https://aboutmusicschools.com https://slotmgc.com https://300thcombatengineersinwwii.com https://mobilephonesource.co.uk https://discord-servers.io https://esmark.net https://slotmgc.com https://nikeshoesinc.us https://ellisislandimmigrants.org https://holidaysanthology.com https://southaventownecenter.net https://jimgodfreydesign.com https://mckinneypaintingpros.com https://enchantedmansion.org https://mckinneypaintingpros.com https://laurabrodieauthor.com https://holidaysanthology.com https://ardictionary.com https://113.30.151.116 https://103.252.118.20 https://206.189.83.174 https://157.230.39.109 https://128.199.85.208 https://172.104.51.149 https://174.138.21.250 https://157.245.50.183 https://152.42.239.189 https://188.166.210.125 https://152.42.178.155 https://192.53.172.202 https://172.104.188.91 https://103.252.118.157 https://63.250.61.107 https://165.22.104.74

Pengaruh Permainan Playmat Edu terhadap Kemampuan Merangkak, Berguling, dan Melompat Anak Usia 4-5 Tahun

Authors

  • Shinta Nurtazali Putri PGPAUD, Universitas Islam Bandung
  • Nurul Afrianti PGPAUD, Universitas Islam Bandung

DOI:

https://doi.org/10.29313/jrpgp.v3i1.1762

Keywords:

Permainan, Playmat Edu, Motorik Kasar, Anak Usia Dini

Abstract

Abstract. Physial motor plays a contribution that is as important as other aspects of development. Motor development can be used as the first benchmark for children in determining their growth. Educational props are media or tools that can stimulate children’s activities to learn something without them knowing it. This study used a quantitative research approach and a type of purposive sampling method which was carried out at the Mawar Huda Katapang KOBER, Bandung regency, in children aged 4-5 years. This method is a random sampling methodology where the sample group is targeted to have certain attributes. Researchers use quantitative through Pre-experimental design, Sugiono said that Pre-experimental design is a design that includes only one group or class that is given pre and post test. This one group pretest and posttest design was carried out on one group without a control or comparison group (Anggy, et al, 2022). The research design uses pre-experimental design research, this study also uses in this study is a quantitative approach. This study aims to determine the effect of playmat edu games on the ability to crawl, roll over, and jump in children aged 4-5 years at KOBER Mawar Huda, Bandung Regency. The initial test before being given treathment obtained an average of 4.75, which turned out to be an increase in the final test (posttest) with an average of 7.5. The difference in the increase. Based on the results of calculations in this study obtained a value of Sig. 0.05, namely in this research 0.000<0.05, it can be concluded that there is an average difference using the playmat edu, which means that the result has been a significant increase with the treathment using the playmat edu, which can be used as a useful recommendation for the gross motor development of young children 4-5 years through educational playmat, teachers should be able to provide more varied and more creative gross motoric stimulation for children. And for future researchers, it is hoped that they will make educational game tools that make children more enthusiastic in participating in these game activities.

Abstrak. Fisik motorik memegang kontribusi yang sama penting dengan aspek perkembangan lainnya. Perkembangan motorik mampu digunakan sebagai tolak ukur pertama bagi anak dalam menentukan pertumbuhannya. Alat peraga edukasi adalah media atau sarana yang dapat merangsang aktivitas anak untuk mempelajari sesuatu tanpa dia sadari. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Kuantitatif dan jenis Metode Purposive Sampling yang dilaksanakan di KOBER Mawar Huda Katapang Kabupaten Bandung pada anak usia 4-5 tahun. Metode ini adalah metodelogi pengambilan sampel secara acak dimana kelompok sampel ditargetkan memiliki atribut-atribut tertentu. Penelitian menggunakan kuantitatif melalui Pre-experimental design, Sugiono mengatakan bahwa Pre-experimental design ialah rancangan yang meliputi hanya satu kelompok control atau pembanding (Anggy, dkk, 2022). Penelitian ini juga menggunakan Teknik pengumpulan data lembar checklist angka dan tes. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh permainan playmat edu terhadap kemampuan merangkak, berguling, dan melompat anak usia 4-5 tahun di KOBER Mawar Huda Kabupaten Bandung. Test awal saat belum diberi treathment memperoleh rata-rata 4,75, yang mana ternyata hasil tes akhir (posttest) mengalami peningkatan dengan rata-rata 7,5. Selisish peningkatan kemampuan motorik kasar anak sebesar 0,015% yang mana terjadi peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil perhitungan menggunakan uji T dinyatakan Ha diterima. Yang mana hasil perhitungan pada penelitian ini memperoleh nilai Sig. 0,05 yaitu pada penelitian ini 0,000.<0,05, maka dapat disimpulkan ada perbedaan rata-rata menggunakan playmat edu, yang berarti hasilnya terjadi peningkatan yang signifikan dengan adanya perlakuan menggunakan playmat edu, yang dapat dijadikan rekomendasi yang bermanfaat untuk perkembangan motorik kasar anak usia 4-5 tahun melalui playmat edu, sebaiknya guru mampu memberikan stimulus motorik kasar anak lebih bervariasi dan lebih kreatif. Dan untuk peneliti selanjutnya diharapkan membuat alat permainan edukatif yang membuat anak semakin antusias dalam mengikuti kegiatan permainan motorik.

