Studi Fenomenologi Tokoh Agama Islam dan Kristen di Kampung Toleransi Gang Luna
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrkpi.v4i2.5191Keywords:
Toleransi, Kesetaraan, Kerukunan Antarumat BeragamaAbstract
Abstract. Kampung Toleransi in Gang Luna, Bandung, serves as a tangible example of efforts to maintain diversity. This community reflects harmony among residents of various ethnicities, races, and religions. This study aims to explore the portrait of interfaith harmony, the experiences of Islamic and Christian religious leaders, and their interpretation of religious harmony. Using a phenomenological approach, the findings highlight three main points. First, interfaith harmony in Gang Luna has existed peacefully and harmoniously even before it was officially designated as a Kampung Toleransi. Residents have established a foundation of harmony within a multi-ethnic and multi-religious society. Second, the experiences of religious leaders reveal mutual respect, understanding, and efforts to educate their communities to live peacefully. Third, the meaning of religious harmony, according to these leaders, includes the freedom to practice beliefs without judgment. In terms of social interactions (muamalah), strong cooperation is evident through mutual assistance, community service, and joint celebrations such as independence commemorations.
Abstrak. Kampung Toleransi di Gang Luna, Kota Bandung, menjadi contoh nyata upaya menjaga keberagaman. Kampung ini mencerminkan kerukunan antarwarga dari berbagai suku, ras, dan agama. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap potret kerukunan umat beragama, pengalaman tokoh agama Islam dan Kristen, serta makna kerukunan menurut kedua tokoh tersebut. Dengan pendekatan fenomenologi, hasil penelitian menunjukkan tiga poin utama. Pertama, kerukunan umat beragama di Gang Luna telah berjalan damai dan harmonis bahkan sebelum diresmikan sebagai Kampung Toleransi. Warga telah membangun fondasi keharmonisan di tengah masyarakat multi etnis dan agama. Kedua, pengalaman tokoh agama menunjukkan saling menghargai, saling menghormati, dan memberikan pemahaman kepada umat untuk hidup damai. Ketiga, makna kerukunan menurut tokoh agama melibatkan kebebasan dalam aspek aqidah dan ibadah tanpa saling menghakimi. Dalam aspek muamalah, terjalin kerja sama erat melalui gotong royong, tolong menolong, kegiatan sosial, dan perayaan bersama seperti tasyakur agustusan.
References
Abdullah, M. (2001). Pluralisme Agama dan Kerukunan dalam Keragaman. Penerbit Buku Kompas.
Ahmadi, D., Rachmiatie, A., & Nursyawal. (2019). Public participation model for public information disclosure. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 35(4), 305–321. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2019-3504-19
Ahmadi, D., Rinawati, R., Fardiah, D., Darmawan, F., Umar, M., & Syam, N. K. (2023). Digital Literacy for Women’s Empowerment: A Solution to Raising Awareness of Countering Hoaxes. MIMBAR, Jurnal Sosial Dan Pembangunan, 39(2), 362–368. https://doi.org/10.29313/mimbar.v39i2.2645`2645
Amin, S. M. (2008). Rekonstruksi Pemikiran Dakwah Islam. Amzah.
Asep Muhyidin. (2002). Metode Pengembangan Dakwah. Pustaka Setia.
Effendi, Muhammad. R., HMZ, N., & Hernawati, R. (2017). Pengembangan Ruhul Islam (Studi tentang Fenomena Religiusitas Dosen Tetap Unisba dalam Upaya Pengembangan Ruhul Islam“ dalam Prosiding Semninar Nasional Penelitian dan PKM Sosial. Ekonomi, Dan Humaniora, 7(3).
Elkarimah, M. F. (2020). Kerukunan Antarumat Beragama di Kampung Sawah. Human Narratives, 1(2).
Hussein, A. A. (2021). Strategi Dakwah Menurut Al-Quran. Blurb Incorporate.
Jalaluddin Rahmat. (1998). Islam Aktual; Refleksi Sosial Cendekiawan Muslim. Mizan.
Jasuri. (2015). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Madaniyah, 5(1).
