Peningkatan Pengetahuan Moral Siswa Melalui Cerita Rakyat Daerah dalam Program “Diksi Ceria”
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrp.v2i2.1569Keywords:
Pengetahuan moral, Cerita Rakyat, Peningkatan Pengetahuan MoralAbstract
Abstract. Lack of morality become hot topics recently due to bullying incident between student at the elementary school level. According to Lickona (2012), This behavior was representing the moral degradation. One of the methodology to prevent the incident is Folktale storytelling. This methodology is an experiment that use quantity approach. Research through “Diksi Ceria” Program which facilitate discussion about folktale for elementary student can improve knowledge about their knowledge about attitude and keep the story still exists, because folktale usually have many moral value behind the story. Diksi Ceria had effective in increasing moral knowledge through story telling at SDN 023 Pajagalan Bandung.
Abstrak. Kondisi moral saat ini memprihatinkan karena banyaknya tindak kekerasan yang dilakukan oleh siswa terhadap teman sebaya. Perilaku ini mewakili ciri-ciri penurunan moral menurut Lickona (2012). Berdasarkan kasus tersebut, diperlukan metode baru untuk meningkatkan pengetahuan moral siswa, salah satunya melalui cerita rakyat. Metode penelitian ini menggunakan eksperimen dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian melalui program “Diksi Ceria (Diskusi mengenai Cerita Rakyat Daerah)” yang memfasilitasi pendiskusian cerita rakyat bagi siswa sekolah dasar sebagai media untuk meningkatkan pengetahuan moral siswa serta menjaga eksistensi cerita rakyat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh cerita rakyat daerah dalam program “Diksi Ceria” sebagai media dalam meningkatkan pengetahuan moral siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan program Diksi Ceria “Diskusi Cerita Rakyat Daerah” efektif meningkatkan pengetahuan moral pada siswa kelas 4 SDN 023 Pajagalan, Bandung.
References
T. Lickona, Educating for character: How our schools can teach respect and responsibility. New York, N.Y.: Bantam, 1992.
H. Deitcher, “Once Upon a Time: How Jewish Children’s Stories Impact Moral Development,” J. Jewish Educ., vol. 79, no. 3, pp. 235–255, 2013, doi: 10.1080/15244113.2013.814988.
Dinas Pendidikan Kota Bandung, “Pendidikan Karakter Bandung Masagi,” https://disdik.bandung.go.id/ver3/pendidikan-karakter-bandung-masagi/, 2017.
G. L. Lee, “Best practices of teaching traditional beliefs using Korean folk literature,” Procedia - Soc. Behav. Sci., vol. 15, pp. 417–421, 2011, doi: 10.1016/j.sbspro.2011.03.114.
N. Fahrurozi, “Alami Bullying hingga Kekerasan Fisik, Siswi SD Depresi Berat,” Okezone News, 2020. https://news.okezone.com/. Available at: https://news.okezone.com/read/2020/03/10/340/2181285/alami-bullying-hingga-kekerasan-fisik-siswi-sd-depresi-berat
Sugiyono, Metode penelitian pendidikan : (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta, 2008.
N. Wachidah, L.R., Suwignyo, H. and Widiati, “Potensi Karakter Tokoh Dalam Cerita Rakyat Sebagai Bahan Bacaan Literasi Moral,” J. Pendidik. Teor. Penelitian, dan Pengemb., vol. 2, no. 7, pp. 894–901, 2017, doi: 10.17977/jptpp.v2i7.9620.
I. Hudi, “Pengaruh Pengetahuan Moral Terhadap Perilaku Moral Pada Siswa SMP Negeri Kota Pekanbaru Berdasarkan Pendidikan Orangtua,” J. Moral Kemasyarakatan, vol. 2, no. 1, pp. 30–44, 2017.
E. P. . Wijana, “Viral, Siswa SD di Jogja Diduga Jadi Korban Bullying hingga Usus Bernanah,” 2020. https://jogja.suara.com/read/2020/02/21/135408/viral-siswa-sd-jogja-jadi-korban-bullying-hingga-usus-luka-dan-bernanah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, “Penguatan Pendidikan Karakter Jadi Pintu Masuk Pembenahan Pendidikan Nasional.” https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/07/penguatan-pendidikan-karakter-jadi-pintu-masuk-pembenahan-pendidikan-nasional
R. Yao, Z. and Enright, “The influence of moral stories on kindergarteners’ sharing behaviour,” Early Child Dev. Care, vol. 190, no. 6, pp. 891–901, 2018, doi: 10.1080/03004430.2018.1499098.