Penyelesaian Travelling Salesman Problem dengan Menggunakan Algoritma Artificial Bee Colony
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrm.v1i1.160Keywords:
Travelling Salesman Problem, Artificial Bee Colony, Pengiriman Paket PT XAbstract
Artificial bee colony algorithm is inspired by the honeybee's behavior in finding foods. In finding foods, the bees have 3 divisions that play an important role: the employed bees, the onlooker bees, and the scout bees. In this paper, the artificial bee colony algorithm implemented on the shipping problem conducted by courier. The courier should find the shortest route by passing through each and every specified location and coming back to the first location to deliver the packages in a short time. The efficient route to deliver the packages is solved by optimizing the travelling salesman problem. PT Pos Purwakarta has 18 drop-off locations. Using the artificial bee colony algorithm, the effective route was established with total range of 95.9 km.
Algoritma artificial bee colony ini terinspirasi dari perilaku lebah madu dalam mencari makanan. Dalam mencari makanan lebah tersebut memiliki 3 pembagian kerja, yaitu employed bees, onlooker bees, dan scout bees. Algoritma artificial bee colony dapat diimplementasikan dalam masalah pengiriman paket oleh kurir. Penyelesaian travelling salesman problem menggunakan algoritma artificial bee colony untuk mencari rute terpendek dengan melewati setiap lokasi yang ditentukan tanpa ada yang terlewat dengan kembali lagi ke lokasi awal agar seorang kurir dapat mengantarkan paket-paket tersebut dengan waktu yang singkat, sehingga masalah yang terjadi seorang kurir harus menemukan rute yang efisien di antara rute lainnya agar dapat menjalankan tugas dengan baik. Berdasarkan hasil program yang dilakukan pada 18 lokasi pengantaran oleh seorang kurir dengan menggunakan algoritma Artificial Bee Colony pada studi kasus pengiriman paket PT Pos Purwakarta memperoleh hasil rute dengan total jarak yaitu 95,9 km.