). Pengembangan Aspek Sosial Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak ABA IV Mangli JEmber Tahun 2016. INJECT : Interdisciplinary Journal of Communication, 2(1).
Santrock, W. J. (2012). Life Span Development. Jakarta : Erlangga.
Zahra, N. S., Rachmah, H., & Afrianti, N. (2023). Analisis Pengelolaan Pembelajaran Hadis pada Anak Usia Dini di TK X. 41–48.