Komunikasi Dakwah Pengurus Karang Taruna dalam Pembinaan Nilai Islam pada Remaja
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrkpi.v3i2.3025Keywords:
Karang Taruna, Remaja, Nilai-nilai IslamAbstract
Abstract. Adolescence is a phase of individual development where individuals are influenced by their environment. In this context, Karang Taruna plays a role in guiding teenager to live their daily lives based on Islamic values. This research aims to explain the work programs, types of activities, and forms of communication in dakwah (Islamic propagation) conducted by the management of Karang Taruna in fostering Islamic values among teenagers in the village of Langensari, Solokanjeruk District, Bandung Regency. The research methodology employed is qualitative with a descriptive-analytical approach. The theory utilized is persuasive communication. Data collection techniques include observation, interviews, and document analysis. The findings indicate that the implemented work programs cover various fields to foster Islamic values. Regular study circles, large-scale Islamic preaching events, social service activities, and sharing initiatives are activities that help instill Islamic values. The form of dakwah communication undertaken by the management involves inviting individuals to engage in acts of goodness. Through these activities, teenagers in Langensari Village can make use of their time and apply the knowledge they acquire in their daily lives.
Abstrak.
Remaja merupakan fase perkembangan suatu individu, di mana mereka mendapatkan pengaruh dari lingkungannya. Dalam hal ini, Karang Taruna ikut berperan dalam membina remaja agar dapat menjalankan keseharian berdasar nilai- nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan program kerja, bentuk kegiatan, serta bentuk komunikasi dakwah Pengurus Karang Taruna dalam pembinaan nilai-nilai Islam pada remaja di Desa Langensari, Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung. Metode yang digunakan adalah jenis kualitatif dengan pendekatan deskrtiptif analitis. Sedangkan teori yang digunakan adalah komunikasi persuasif. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan program kerja yang dilaksanakan dalam upaya pembinaan nilai Islam disebar ke dalam berbagai bidang. Kegiatan pengajian rutin, tabligh akbar, bakti sosial dan berbagi menjadi kegiatan yang bisa menanamkan nilai keislaman. Bentuk komunikasi dakwah yang dilakukan oleh pengurus adalah mengajak kepada kegiatan kebaikan tersebut. Dari kegiatan ini, remaja Desa Langensari dapat memanfaatkan waktu, serta ilmu yang diperoleh dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
References
Sarlito W. Sarwono. 2016. Psikologi Remaja. Depok: PT Rajagrafindo Persada.
Nur Alfiyah, dkk. “Gambaran Faktor – faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Seksual Pranikah pada Remaja di SMPN 1 Solokanjeruk Kabupaten Bandung “. Jurnal Pendidikan Keperawatan Indonesia, No. 2, Vol. 4, Tahun 2018.
Farida Nurgrahani. 2014. Metode Penelitian Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan Bahasa. Solo: Cakra Books.
Mohammad Daud Ali. 2004. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Bambang Saiful Ma'arif. 2010. Komunikasi Dakwah Paradigma Untuk Aksi. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Onong Uchjana Effendy. 2008. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Harjani Hefni. 2015. Komunikasi Islam. Jakarta: Prenadamedia Group.