Hubungan Stres Akademik dan Subjective Well-Being pada Anak dan Remaja Selama Pembelajaran Daring
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrp.v1i2.460Keywords:
Pandemi Covid-19, Pelajar, Stres Akademik, Subjective Well-BeingAbstract
Abstract. The COVID-19 pandemic has had an impact on all fields, including education. Educational methods have also changed from being face-to-face to online learning. Many students complain about online learning methods which give too many assignments and limited working time. Students must adapt starting from the way they study, do assignments, and other situations that can have an impact on student stress. This study aimed to find out the relationship between academic stress and subjective well-being in children and adolescents during online learning and to see how closely the two are related. The method used in this study uses the correlational method to see the relationship between the two variables and uses a quantitative approach for measurement. Measurements used the Student-Life Stress Inventory (SLSI), and the Children's World Subjective Well Being Scale (CW-SWBS). The sample used by all children and adolescents in Indonesia aged 10-18 years who experienced online learning was 3081. Analysis using Rank Spearmen, the results showed that there was a negative and low relationship between academic stress and subjective well-being in children and adolescents aged 10-18 years with a value of -.286.
Abstrak. Pandemi COVID-19 memberikan dampak ke segala bidang termasuk ke bidang penidikan. Metode pendidikan pun berubah yang awalnya bisa bertatap muka menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring). Banyak pelajar yang mengeluh mengenai metode pembelajaran daring yang mana pemberian tugas yang terlalu banyak serta waktu pengerjaan yang terbatas. Para pelajar harus beradaptasi mulai dari cara belajar, mengerjakan tugas serta dengan situasi lainnya yang dapat berdampak pada stres pelajar. Penelitian ini ditujukan untuk mencari tahu keterkaitan antara stres akademik dengan subjective well-being pada anak dan remaja selama pembelajaran daring. Serta melihat seberapa erat hubungan keduanya. Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode korelasioanl untuk melihat hubungan kedua variabel serta menggunakan pendekatan kuantitatif untuk pengukuran. Pengukuran menggunakan alat ukur Student-Life Stress Inventory (SLSI), dan Children’s Wolrds Subjective Well Being Scale (CW-SWBS). Sampel yang digunakan seluruh anak dan remaja di Indonesia usia 10-18 tahun yang mengalami pembelajaran daring yaitu 3081. Analisis menggunakan Rank Spearmen, hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan negatif dan rendah antara stres akademik dengan subjevtive well-being pada anak dan remaja usia 10-18 tahun dengan nilai sebesar -.286.