References

Ampera Miko, M. P. (2017). Hubungan Pola Makan dan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh.
[2] Ananda, R. (2017). Implementasi Nilai-nilai Moral dan Agama pada Anak Usia Dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
[3] Anggy Giri Prawiyogi, T. L. (2022). Pengaruh Metode Suku Kata terhadap Keterampilan Membaca Permulaan. Jurnal Basicedu.
[4] Atmira Qurnia Sari, Y. L. (2017). Batasan Prasyarat Uji Normalitas dan Uji Homogenitas pada Model Regresi Linear. Unnes Journal of Mathematics.
[5] Azizah, L. A. (2020). Permainan Outbound untuk Perkembangan Motorik Kasar. Volume 4 Issue 1 (2020), 482-490.
[6] Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Dalam Negeri. (2018, Januari 8).
[7] Burhaein, E. (2017). Aktivitas Fisik Olahraga untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Siswa SD.
[8] Eva Qori Tartila, M. A. (2017). Analisis terhadap Pembelajaran dengan Permainan Mobis Basic dalam Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus pada Anak Usia 5-6 Tahun. Prosiding Pendidikan Guru PAUD.
[9] Fadila, A. (2022). Implementasi Permainan Mini Outbound dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak Kelompok A di TK Alam Muara Bungo Jambi. Jurnal Riset Pendidikan Guru PAUD.
[10] Fitri Ayu Fatmawati, M. (2020). Pengembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini. September 2020.
[11] Hamzah, M. F. (2020). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model Discovery Learning Materi Gerak Lokomotor Kelas Rendah Sekolah Dasar. Sport Science and Health.
[12] Hasan Baharun, Z. A. (2021). Pengelolaan APE Berbahan Limbah untuk Meningkatkan Kecerdasan Kognitif Anak. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
[13] Hidayat, F. (2017, Juni Minggu). Sepertiga Penduduk Korea Selatan Alami Obesitas. Beritasatu.com.
[14] Hurlock, E. B. (1978). Child Development Sixth Edition.
[15] Ihsan Maulana, F. M. (2019). Pengembangan Kreativitas Anak Usia Dini di Era Revolusi 4.0. 1141-1149.
[16] Indonesia, K. W. (2015, November 09). Jumlah Anak Laki-Laki yang Kegemukan di Korea Selatan 2 Kali Lipat dari Anak Perempuan.
[17] Indonesia, T. C. (2021, Maret 04). Kasus Obesitas di Indonesia Kian Mengkhawatirkan. Hari Obesitas Sedunia.
[18] Iswara, D. (2020). Persepsi Pengasuh Utama Anak Terhadap Obesitas pada Usia Prasekolah di Desa Bangunjiwo Kasihan Bantul Tahun 2020.
[19] Kamelia, N. (2019). Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak) STPPA Tercapai di RA Harapan Bangsa Maguwoharjo Condong Catur Yogyakarta .
[20] Kartono, D. K. (1995). Psikologi Anak (Psikologi Perkembangan). Surabaya: 1977.
[21] Kiram, P. D. (2019). Belajar Keterampilan Motorik.
[22] Komang Yogi Triana, d. (2020). Hubungan Pola Asuh Orangtua terhadap Kejadian Obesitas pada Anak Usia Sekolah.
[23] Kompas.com. (2017, Mei 13). Pada 2030, 50 Juta Anak-Anak di China Alami Obesitas.
[24] Lestari, I. (2020). Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada PT. Perkebunan Sumatera Utara Kebun Sei Kari.
[25] M. Fadlillah, M. I. (2019). Bermain dan Permainan Anak Usia Dini.
[26] Mahmud, B. (2019). Uregnsi Stimulasi Kemampuan Motorik Kasar pada Anak Usia Dini.