Jihan Azhari, & Bambang Saiful Ma’arif. (2023). Pola Komunikasi Dakwah dalam Pembinaan Pemahaman Keagamaan Masyarakat Dusun Cikoneng Sumedang. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 29–34. https://doi.org/10.29313/jrkpi.vi.2258
Kibtiyah, M., & Erna, S. (2023). Sikap Toleransi, Kesetaraan, dan Kerjasama Antar Umat Beragama dalam Mewujudkan Nilai Moderasi Beragama pada Pemuda Kecamatan Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur. Seulangga: Jurnal Pendidikan Dan Pelatihan, 2(1).
Liliweri, A. (2001). Gatra-Gatra Komunikasi Antar Budaya. Pustaka Pelajar.
Malin, M. (2005). Dinamika Dakwah Dalam Perspektif Al-Quran dan Sunnah. Media Gramedia.
Moleong, L. J. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosda Karya.
Muhammad Adlin Sila, & Fakhruddin. (2020). Indeks Kerukunan Umat Beragama. Litbangdiklat press Kemenag RI.
Mursyid, H. (2008). Kompilasi Kebijakan Peraturan Perundang-Undangan Kerukunan Antarumat Beragama. Puslitbang Kehidupan Beragama.
Musyaffa, F. D., & Ahmadi, D. (2023). Strategi Komunikasi PT. G dalam Menangani Isu Negatif di Media Sosial. Jurnal Riset Public Relations, 109–114. https://doi.org/10.29313/jrpr.v3i2.3116
Muthia, C., Effendi, R., & HMZ, N. (2021). Nilai-Nilai Agama Islam dalam Budaya dan Adat Masyarakat Aceh. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 1(1), 52–60. https://doi.org/10.29313/jrkpi.v1i1.170
Nazir, M. (1985). Metode Penelitian. Ghalia.
Nia Kurniati Syam. (2017). Adaptasi Perkawinan Lintas Agama. Jurnal Lentera: Kajian Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi, 3(1).
Paramita, S., & Sari, W. P. (2016). Komunikasi Lintas Budaya Dalam Menjaga Kerukunan Antara Umat Beragama Di Kampung Jaton Minahasa (Intercultural Communication to Preserve Harmony Between Religious Group in Jaton Village Minahasa). Jurnal Pekommas, 1(2).
Pujileksono, S. (2016). Metode Penelitian Komunikasi Kualitatif. Kelompok Intrans Publikasi.
Putri, N. A. (2019). Perancangan Informasi Gang Luna Sebagai Kampung Toleransi Melalui Media Buku Ilustrasi. Universitas Komputer Indonesia.
Randi Wahyu Rahmadhan, & Nandang HMZ. (2023). Strategi Dakwah DKM Jami Al-Huda kepada Masyarakat Urban dan Dampaknya terhadap Pemahaman Agama. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 55–62. https://doi.org/10.29313/jrkpi.vi.2284
Ridlo, M. (2019). Tipologi Pemikiran Ali Syariati Konsepsi Agama, Politik dan Sosial. Jurnal Pena Islam, 2(1).
Subadi, T. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Muhammadiyah University Press Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sulaiman, A. I., & Ahmadi, D. (2020). Empowerment communication in an islamic boarding school as a medium of harmonization. Jurnal Komunikasi: Malaysian Journal of Communication, 36(4), 323–338. https://doi.org/10.17576/JKMJC-2020-3604-20
Syukir, A. (1993). Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam. Al-Ikhlas.
Tian Sopyan Abdullah, Kurniati, N., & Shaleh, K. (2024). Peranan Dakwah Pesantren Persis 159 Ar-Risalah dalam Pemahaman Keagamaan Masyarakat Kelurahan Nyengseret. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 39–46. https://doi.org/10.29313/jrkpi.v4i1.3745
Wahyudin, & dkk. (2009). Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi. PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Ya’kub, H. (1992). Publistik Islam Teknik Dakwah dan Leadership. Diponegoro.
Yuangga Kurnia Y. (2018). Pendekatan Fenomenologi Dalam Komunikasi Antaragama.