Komunikasi Nonverbal dalam Menanamkan Nilai Ibadah Salat pada Penyandang Tunarungu
DOI:
https://doi.org/10.29313/jrkpi.vi.1208Keywords:
Komunikasi Nonverbal, Komunikasi TunarunguAbstract
Abstract. Communication is an interaction involving information exchange, however, it is different for them who are having limitation in their hearing system, causing it to be obstructed. Furthermore, the limitation causes the difficulties to appear in processing verbal communication and perceiving conceptual language conveyed by others. Nevertheless, it does not diminish the obligation to learn Islam. The researcher conducted this study to aim: finding out nonverbal communication, obstacles, and SLBN Cicendo Kota Bandung's strategy in teaching. Qualitative methodology with descriptive approach is used in this research. The researcher also used observation, interview, and taking photos in gathering the data. The result of research reveals that nonverbal communication used by SLBN Cicendo Kota Bandung is involving body language, distance, intonation, touch, and clothes as artifactual. Nonverbal communication has obstacles as well for deaf students in implementing Islam values such as the students have not known arabic alphabets, lack of Islam religion teacher, environmental factor, and books for lessons. To solve these problems, there are strategies which can be used: producing prayer mats with recitation of prayers, giving reward, and school programs.
Abstrak. Komunikasi adalah interaksi yang dalam pelaksanaanya terjadi proses pertukaran informasi. Namun berbeda dengan mereka yang memiliki keterbatasan pendengaran sehingga komunikasi yang dilakukan terhambat. Hal tersebut menyebabkan sulitnya proses komunikasi secara lisan dan mempersepsikan konseptual bahasa yang disampaikan oleh oranglain. Keterbatasan tersebut tidak menggugurkan kewajiban dalam mempelajari Islam. Penulis melakukan penelitian yang bertujuan: mengetahui komunikasi nonverbal, kendala, dan strategi yang digunakan di SLBN Cicendo Kota Bandung. Adapun metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil Penelitian yang didapatkan: komunikasi nonverbal yang digunakan di SLBN Cicendo yaitu melalui gerak tubuh, jarak, intonasi, sentuhan, dan pakaian sebagai artifaktual. Adapun Kendala komunikasi nonverbal pada tunarungu dalam menanaman nilai-nilai Islam yaitu sebagian siswa belum mengenal huruf hijaiyah, minimnya jumlah guru agama, faktor lingkungan, dan buku ajar. Terdapat strategi yaitu membuat sajadah yang bertuliskan bacaan salat, memberikan reward , dan program sekolah.
References
Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi Komunikasi di Masyarakat.
Daradjat, Z. (1989). Ilmu Jiwa Agama. Bulan Bintang.
Dimyati, & Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta.
Ghony, D., & Almanshur, F. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Ar-Ruzz Media.
Jasuri. (2015). Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Madaniyah, 5(1).
Muhardiansah, F. (2019). Pola Komunikasi Nonverbal Penyandang Tunarungu di Sungai Guntung, Kecamatan Kateman, Kabupaten Indragri Hilir. Jom Fisip, 6(2).
Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Rosdakarya Offset.
Rohim, S. (2009). Teori komunikasi Perspektif, Ragam, & Aplikasi. Rineka Cipta.
Sakinah, Q., Syam, N. K., & Chairiawaty. (2021). Komunikasi Verbal yang Dilakukan oleh Jubir Covid 19 di Indonesia. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam, 1(1), 1–6. https://doi.org/10.29313/jrkpi.v1i1.17
Tubbs, S. L., & Moss, S. (1996). Human Communication Prinsip-Prinsip Dasar. PT Remaja Rosdakarya.