[27] Maria Efrida Sola, G. P. (2021). Pengembangan Media Vidio Pembelajaran Gerak dan Tari Kearifan Lokal Ngada untuk Melatih Kemampuan Motorik Kasar pada Anak Usia 5-6 Tahun di TKK ST. Skolastika Matalia.
[28] Maria, H. d. (n.d.). Peningkatan Kemampuan Motorik Kasar Anak. 195-200.
[29] Muh. Nasrullah, M. R. (2017). Pengaruh Pengambilan Keputusan Kepala Sekolah terhadap Kinerja Guru di SMK Negeri 1 Makassar. Jurnal Administrare: Jurnal Pemikiran Ilmiah dan Pendidikan Administrasi Perkantoran.
[30] Mukti Amini, S. P. (n.d.). Hakikat Anak Usia Dini.
[31] Nadya Rahmayuni, N. H. (2020). Penggunaan Permainan Hulahop dalam Mengembangkan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia Dini. Jurnal Pendidikan Tambusai.
[32] Nasution, L. M. (2017). Statistik Deskriptif. Jurnal Hikmah.
[33] Negeri, B. P. (2018, Januari 8). Tingkat Obesitas di Amerika Sserikat di Level Bahaya.
[34] Nilma Zola, A. I. (2017). Karakteristik Anak Bungsu. Jurnal Konseling dan Pendidikan.
[35] Nur Qomariyah Nawafilah, M. (2020). Pengembangan Alat Permainan Edukatif Ular Tangga Matematika untuk Meningkatkan Kemampuan Berhitung Anak Kelas III SDN Guminingrejo Tikung Lamongan. Jurnal Pengabdian Masyarakat.
[36] Nurdin, J. L. (2022). Membentuk Karakter Melalui Kegiatan Ekstrakulikuler Pramuka pada Anak Usia 6-8 Tahun. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini.
[37] Nurul Arifiyanti, R. F. (2019). Motorik Kasar Anak Usia Dini. STAINU Purworejo: Jurnal Al-Athfal.
[38] Orami. (2019, Mei 21). Alasan Kemampuan Motorik Kasar Harus Dilatih Sejak Dini. Kemampuan motorik kasar anak sejak dini karena dapat memengaruhi masa depan anak.
[39] Rakhmawati. (2022). Alat Permainan Edukatif (APE) untuk Meningkatkan Perkembangan Sosial Emosional Anak Usia Dini. Bulletin of Counselling and Psychotherapy.
[40] Rismayanthi, C. (2018). Olahraga Kesehatan.
[41] Rizkyandri, D. (2018). Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir dengan Kejadian Obesitas pada Prasekolah di Taman Kanak-Kanak.
[42] Salma Rozana, A. S. (2019). Peningkatan Motorik Kasar Anak Melalui Permainan Engklek di PAUD Al-Ashry Kel. Pekan Selesai Kec. Selesai-Langkat.
[43] Tri Yuliana, I. H. (2020). Strategi Pengembangan Kemampuan Motorik Kasar Anak Usia 4-5 Tahun Melalui Tari Payung Gembira. SELING: Jurnal Program Studi PGRA.
[44] Widi, S. d. (2015). Kemampuan Motorik Kasar dan Halus Anak Usia 4-6 Tahun. Volume 11, Nomor 2, November 2015, 96-100.
[45] Widiyati, S. R. (2020). Efektivitas Penggunaan Alat Peraga Edukasi “Travel Playmat”. October 12, 2020, 410-416.
[46] Widyasari, N. (2017). Hubungan Karakteristik Responden dengan Resiko Diabetes Melitus dan Dislipidemia Kelurahan Tanah Kalikedinding.
[47] Yova Bella, H. S. (2019). Peranan Metode Pembelajaran The Power Of Two Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika. Jurnal Mercumatika.
[48] Yuliana, T. U. (2020). Rancangan Media Pembelajaran Playmat Ludocard Math pada Operasi Hitung Bilangan Pecahan. Jurnal: Penelitian Desaign and Development.
[49] Zurbiati. (2015). Identifikasi Pemanfaatan Alat Permainan Edukatif (APE) dalam Mengembangkan Motorik Kasar Anak Usia 5-6 Tahun di PAUD Kecamatan Selaparang Tahun Pelajaran 2013-2014.

Downloads

Published

2023-07-20