Nilai Dakwah dalam Film Qodrat Tentang Kajian Tauhid dalam Perspektif Semiotika Ferdinan De Sausure
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrkpi.v3i2.3027Keywords:
Dakwah, Tauhid, Semiotika, Film, QodratAbstract
Abstract. In carrying out his daily life every individual will be faced with various differences that cannot be avoided, one of these differences is religious differences. In the context of da'wah in the digital era, the values of da'wah are visualized in the form of films that attract more attention, such as the film Qodrat which has a message with the aim of this research. the value of monotheism in each activity, this is in line with the method used in this paper using qualitative methods with a descriptive approach. Qualitative methods are used to answer questions about "what", "how", or "why" for a phenomenon. The film portrait of Qodrat depicts the figure of Ustadz Qodrat who is able to transform society because he has a correct understanding of religion and believes in Allah as the Almighty. It was found that 12 scenes of three classifications were based on the nature of monotheism which became the reference for the discussion and referred to the formulation of the problem that the author raised in the Value of Dakwah in the Film Qodrat which showed the message of da'wah contained in the film, and discussed the value of monotheism in the film, bearing in mind the author uses content analysis techniques, according to his reference to Ferdinand De Saussure, namely by systematically recording symbols or messages, then giving interpretations. Content analysis can be used to analyze all forms of communication.
Abstrak. Dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya setiap individu akan dihadapkan dengan berbagai perbedaan yang tak bisa dihindari, salah satu dari perbedaan tersebut yaitu perbedaan agama. Dalam konteks dakwah di era digital, nilai-nilai dakwah di visualisasikan dengan bentuk film lebih menarik perhatian, seperti film Qodrat yang memiliki pesan dengan tujuan penelitian tersebut. nilai tauhid dalam setiap aktivitas, hal ini senada dengan metode yang digunakan dalam penulisan ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode kualitatif digunakan untuk menjawab pertanyaan tentang “apa”, “bagaimana”, atau “mengapa” atas suatu fenomena. Potret Film Qodrat menggambarkan sosok ustadz Qodrat yang mampu meruqiyah masyarakat karena memiliki pemahaman agama yang betul serta meyakini Allah sebagai Yang Maha segalanya. Ditemukan ditemukan 12 scence dari tiga klasifikasi berdasarkan hakikat tauhid yang menjadi acuan dari pembahasan serta merujuk terhadap rumusan masalah yang penulis angkat dalam Nilai Dakwah Dalam Film Qodrat yang menunjukan adalah pesan dakwah yang terkandung dalam film tersebut, dan membahas terkait nilai tauhid di film tersebut, mengingat penulis mnggunakan Teknik analisis isi, sesuai dengan rujukannya kepada Ferdinan De Saussure, yaitu dengan mencatat lambing atau pesan secara sistematis, kemudia memberi interpretasi. Analisis isi dapat digunakan untuk menganilisi semua bentuk komunikasi.
References
Alamsyah. (2012). Perspektif Dakwah Melalui Film. Jurnal Dakwah Tabligh (Makasar:Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Alauddin Makasar), V13 No 1 D, 200.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta.
Chalid Nasbuko dan Achmadi. (2007). Metodologi Penelitian. PT. Bumi Aksara.
Karim, A. (2016). Dakwah Melalui Media Sebuah Tantangan dan Peluang. Jurnal Komunikasi Dan Penyiaran Islam, 4 No 1 Jun, 166.
Lathif, A. A. bin M. A. A. (1998). Pelajaran Tauhid Untuk Tingkat Lanjutan. Darul Haq.
McCuster.K & Gunadiyin. S. (2015). Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan Mix Metode.
Nata, A. (2001). Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam: Seri Kajian Filsafat Pendidikan. PT Raja Grafindo Perkasa.
Sobur, A. (2017). Semiotika Komunikasi. PT Remaja Rosdakarya.
Wikipedia. (n.d.). https://id.wikipedia.org/wiki/Qodrat
Zainuddin. (n.d.). Ilmu Tauhid Lengkap. Rineka Cipta.